25% ?《SoonSeok》

420 50 8
                                    

Hari ini Hoshi libur dari pekerjaannya. Ibu Hoshi memintanya untuk pulang kerumah. Hoshi sempat menolak, tapi ibunya memaksa dengan alasan ayahnya sangat merindukan sosok anak lelakinya yang manis ini. Akhirnya Hoshi menurut.

Begitupun Seokmin, hari ini ia tidak bekerja. Semua pekerjaannya telah ia selesaikan karena setelah ia hitung hitung, Hoshi segera libur, jadi dia berusaha menyelesaikan semuanya sebelum hari libur Hoshi datang.

Akhirnya seperti inilah ia sekarang, uring uringan dikasur tanpa tahu apa yang harus ia kerjakan. Sebelumnya ia telah menghubungi Hoshi untuk pergi kencan, tapi Hoshi tak bisa karena alasan ia akan pergi menemui orang tuanya. Menyebalkan. Seokmim merutuki dirinya yang sudah menyelesaikan seluruh pekerjaannya. Setidaknya ia bisa berkencan dengan kertas kertas bertinta hitam itu hari ini dikamarnya.

Mandi pun tidak, bahkan kertas tak mau berkencan denganmu, Lee Seokmin.

Hoshi telah sampai diistananya dan disambut dengan baik. Walaupun dengan pakaian yang kumal, dia diiringi masuk bersama dengan pengawal dibelakangnya menuju ayahnya.

Ayah dan ibunya sudah menunggu kedatangan Hoshi di ruang keluarga utama dari rumah ini. Melihat anaknya datang, Ibunya segera memeluk Hoshi dan Hoshi membalasnya.

"Kau pulang, sayang..?" Tanya ibu Hoshi semakin mengeratkan pelukannya.

Hoshi mengangguk lucu pada rengkuhan ibunya. "Iya ibu.." jawabnya.

Ibu Hoshi melepaskan pelukan itu lalu menepuk pundak anaknya beberapa kali. Hoshi hanya tersenyum melihat ia diperlakukan seperti itu oleh ibunya.

"Sekarang, beri salam kepada ayahmu.." suruh Ibunya sambil melirik pria paruh baya di sebelah kanannya.

Hoshi segera melihat ayahnya malu malu. Tak terasa, ayahnya sudah terlihat samakin tua dan semakin banyak rambut putih itu dari 3 tahun yang lalu.

Hoshi membungkuk hormat. Lalu menegakkan badannya kembali. "Anyeonghaseyo, ayah. Aku kembali" salam Hoshi sambil memberikan senyum kikuknya. Belum berani melihat ayahnya, Hoshi hanya menatap lantai rumahnya.

5 menit terdiam, tiba tiba ayah Hoshi memeluk Hoshi dengan erat.

"Kau pulang, nak? Ayah sangat merindukanmu.. kau sehat kan?" Tanya ayahnya berurutan.

Hoshi masih kaget dan mengerjap ngerjapkan matanya. Akhirmya ia membals pelukan ayahnya. "Iya ayah. Aku sehat sehat saja ayah.."jawab Hoshi.

Ayah Hoshi melepaskan pelukannya dan beralih merangkul pundak Hoshi dengan senyuman bersinarnya "Aigoo.. kau semakin tampan.. ayo kita bercerita!" Ajak Ayah Hoshi meninggalkan ruang keluarga.

●●●●●●●

"Dijodohkan!?"

"Sst, dengarkan ibu dulu-"

"Tidak bu, aku sangat jelas mendengarnya. Aku tak mau mendengarnya lagi!"

"Kwon Hoshi, dengar dulu-"

"Ibu, baru saja beberapa jam yang lalu aku pulang, dan sudah disuguhi berita seperti ini?!"

"Tolong dengar duluu.." ibunya memohon.

Hoshi melipat tangannya di dada, mendudukan dirinya ditepi ranjang miliknya.

"Pertama tama maafkan ibu. Karena ibu kau akan menderita karena perjodohan ini" ibunya mwnunduk.

Hoshi mulai menatap ibunya.

"Sebenarnya, kau telah dijodohkan semenjak kau masih dalam kandungan ibu ketika umurmu memasuki 7 bulan. Saat itu ayahmu sangat dekat dengan ayah anak dari orang yang akan dijodohkan padamu. Mereka sangat dekatm dan kami para ibu juga sangat dekat. Bedanya, saat itu teman ibu sudah mengandung usia ke 9 bulan"

《 HIATUS 》[KPOP BL Fanfiction] Cool Hot Sweet LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang