"I hate u, I love u, I hate that i want you."
•••
Calum's POV.
"Itu lo gak gerah apa pake baju dobel gitu?" Tanya gue yang udah mulai kesel ngeliat Aubrey bolak-balik pake flannel merah punya Luke.
Rasanya pengen gue sobek-sobek itu flannel, duh kesel Calum.
Udah gitu dia cerita mulu tentang Luke, buset sabar banget ini gue mah ngadepin dia.
Cerita gimana Luke bikin dia seneng, gimana Luke bikin dia ketawa, bikin dia kesel kadang, tapi dia tetep cinta.
Hhhhh sungut semut.
Untung sayang.
"Enggak lah, Cal. Namanya juga pake punya kesayangan, pasti adem lah," jawabnya yang tambah bikin gue kesel.
"Brey, udah ah, lepas dong itu flannelnya," ucap gue gemes.
Aubrey malah makin mengeratkan flannelnya, "gak mau ah apaan sih lo."
Gue mengacak-acak rambut, "gue kan ada disini biar lo lupa sama Luke, biar lo gak tambah galau gara-gara dia. Bukannya malah lo kangen-kangenan sama dia!".
"Gue gak nyuruh lo ke sini ya. Lo yang tiba-tiba mau nginep di apartemen gue," jawab Aubrey gak kalah nyolot.
"Ya gue di sini pengen ngejagain lo! Gue gak mau lo ngelakuin hal gila karena dia!".
"Gue gak pernah ngelakuin hal gila karena cowok! Lo juga kenapa sih tiba-tiba aneh gini?!".
"Gue gak aneh! Lo yang aneh! Lo terlalu sayang sama cowok yang bikin lo sakit hati sementara di sini ada cowok yang siap ngelakuin apa aja buat lo!".
"C-Cal, m-mak–."
"Sekarang lepas flannel itu, abis itu mau gue bakar."
Aubrey menampar pipi gue, "APAAN SIH, CAL?! LO KENAPA JADI GINI?! LO BUKAN SIAPA-SIAPA GUE! LO GAK BERHAK MERINTAH GUE!".
"GUE BEGINI KARENA SAYANG SAMA LO! GUE BEGINI KARENA TERLALU LAMA NUNGGU LO! GUE BEGINI KARENA GAK MAU LIAT LO SEDIH KARENA COWOK YANG SAMA SEKALI GAK PANTES BUAT LO!"
Aubrey menatap gue tajam, "C-Cal–."
"Gue sayang sama lo, Brey. Gue udah suka sama lo sejak kita SMA dulu. Lo pikir yang gue lakuin selama ini itu buat apa? Biar lo kenapa? Biar lo seneng, Brey! Biar lo nyaman sama gue. Dan ternyata lo lebih nyaman sama cowok yang baru lo kenal 'lagi' setelah beberapa tahun pisah.
Udah cukup gue nunggu lima tahun lebih buat milikin lo. Udah cukup lima tahun lebih gue ngumpulin keberanian buat ngomong ini sama lo.
Lo gak usah kaget, lo gak usah jawab tentang perasaan lo ke gue. Karena ini confession bujan question."
Gue berdiri dari sofa dan berjalan ke arah pintu, "gue pulang, terserah lo mau nganggep apa hubungan kita sekarang."
Tepat saat gue memutar kenop pintu apartemen Aubrey, rasa hangat menjalari tubuh gue.
"Cal, stay. Lets make this things clear," ucap Aubrey yang megang lengan gue lembut.
"Please," ucapnya lembut.
Dan tentunya ego gue kalah dengan suara lembutnya, gue berjalan kembali ke arah sofa dan duduk di sana dengan Aubrey di depan gue, siap menginterupsi.
"Gue gak percaya omongan lo, Cal. Gue tau lo bohong. Gue tau lo sebenernya sayang sama Nam–."
"Dia itu pacar bohongan gue."
"Pacar bo–."
Dan gue memotong ucapannya dengan bibir gue yang menyatu dengan bibirnya.
Dan baru kali ini, dia hanya diam dan gue merasakan dia tersenyum disela bibir kami yang menyatu.
×××
Go calum go! Hehe.
Btw guys gue punya story baru loh hehe dibaca yaa judulnya Roti Bakar, castnya calum hehehe.
Chp ini boring bgt ya hft.
Chp selanjutnya insya Allah seru deh hehehe.
Vomments as always<3
KAMU SEDANG MEMBACA
Boy Friend
Short Story[SEQUEL TO KNOCK KNOCK] Boy Friend dan Boyfriend. Pelafalannya sama namun artinya sangat berbeda. Yang membedakan adalah spasi antara dua kata itu. Spasi yang biasa disebut friendzone. P.s: Boy Friend sudah sepaket dengan nemenin-zone, curhat-zone...
