Part 1

40 1 0
                                    

''Cuaca malam yang cukup bersahabat bagi mereka para pencinta dunia malam dengan kehidupan yang serba glamour,'' semilir angin yang menerpa raga seolah mengisap semua rasa penat di tubuh yang penuh dengan beban kehidupan, alunan music yang berbunyi di sudut ruangan yang penuh dengan kemewahan seolah membawa setiap orang yang mendengarnya ikut terhanyut dan bergoyang sesuai dengan alunan music DJ tersebut.

''woy balik yuh udah malam banget nih?

Nampak dua orang cowok dengan postur tubuh yang cukup menawan dan terbilang sangat memikat hati wanita itu tengah asik menikmati beberapa botol bir bintang yang tersuguh di hadapan mereka sambil mendengarkan alunan-alunan music glamor,. Kelap-kelip warna lampu di atas sana semakin menambah riuh suasana di klub malam itu.

Ntar aja deh'' nanggung nih,'' jawab seorang lelaki muda dengan wajah putih bersinarnya, tubuhnya begitu atletis layaknya seorang atlit renang.

Gila loe ren, bisa di usir gue dari rumah kalau jam segini belum balik, loe tahu sendiri kan nyokap gue kaya gimana,,

'' reno hanya memalingkan sebentar wajah tampannya itu kearah temannya dan kembali memfokuskan diri pada minuman di hadapannya,.

Ren, ayo dong, loe ngga kasian apa sama gue''?

Reno kemudian berdiri dari duduknya dan menghela nafas dalam-dalam,. Mencoba membuat sebuah keputusan yang sangat berharga bagi teman masa kecilnya tersebut, reno terdiam beberapa saat seolah memikirkan sesuatu.

'' woy...... teriak fardan keras tepat di sebelah telinga reno, yah nama pria yang ada di sebelah reno adalah fardan, untuk ukuran seorang wanita pria ini memang tidaklah mendekati kriteria sama sekali, kulitnya sawo matang dan memiliki model rambut yang panjang dan di biarkan terurai layaknya pemain film meteor garden jaman dulu, gaya rambutnya cukup sesuai dengan bentuk wajahnya yang lonjong, namun itu bukan masalah baginya, kepercayaan dirinya yang tinggi serta kemampuan gitarnya yang luar biasa masih bisa membuat wanita tersihir mendengarnya. ngelamunin apaan sih loe lama amat mikirnya tinggal balik aja susah banget sih, oceh fardan tanpa jeda sama sekali. Bukan gitu bro, gue Cuma lagi nginget-nginget aja, tu kunci mobil gue taro mana. Ucap reno sambil masih terus mengobrak-abrik isi kantong celana dan jaketnya,.

Wah, gila loe ren, bener-bener bisa di usir nih gue dari rumah,. Jawab fardan pada sahabatnya itu

Mereka kemudian termenung sambil mengingat kembali dimana ia meletakkan kunci mobil tersebut, dan tanpa mereka berdua sadari ada sepasang mata yang sedang mengawasi gerak-gerik mereka saat itu.

Terus gimana dong, mana udah jam segini lagi, telfon anak-anak gih?

Reno kemudian mengeluarkan ponselnya dari dalam jaket kulit hitam yang ia kenakan, cukup bermerek bagi remaja seusianya. Ia kemudian menghubungi beberapa temannya,..

Woy, dimana loe'? ucap reno dengan cukup lantang saat telfon diseberang mulai tersambung.

Gue lagi di studio nih, ada apa? Jawab seseorang dari seberang

Gue butuh tumpangan nih, loe jemput gue di tempat biasa yah, sekarang gak pake lama,''.

Yaudah, loe tunggu aja'', gue kesana sekarang.

Setelah mendengar ucapan itu reno kemudian mematikan ponselnya dan berjalan mendekati fardan yang sedang plango-plongo kaya sapi yang lagi kebingungan.

''Gimana''? tanyanya setelah reno berada tepat di sampingnya''

Mmm, reno hanya mengangguk. Terus mobil loe gimana? Tanya fardan.

Gampanglah entar gue suruh orang buat Derek tuh mobil.

Beberapa jam kemudian mereka telah tiba di depan studio music milik reno,..

love or country (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang