Jokes

1.8K 249 32
                                    

Kupikir aku memang harus pergi ke klinik THT. Sepertinya, telingaku memang benar-benar terkena gangguan sejak kemasukan semut minggu lalu.

"Siapa? Pacarmu?"

Jimin hanya menggaruk tengkuknya.

Jawdropping banget lah ya. Jadi semua yang ia lakukan padaku selama ini jokes belaka?

Hebat kau Park Jimin

"Eh... oh... pa-pacarnya jimin ya?" Aku mencoba tertawa sebahagia mungkin. "Halo aku seniornya di kantor. Salam kenal ya."

Jimin bilang, namanya Hyoin. Seorang mahasiswa seni di kampus terkemuka. Tajir tujuh turunan dan baiknya setengah mati.

Itulah sedikit deskripsi mematikan yang jimin katakan padaku selama kurang dari setengah menit. Dia bilang hanya jokes? Cih, tidak mungkin.
Hyoin terlihat geli dengan apa yang jimin katakan. 'Udah biasa diledekin begitu sama yang lain juga hehe jimin mah jangan didengerin'

Memang benar seharusnya aku tidak mendengarkan ocehan park jimin sejak awal.

Jadi, semua ini salahku.

Aku yang menganggap segalanya serius. Jimin tidak benar-benar menyukaiku. Aku hanya bahan becandaannya saja.

"Kalo gitu aku pamit pulang dulu ya."

"Nanti kamu diculik orang gimana? Udah disini aja ngobrol dulu, Nar. Nanti pulangnya tetep sama aku." Jimin masih menahanku pulang sendirian? Oh, cuma basa basi.

"Halah udah deket juga, Jim. Pulang dulu ya. Take your time!" Pamitku sambil melambaikan tanganku seiklas mungkin.

-

Jam sepuluh malam, jimin nyelonong masuk kedalam rumahku. Lagi. Dan ia belum mengganti bajunya. Aku yang baru saja keluar kamar mandi tentu saja dibuat kaget olehnya, tiba-tiba saja seorang lelaki sudah duduk manis begitu saja di ruang TV rumahku.

"Ngapain kesini, Jim?" Tanyaku.

Ia mengangkat sekotak besar donat. "Mau makan donat bareng hehe tadi hyo yang bawa. Ga mungkin aku makan sendirian."

Hyoin lagi?

"Aku sedang diet. Mau tidur. Kalo pulang lewat belakang aja. Kalo mau nginep jangan berisik." Jawabku ketus.

Jimin mengerutkan dahinya heran. Mungkin karena sikapku yang tiba-tiba berubah?
But hello, aku dari awal tidak pernah jadi sok manis didepannya.

"Yaudah makan besok aja ya. Aku mau pulang aja, Nar."

Pulang saja sana. Pindah rumah sekalian.

Jimin X YouWhere stories live. Discover now