B E T A - 13 pt. 2

40.4K 3.1K 103
                                    

B E T A - 13 pt. 2

     Aku berlari kearah rumah utama, astaga, ini tidak mungkin, jika memang Lotus meremukan jantungnya, aku akan merasakan ikatan kami terputus dan merasa hampa, tetapi tidak, aku tidak merasakan itu, aku merasakan ia ada didekat ku.

     Aku mencari ke setiap sudut ruangan, orang orang melihat ku seperti orang aneh, beberapa menanyakan apa yang aku cari, tetapi untuk saat ini aku tidak bisa berbicara, pikiranku berdesir, pikiran ku kacau, yang aku butuhkan saat ini adalah kehadiran Charoum sehingga aku akan tahu bahwa ia baik baik saja.

   Hingga sosok yang aku cari berdiri didepan ku, berdiri tegap tanpa satupun luka di dadanya, aku memandangnya dengan perasaan lega dan senang, akupun memeluknya, tangisan ku tidak dapat di bendung, lututku terasa lemas, ia segera memelukku dengan erat dan menahan tubuhku agar tidak tumbang.

    Ia ada didekapan ku sekarang, ia ada bersama ku, berarti apa yang kulihat tadi hanyalah sebuah ilusi, ilusi yang dibuat Lotus untuk mempermainkan perasaan dan pikiran ku.

    Aku menyenderkan telingaku kearah jantungnya dan mendengarkan degupan nya, oh Astaga, aku berpikir tidak akan bisa lagi mendengar suara ini.

    "Apa yang terjadi?" Tanya Charoum sembari mengelus kepala ku, aku tidak berkata apa apa hanya mempererat pelukanku.

    "Apa semuanya baik baik saja?" Tanyanya dan aku menggeleng, aku dapat menebak bahwa ia mengerutkan kedua alisnya tetapi ia tidak mengatakan apapun lagi, ia hanya mengankatku dan menbopong ku, aku menyembunyikan wajahku di lehernya, membiarkan sensasi percikan yang terjadi saat kulit kami bersentuhan.

    Aku dapat menghirup aroma rumah kami, Ia menaiki tangga, menandakan ia akan berjalan menuju kamar kami, ini sangat lucu, aku tidak membayangkan setelah menemukan pasangan ku akan seperti ini.

    Aku membayangkan bahwa aku dapat melanjutkan studi ku dan menggapai apa yang aku inginkan, bukan seperti ini, tetapi sepertinya ini memang sudah dituliskan dalam takdirku.

    Charoum merebahkan ku, ia mengusap keningku, aku menatapnya, ia sangat sempurna, dan ia memiliki warna mata yang selalu aku dambakan, violet.

    Aku menatap kedalam jiwanya melalui mata indah itu, aku terus menatapnya hingga aku dapan melihat satu titik yang menjawab pertanyaan ku.

    Ia pun sama seperti ku, walaupun ia mengatakan tidak apa apa untuk mengatakan apa yang seharusnya tidak aku katakan, jauh didalam dirinya ia juga sama dengan ku, takut.

    Aku menarik lengannya sehingga ia terbaring di sebelah ku, ia menaruh kepalanya di leherku dan memeluku erat, aku menjalankan jari jariku di kepalanya, merasakan rambutnya yang halus.

    "Ia mendatangi ku lagi," kataku membuat Charoum memeluku lebihh erat, "Ia menunjukanku, ia menggunakan ilusi terhadapku, dimana jantungmu-" aku menahan ucapan ku, Charoum menatap kearahku, "dimana jantungmu diremukan," imbuh ku.

   "Lalu aku mencarimu kesegala tempat, disetiap sudut, tetapi kau tidak ada, aku takut, Aro, aku takut," isak ku, ia memeluk ku, ia megecup keningku.

    "Kau tahu, akupun sama, aku ragu dengan tindakanku, dengan keputusan ku sendiri, tetapi ini berdampak besar untuk kaum kita, berdampak besar untung orang orang disekitar kita, jadi, berjanjilah, jika memang benar akhir ini seperti apa yang ia tunjukan-" aku memotongnya dengan menatapnya marah, aku membangkitkan tubuh ku dengan posisi duduk.

    Charoum menggenggam kedua tangan ku, "Berjanji lah kau akan melanjutkan hidupmu," katanya dan aku menamparnya.

   "Apa kau gila!? Dengan siapa aku akan bahagia!? Jika kau mengatakan ini berarti kau sudah menyerah! Aku tidak mau, aku mau kau berjanji untuk tetap hidup! Kau hanya boleh mati di tangan ku!" Kataku, aku menatapnya berkaca kaca, tubuhku membara.

    Charoum menarik tanganku tetapi ku tepis tanganya, aku bangkit dan hendak keluar dari kamar, ia menarik pergelangan tangan ku dan memghempas tubuh ku kedinding, ia menghimpit ku.

    "Aku tidak menyerah, hanya saja aku ingin kau berjanji kepadaku," geramnya, "Dan aku tidak akan berjanji pada mu, aku tidak akan berjanji akan hal itu," geram ku, kami saling menatap.

    "Hal yang bisa aku janjikan hanya apa yang aku ucapkan tadi, tidak ada yang lain," desis ku, bagaimana ia bisa berbicara seperti itu? Itu sangat absurd.

    Aku mendorongnya, tetapi ia tidak bergerak sedikit pun, "Minggir, aku ingin keluar," kata ku tetapi ia malah menggeram, aku terus mendorongnya, tetapi ia malah menarikku kearahnya, "Jika kau terus seperti ini, hanya ada satu hal yang harus aku lakukan, suka atau tidak," katanya.

    Aku memandangnya tidak percaya, apa yang ia bicarakan? "Aku akan memandai mu," geramnya dan ia mengeratkan tanganya yang melingkar di pinggang ku, menatapku layaknya predator.

A/N
.
.
.
.

Akhirnyaa update jugaa huhu, halo princesses, maaf untuk waktu yang lama menunggu update an ini yaaa

Kalo ada yang mau tanya tanyaa, bisa ask.fm yaa, aku bakal jawab pertanyaan kalian disana, bisa dibilang aku lagi buka Q&A hehehehe

Link nya bisa diliat di conversation/percakapan di profile aku yaa, cya!

XoXo 🌺

3. BetaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang