The Propose | EMPAT [END]

10.5K 711 128
                                    

BEWARE FOR A LONG-LONG-LONG CHAPTER 😂😂😂

BARU DAPAT KUOTA GRATIS JADI BARU BISA UPDATE 😣
.
.
.

Sooji terbangun pagi itu dengan keadaan yang sudah lebih baik, kemarin saat ia tiba-tiba pingsan dokter kandungannya datang ke rumah untuk memeriksanya. Bersyukur karena keadaan bayinya baik-baik saja, katanya ia pingsan karena terlalu lelah dan banyak pikiran, jadi ayahnya menyuruh untuk beberapa hari ini tidak pergi ke apotik dulu. Setidaknya ia harus menunggu sampai trisemester pertamanya berakhir.

"Sooji," ia beranjak untuk duduk diatas ranjang dengan wajah yang masih sayu, menatap Gia yang tersenyum lebar kepadanya. Alis Sooji berkerut, ini hari libur tapi mengapa Gia sudah berdandan rapi? Tidak biasanya Gia bangun sepagi ini dan sudah rapih. Kecuali ia memang berencana akan pergi ke suatu tempat.

"Mau ke mana?" Tanya Sooji, Gia menggeleng lalu mendekati kakak kembarnya, "tumben pagi-pagi sudah rapi. Kalau bukan untuk keluar jadi untuk apa?"

"Kita akan kedatangan tamu," ucap Gia tersenyum lebar, melihat senyum Gia yang begitu cerah pagi ini membuat Sooji menatap adiknya geli.

"Kekasihmu?" Tanyanya menggoda membuat Gia berdecak, senyumnya telah berganti dengan wajah cemberut.

"Bukan-kau akan tau nanti, sekarang ayo bersiap-siap," ucap Gia.

"Aku juga? Untuk apa?"

"Ayolah, mandi dulu-setelah sarapan kau akan tau." Gia menarik lengan Sooji untuk turun dari ranjang, Sooji yang terlihat bingung hanya menuruti Gia saat menariknya menuju kamar mandi, "oke Mommy, take your time," bisik Gia sembari mengusap pelan tonjolan kecil diperut Sooji lalu pergi dari sana, meninggalkan Sooji yang masih kelihatan bingung.

*

Setelah sarapan Sooji memutuskan untuk duduk bersantai di teras belakang rumahnya, semenjak usia kehamilannya menginjak umur dua bulan ia sering menghabiskan waktu di sana. Keadaannya yang tenang dan sejuk membuat mual yang sering dialaminya bisa mereda. Menatap rumput hijau yang terhampar di halaman belakang membuat perasaan Sooji menjadi tenang.

"Sooji," wanita itu menoleh saat mendengar panggilan ibunya, ia tersenyum dan menggeser tubuhnya memberikan tempat untuk ibunya duduk disampingnya.

"Tamunya sudah datang?" Tanya Sooji, ibunya menganggukkan kepala tapi Sooji menangkap raut kecemasan diwajah ibunya, "ada apa?" Tanya Sooji khawatir, ia berpikir mungkin sesuatu yang buruk telah terjadi sehingga membuat ibunya terlihat resah saat ini.

"Apa kau masih pusing? Bagaimana bayinya?" Sooji mengerutkan kening, orang rumahnya hari ini benar-benar bersikap aneh.

"Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa kalian semua berubah menjadi aneh seperti ini?"

Ibunya menghela nafas panjang, ia tidak tau harus mengatakan apa kepada putrinya. Dia terdiam sejenak menatap wajah bingung Sooji lalu tersenyum kecil sembari mengusap punggung tangan anaknya.

"Ada apa sebenarnya?" Kini Sooji menjadi semakin khawatir, sesuatu yang buruk mungkin memang telah terjadi dalam keluarganya dan hanya dirinya yang tidak tau menahu tentang hal tersebut, "apa semua ini ada hubungannya dengan tamu kita? Siapa yang datang?"

Ibunya hanya tersenyum kecil dan diam, sama sekali tidak mejawab segala pertanyaan yang ia lontarkan dan itu membuatnya semakin bingung. Lama mereka terdiam, tiba-tiba Gia muncul dengan senyum yang masih sama seperti yang dilihatnya tadi.

"Sooji, ayo-ada yang ingin bertemu denganmu," ucapnya langsung, Sooji menatap ibunya dengan raut bingung meminta penjelasan tapi ibunya hanya tersenyum dan mengangguk menyuruh Sooji untuk segera keluar.

THE PROPOSE [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang