3

19 5 1
                                    

Eizan keluar dari pintu cafe Olivia dan menuju parkiran. Saat sampai didalam mobil, Eizan membuka ponselnya dan mengecek panggilan masuk. Ternyata sudah lebih dari sepuluh kali panggilan yang tak terjawab dan ternyata itu dari Valeria. Awalnya ia berpikir apa yang membuat Valeria menelponnya berkali-kali. Apa mungkin ia sedang ada masalah? Atau ia...?

Tunggu!

Astaga! Eizan lupa janjinya pada Valeria untuk menjemputnya siang ini. Gara-gara pertemuan dengan wanita tadi Eizan sampai lupa janjinya. Lalu ia pun segera menelpon Valeria. Dalam hati ia berharap agar Valeria tidak marah padanya. Walaupun Eizan tau bahwa Valeria sudah pasti akan marah besar padanya. Panggilan pertama tak dijawab, namun Eizan tidak menyerah akan tetapi Valeria tak kunjung menerima panggilannya. Sudah menyerah menelepon Valeria ia segera menancapkan gasnya menuju tempat Valeria menunggu.

Setelah lima belas menit berlalu Eizanpun sampai di depan toko kue. Tetapi keberadaan Valeria tidak ditemukan, Eizan pun mencoba masuk ke dalam toko kue tapi saat sampai di dalam Valeria benar-benar tidak ada.

Lalu ia segera masuk ke dalam mobil sambil mencoba menelpon Valeria. Tapi tetap saja tidak ada yang dijawab. Mobil yang kendarain Eizan pun meluncur ke kediaman sahabatnya itu. Dia takut Valeria marah dan mereasa bersalah karena membuatnya menunggu lama.

Sesampainya di depan pagar rumah Valeria, Eizan pun turun dari mobil lalu bertemu dengan satpam yang menjaga pagar. Setelah berbasa-basi Eizan dipersilahkan masuk lagi pula satpam tersebut sudah mengenal Eizan sebagai sahabat dari anak majikannya.

Sesudah memarkirkan mobilnya Eizan pun langsung masuk ke dalam rumah, ditemuinya pembatu dirumah itu yaitu mbo Minah.

"Mbo Valeria ada dikamar ga?" Tanya Eizan.

"Oh mba Lia ada kok belum lama dia pulang." Jawab mbo Minah.

"Thaks ya mbo, Eizan ke kemar Valeria dulu ya." Pamit Eizan.

"Sami-sami mas Eizan, tapi yo hati-hati mba nya lagi marah kayanya. Tadi pas pulang langsung masuk kamar trus banting pintu lagi." Pesan mbo Minah.

Mendengar omongan mbo Minah membuat Eizan menghela nafas. Sudah pasti sahabatnya itu tidak akan mau bertemu dengannya lagi selama beberapa minggu. Setelah menjawab 'ya' pada si mbo, Eizan pun menaiki tangga karena kamar Valeria berada di lantai dua.
Saat sampai di depan pintu kamar sahabatnya, Eizan tak langsung mengetuk pintu, namun ia menarik nafas dalam-dalam dan mengumpulkan keberanian. Setelah sudah dirasa siap tangan Eizan mengetuk pintu kamar sahabatnya.

Tok tok tok

"Siapa?" Tanya Valeria dari dalam.

Eizan jadi bingung mau menjawab apa. Tapi jika Valeria tau itu dirinya, pasti pintu kamar itu tidak akan pernah dibuka.

"Ini gue." Jawab Eizan akhirnya.

Setelah menjawab itu tak ada respon dari dalam. Tapi Eizan tetap menunggu respon sahabatnya. Namun sampai lima menit tidak ada pergerakan dari Valeria maupun Eizan. Mereka sama-sama menunggu salah satu dari mereka berbicara. Bodoh memang kalau mereka berdua menunggu lalu siapa yang aka datang pertama?

"Ngapain lo kesini?" Tanya Valeria ketus.

"Sorry Lia, gue lupa ada janji ngejemput lu."

"Yaudah sih gue juga udah biasa kali dilupain sama lo. Lagian kejadian kaya gini tuh ga sekali dua kali tapi udah lebih dari sepuluh kali tau ga lo lupa ama omongan lo." Omel Valeria.

"Iya iya maap gue ga bakalam ngulangin lagi deh. Ini untuk yang terakhir kalinya."

"Lia maapin gue napa. Jangan marah ama gue, kalo lu marah ntar siapa yang bantuin gue pedekate sama adek kelas." Ucap Eizan sambil merengek.

Sahabat macam apa itu? Ada maunya doang baru baik-baik. Dasar sahabat menyebalkan. Tapi kenapa Valeria pernah 'suka' bahkan masih sama orang yang ia anggap menyebalkan?

"Gue bakalan maafin lu kalo lu memenuhin 5 permintaan gue." Kata Valeria dari dalam.

"Gila banyak amat lima, heh biasanya tuh permintaan cuma tiga doang tau ga." Tolak Eizan.

"Dih suka-suka gue dong, kalo ga mau yaudah."

"Eh iya-iya, tapi biarin gue masuk dulu dong biar enak ngomongnya."

"Yaudah masuk tinggal masuk orang ga dikunci pintunya."

Kalau begitu kenapa ga dari tadi?

Eizan pun masuk ke dalam kamar Valeria, tenyata Valeria sedang duduk di kursi belajarnya sambil berputar-putar. Melihat itu Eizan tersenyum melihat tingkah kanak-kanak sahabatnya.

"Ngapain lu senyum-senyum? Suka ama gue ya?" Goda Valeria.

"Pede parah, siapa juga suka sama cewek ga jelas kaya lu." Ejek Eizan.

"Kurang asem lu, gini-gini banyak kali cowok yang ngatri. Lo nya aja yang picek." Dan kurang peka, lanjut Valeria dalam hati.

"Ngantri apaan? Ngantri sembako."

Valeria pun lamgsung mengambil bantal di dekatnya dan melemparnya ke arah wajah Eizan yang sudah duduk di pinggir single bednya. Tapi dengan cepat Eizan menangkap bantal itu sebelum mendarat di wajahnya.

"Rese lu." Kini giliran Eizan yang melempar bantal.

Dan tepat sekali mengenai wajah cantik Valeria.

"Iiihh Edan!" Teriak Valeria.

"Edan edan, jelas-jelas nama gue Eizan!" Protes Eizan yang dipanggil Valeria Edan.

"Bodo amat."

"Terserah mbah mu lah." Ucap Eizan menyerah.

"Mending lu turutin permintaan gue yang pertama." Ucap Valeria yang membuat Eizan memutar bola matanya.

"Lia bisa ga sih permintaan lu ga sebanyak itu, paling ga tiga kek." Protes Eizan.

"Ga bisa, karna lo udah lebih dari sepuluh kali kaya gini, masih untung gue ga minta sepuluh." Elak Valeria.

"Yaudah emang lu mau minta apaan sih ama gue?" Tanya Eizan.

"Besok lu harus nemenin gue jalan-jalan." Jawab Valeria.

"Ga bisa besok gue ada janji ama Rena." Tolak Eizan.

"Ga. Pe. Du. Li. Pokonya besok lo harus nemenin gue. Titik."

"Ck. Parah lu Ya, udah tau gue lagi usaha ngedapetin Rena." Ucap Eizan.

Sebenarnya Valeria sengaja menggagalkan rencana sahabatnya dengan cewek yang bernama Rena. Ia tidak ikhlas jika Eizan jadian sama cewe playgirl itu. Jangankan jadian dekat saja sama cewek lain, Valeria langsung memanas karena cemburu! Tapi walaupun Valeria sudah memberikan berjuta kode sama Eizan, tetap saja Eizan tidak peka-peka. Walau begitu Valeria tidak akan pernah menyerah sampai ia tahu bahwa Eizan benar-benar bukan takdirnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 12, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Can You See Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang