" susah bikin km kagum ya". katanya kecewa.

" coba saja". tantangku.

" rama dan sinta jam satu ini di gedung yg biasanya, yukk !!". katanya sambil berdiri lebih dekat lg denganku. aku menahan senyum.

" eee.. kalian.., kesini! ikut sini sebentar".  terlihat pak budi sudah berdiri didepan pintu kelas mengarahkan kedua jari tangan kanannya memberi isyarat untuk segera mengikutinya ke kantor. beliau lalu balik badan tanpa melihat kami lagi. aku dan arga saling pandang. lalu segera aku mengemasi buku buku dan kumasukkan ranselku. kulihat agung memandangku curiga.

" km mau kemana len? habis ini masih ada pelajaran lo". kata agung yg melihatku berkemas.

" rahasia". jawabku sambil memberi isyarat agar dia tidak ngoceh kemana mana.

" ga.. jangan ajak dia pergi. sebagai ketua kelas ntar aku ditanyain". kata agung memelas.

" daaa agung!!". aku melambaikan tangan pada agung dan keluar mengikuti arga. kulihat dibangku belakang seorang cewek duduk menunduk. aku begidik menahan takut. agung yg melihatku begitu ikut lari keluar karena takut sendirian dikelas.

gerbang sekolah buka 24 jam. kami membolos siang hari itu. sebenernya bukan hanya kami. banyak murid lain yg sering bolos ditengah pelajaran.

kami berdua langsung menuju tempat theater. sebelum masuk arga memberikan  kemeja nya ukuran paling kecil miliknya dulu untukku berganti di toilet. seru rasanya. aku jd lupa sama hal hal yg membuatku tertekan.

setelah selesai ntah dia mengajakku kmn aku ngikut aja.

" ayo liat pantai". ajaknya lagi

" kan jauh". kataku agak ragu.

" alahh deket kok". katanya meyakinkanku. akhirnya kita ke bukit paralayang atau biasa disebut bukit parang endog. diujung timur pantai parangtritis. sungguh luar biasa pemandangannya. hatiku jd tenang. sungguh besar ciptaan Tuhan dan kita hanya setitik debu kecil didunia ini. garis pantai parangtritis terlihat berkelok kelok.

" kagum?". tanyanya lagi

" iyaa". aku lalu ketawa ckakakan.

ga ngebayangin pak budi tadi nunggu kami dikantornya. biarlah.. aku sudah jenuh. sesekali aku ingin refresh.

" sudah sore.. km ga bilang eyang dulu ta ntar dicari lo". tanya arga. aku tau dia takut

"aku ga takut". katanya lagi membuatku kaget.

" belajarlah menghargai privasi orang lain ga". kataku agak jengkel dengan kebiasaannya yg ini.

" tadi udah bilang kok kalo mau jalan jalan dulu.. tp ga bilang kalo sm km". kataku melihat langit sore hari. rasanya gamau beranjak dr sini. damai rasane.

" len.., masangin". katanya datar.

" emang km berani?". tantangku

" siapa takut, ayo ntar keburu magrib . kita sholat dulu ". ajak arga pergi dr tempat itu.

dan itu akan jadi masangin terakhir yg aku lakukan. aku ga akan pernah melakukannya lagi. hal itu menakutkan bagiku. masangin adalah berjalan melewati pohon beringin kembar dengan mata tertutup kain hitam.

sampai di alun alun sudah magrib. setelah solat dan makan kami menuju pohon beringin kembar deket gedung sasana hinggil. masing masing pohon dikelilingi pagar.

Kami berjalan menjauh dr beringin kembar sekitar 30 an meter. setelah itu arga menutup mataku dengan kain hitam. lalu memutar tubuhbu 360 derajat beberapa kali sampai aku merasa pusing.

Ada Hantu di Sekolah (Chapter 1)Where stories live. Discover now