The Propose | DUA

7.7K 706 87
                                    

Sooji mendesah ketika mengenakan blazernya, ia menatap tubuh yang berbaring telungkup melalui cermin yang ada dihadapannya. Punggung kokoh itu terlihat begitu menggoda, seakan memanggilnya untuk segera mengecup dan memeluk, tapi mengingat masalah semalam ia menahan diri.

Pria itu, pria yang sudah sejak dua tahun lalu bersamanya-entah Sooji juga melupakan kapan awalnya mereka memulai semua ini. Tapi ia masih mengingat dengan jelas bagaimana saat itu Myungsoo menawarkan hubungan yang terdengar begitu menjanjikan untuknya ketika pertemuan pertama mereka di peresmian salah satu gedung yang telah dirancangnya. Bukan hubungan yang penuh dengan drama picisan serta komitmen bullshit yang ditawarkan oleh pria itu, melainkan hubungan yang sama sekali tidak melibatkan emosi didalamnya.

Sooji sama sekali tidak mengenali siapa Myungsoo dan begitupun sebaliknya. Mereka sama-sama dewasa dan sadar saat itu, dan Sooji jelas tau bahwa mereka berdua sama sekali tidak berniat untuk menajalani hubungan yang serius layaknya pasangan normal lainnya. Mereka hanya menjalani hubungan tanpa komitmen maupun status yang jelas. Kasarnya mereka hanya berhubungan atas dasar ketertarikan seksual diantara keduanya, bukan karena perasaan seperti yang diagung-agungkan oleh orang banyak.

Sooji menghela nafas saat mengingat semuanya, itu benar jika ia mengatakan bahwa dirinya sangat tidak ingin menjalin sesuatu dengan melibatkan emosi bersama Myungsoo ataupun pria lain, tetapi kalimat itu hanya akan berlaku dua tahun yang lalu, setidaknya sampai ia menyadari perasaannya yang sesungguhnya terhadap pria itu. Perasaan yang selama ini begitu ia hindari dan perasaan yang juga membawanya ke dalam sebuah kubangan besar yang seolah mengolok-oloknya karena telah terjatuh pada pesona pria itu.

Jadi semalam ketika mendengar permintaan konyol Myungsoo, ia merasa tertampar oleh kenyataan yang ada. Bukan kenyataan bahwa Myungsoo meminta seorang anak padanya, tapi lebih kepada posisinya saat ini ketika pria itu meminta hal mustahil itu. Ia dan Myungsoo tidak ada hubungan apapun selain partner di atas ranjang dan itu yang membuatnya sakit. Bagaimana bisa seorang anak hadir diantara keduanya jika itu tidak dihasilkan dengan cinta oleh mereka?

Ah setidaknya salah satu dari kami merasakan cinta itu.

Saat merasa matanya mulai basah Sooji menggeleng lalu meraih tasnya, sekali lagi menatap nanar punggung Myungsoo kemudian bergumam maaf sembari melangkah keluar dari kamar itu. Ia tidak akan tahan jika harus tinggal lebih lama disana, jadi memilih untuk pergi sebelum pria itu bangun adalah tindakan yang tepat. Menurutnya.

***

"Sooji kau punya telepon dari Mr.Kim, line 2." Suara Norah terdengar begitu nyaring sampai menembus bilik miliknya sehingga membuatnya mendesah.

"Tolong katakan aku sedang sibuk Norah," seru Sooji mengintip dari balik kubikelnya, menatap penuh permohonan pada Norah yang duduk tak jauh dari tempatnya dengan melempar tatapan penuh tanya kepadanya.

"Oh baiklah," ucap Norah kemudian membuat Sooji mendesah lega, ia kembali duduk dikursinya dan menatap kosong komputer dihadapannya. Sejujurnya saat ini semua perkerjannya telah selesai, design yang harus ia koreksi sudah beres tetapi terpaksa berbohong karena jujur saat ini ia belum siap berbicara pada Myungsoo, lebih tepatnya hatinya belum siap untuk menghadapi pria itu.

"Sooji, kau sudah selesai? Ayo temani aku," Sooji tersentak dari lamunannya, mendongak untuk menatap pria yang berdiri diseberang kubikelnya, pria itu terlihat menenteng beberapa map dikedua tangan.

"Ke mana?"

"Kita harus bertemu dengan klien sebelum jam makan siang, semua tim kita sedang sibuk. Karena melihatmu hanya duduk tidak melakukan pekerjaan berarti, jadi kupikir kau bisa menemaniku," ujarnya menjelaskan, Sooji menoleh untuk menatap keseluruhan ruangan. Tiga orang designer junior yang berada satu tim dengannya terlihat begitu sibuk dengan pensil dan kertas mereka, ia kemudian kembali menoleh pada pria itu lalu mengangkat bahu.

THE PROPOSE [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang