Part 4

1.6K 226 10
                                    

"Aku, kau, dia, dan seluruh rahasia. Perlahan terkuak."

•••


Myungsoo membolak-balik lembaran kertas putih yang berisi tulisan kecil yang sering disebut novel, itu adalah novel favorit Suzy dan mungkin akan Myungsoo berikan saat Suzy berulang tahun sebentar lagi. Myungsoo meraih cangkir yang berisi teh hangat kemudian mengaduknya pelan lalu meminumnya dalam sekali tegak.


Myungsoo tak merasa bahwa dirinya sedang diperhatikan sang kakak, disana ada Kai yang bersandar pada pintu melihat Myungsoo dengan sendu, Myungsoo masih bersikap acuh padanya bahkan setelah kejadian 8 tahun yang lalu diperbuat Kai. Joohyun hampir kehilangan nyawanya karna Kai memilih menyelamatkan Myungsoo. Dan Myungsoo benci itu, Suzy menangis frustasi karena kecelakaan Joohyun bahkan Joohyun koma selama tiga bulan. Sehingga Myungsoo menjadi teman Suzy hingga sekarang itulah alasannya. Untuk menebus rasa bersalahnya.



Kai menghela nafas kemudian mencoba memanggil Myungsoo,"Bolehkah aku masuk?" Tanya Kai.


Myungsoo hanya mengangguk kecil, tidak berbalik maupun bersuara.



"Kau ingin bicara apa?" Myungsoo masih setia menunduk membaca novel, seperti tak berminat untuk mengangkat kepalanya dan melihat Kai.


"Ah ak-"


"Tidak perlu basa basi, cepat bicara."


Kai menggaruk tengkuknya.


Myungsoo mulai malas dan mendongkak menatap Kai dengan sorot dingin,"Kau tahu diluar sangat dingin? Jika tidak penting keluarlah." Usirnya dengan suara berat yang menekankan setiap ucapannya.



Suasana jadi mencekam karena Kai tak kunjung bersuara dan Myungsoo semakin kesal, sehingga pria itu menatap Kai dengan sorot dinginnya.



"Myungsoo, Kau tahu nama tetangga kita? Ku dengar ia kakak Suzy."



Myungsoo membuang nafas malas, dan untungnya saat dulu Kai tidak tahu jika Joohyun memiliki seorang adik yang tinggal di Gwangju. Bahkan Kai tidak tahu tetangganya adalah Joohyun yang berganti nama menjadi Irene, Myungsoo menyusunnya dengan rapi sedetail mungkin.



"Kau membuatku kedinginan hanya untuk bertanya begitu, kenapa tidak bertanya pada Eomma saja."



Kai mengangguk,"Maaf menggangumu."




Kai berbalik dan berniat pergi namun suara Myungsoo mengintrupsinya berhenti,"Namanya Irene."



Kai tersenyum dan mengangguk, pria itu keluar dari kamar Myungsoo meninggalkan Myungsoo yang sedang menatap ke arah jendela kamar Suzy.




Lampu kamar gadis itu masih menyala, pertanda Suzy belum tidur. Tak lama jendela itu terbuka dan terlihat Suzy sedang melambaikan tangannya, Myungsoo tertawa dan membalas lambaian itu.



"Myungsoo sedang apa ya?" Suzy melihat Myungsoo sedang memegang buku berwarna biru.



"Kau sedang apa?!" pekik Suzy.



Myungsoo mengernyitkan alisnya, Suzy berteriak apa? Myungsoo segera meraih ponselnya dan menelpon Suzy.



"kau bicara apa?" Tanya Myungsoo.




"Aku bertanya, kau sedang apa?"




"Sedang mengerjakan tugas."




"Aku kesana ya?"




"Jangan! Ada halmeoni aku tidak mau dijodohkan dengamu!" seru Myungsoo.




Suzy tertawa,"Yasudah, cepat masuk ke kamarmu diluar dingin. Cepat tidur jangan lupa meminum susu oke?"




"Kau seperti ibuku saja, aku bukan perempuan, Suzy."




"terserahmu, cepatlah tidur besok sekolah."



"Yayaya."

•••
Suzy's pov.

Ketika turun dari bus aku menatap Myungsoo yang masih berada didalam bus sedang melamun sehingga ketika pria paruh baya menabraknya ia tersadar dan aku hampir memekik ketika wajah Myungsoo hampir mencium jalanan,untung saja aku dengan cepat menarik nya.



Sebenarnya ia kenapa?sejak berangkat sampai dibus pun melamun saja, bahkan sejak dibus ia bertanya hal yang membuatku jengkel, Irene.




"Kau baik-baik saja?"tanyaku yang dari tadi memperhatikan gerakan Myungsoo.




Myungsoo menggelengkan kepalanya, "Aku baik-baik saja jangan khawatir."jawab nya lalu berjalan mendahuluiku dan aku mengikuti nya dari belakang.




Saat aku berjalan sambil mengikuti Myungsoo wajahku menyentuh dada seseorang membuatku mendongkak dan melihat wajah tampan ini lagi.



Aku bertatapan dengan Kai, ia menatapku heran,"Seperti nya kau banyak pikiran sampai sering menabrak orang."ucap nya membuatku tersenyum malu dan menundukan kepalaku.


Aku dengan tidak sopan melongos dan berlari dari hadapan Kai karena menahan malu.

***

Aku berjalan di koridor sambil membalas sapaan teman-temanku.aku masuk ke kelas dan melihat Myungsoo yang menenggelamkan wajah nya dibalik meja.

Dia kenapa sih?



Aku menghampiri nya lalu mengetuk meja dengan pelan tapi ia tidak mendongkak sama sekali, dengan kesal aku menendang meja dan kulihat ia memegangi kepala nya dan berkata.



"Sakit bodoh!"aku hanya tersenyum meremehkan.


Kulihat Myungsoo mendorong kasar kursi nya dan berjalan keluar dari kelas, aku mengikuti nya dari belakang.

-o0o-

Myungsoo menutup mata nya rapat-rapat merasakan terpaan angin yang segar, ia sekarang hampir menjadi depresi bahkan ia baru menyadarinya jika ia mengabaikan Suzy seharian ini.

Karena ia takut mengatakan rahasia terbesar nya, Myungsoo berusaha menutupi tentang dirinya dengan Kai dan Kai yang menyukai Irene, jika Suzy tahu ia pasti akan bersedih mungkin menangis?membuat Myungsoo tidak tega, tapi mau bagaimana lagi karena Myungsoo egois, tidak ingin kehilangan senyum cantik itu tawa itu dan semua yang ada di diri Bae Suzy yang membuat Kim Myungsoo tertarik.
•••

21.08

22 September 2017

BILY ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang