"Terus gue peduli?"

"Apa gue harus buat koin peduli Ragel dulu biar lo peduli?"

"Buat sono. IDC!"

"Acheeeel ... ikut tawuran, ya?"

"Facial, luluran and meni pedi, deal?"

"..."

"Gue tutup—"

"Okey, deal!"

Hahaha yes! Uang perawatan yang di kasih Mama bisa gue belanjain.

"Good luck! Jangan sampe terluka, okey?"

"Gak janji, my brotha!"

"Gue tunggu di rumah. Kalau udah selesai pulang!"

"Gue makan dulu lah. Lo kira tauran gak abisin tenaga apa?"

"Gue masak, langsung pulang. Okey?"

"..."

"Okey, Achel?"

"Iya, Agel sayang."

"Yaudah, gue tutup. Hati-hati, jangan sampe—"

"Bye!"

Gue langsung memasukan ponsel ke dalam saku. "Siapa, Gel?" Reon yang telah datang dan duduk di bangkunya dengan Rendy menatap gue penasaran.

"Kepo!"

"Kakak lo ya?" tebak Reon yang buat gue langsung meliriknya. "Ya 'kan?"

"BTW, lo kan udah janji mau ngenalin kita ke Kakak lo. Kapan, nih?" Rendy tiba-tiba bertanya.

"Kapan gue janji?"

"Yeu, lo lupa apa? Lo kan udah janji sama kita, bleguk! Lo bilang 'tenang Ren, tenang Yon. Lo pasti tersepona dengan Kakak gue yang cantik! Gue jamin, lo bakal kalah taruhan sama gue, gara-gara gak kuat iman!', ya gak Ren?"

Reon mengangguk tanda setuju. "Kita 'kan udah taruhan waktu itu. Lo nya aja yang alasan mulu. Bilang kalo Kakak lo sibuk."

Sialan si Begal ngejual gue dianya. Mati lo pulang gue racun sianida. "Terus-terus?" Gue mau tau apa lagi yang di omongin Ragel sama temennya tentang gue.

"Terus kapan, kita uji nyali?"

"Bangsat lo kata gue– maksutnya Kakak gue setan apa?"

"Iya lah setan. Setan penggoda iman laki-laki." Rendy terkekeh begitu juga dengan Reon yang ikut tertawa.

Tiba-tiba beberapa murid yang berkeliaran di luar masuk terbirit-birit. "Ada guru, ya?" tanya Rendy.

Eko yang pertama kali masuk menggeleng. "Bukan, si Tono telambat."

"Tono, saha?" tanya gue ke Rendy dan Reon.

"Murid culun yang terpinter di sekolah kita, lo masa lupa sih? Lo amnesia?" Rendy tampak jengkel menatap gue.

"Sshhh," desis Eko. Ia membuat satu kelas diam. Keadaan benar-benar sunyi, ini semua berkat dia yang notabennya ketua kelas, jadi satu kelas nurut sama dia.

The Most Wanted Girl (Telah Diterbitkan)Where stories live. Discover now