Max and Lucas

74 8 0
                                    

Author pov

          Lebih dari satu bulan mereka sudah tinggal di sana. Pengenalan, pelatihan, dan adaptasi harus mereka lakukan untuk bertahan hidup dari dunia yang kejam ini.

          Di pagi yang tenang di White Fort, Abner dan Lucas sedang sedikit berbakti pada tempat ini, dengan membetulkan Milo (tembok benteng) yang berlubang bahkan sedikit roboh di beberapa titik.

          Di tengah kefokusan dalam menyusun batu-batu Milo, Abner membuka sebuah topik pembicaraan.

          "Menurutmu siapa yang membunuh keluarga Maxime?" tanya Abner yang tengah mengangkat sebuah batu berbentuk sedikit oval di tangannya.

          "Kecil kemungkinan White Herd, aku yakin, saat itu mereka tidak melanggar perjanjian itu." jawab Lucas tanpa melihat kearah Abner.

          "Jika seandainya White Herd yang salah, apa Max akan benar-benar membalaskan dendamnya?" tanya Abner sambil menyusun batu yang ada di tangannya tadi.

          "Tentu saja." ternyata tokoh utama dari perbincangan mereka sudah berdiri di belakang mereka. Sontak Abner dan Lucas langsung menoleh ke belakang, dan menemukan seorang Max di sana.

          Rasanya mereka berdua mati kutu untuk sesaat, sampai akhirnya Max melangkah pergi.

          "Aku takut jika Max akan menghianati kita." ujar Lucas.

          Abner hanya mendengar tanpa menjawabnya.

          "Orang itu berbahaya jika kita biarkan, bagaimana pun, suatu saat nanti, tidak menutup kemungkinan jika dia akan membunuh kita semua. Atau yang lebih parah, dia bisa saja bersekutu dengan Dark Herd." Lucas mengutarakan kekhawatirannya.

          "Entahlah, aku juga bingung." Abner tak acuh dan tetap meneruskan kerjanya.

          Sebenarnya, kekhawatiran Lucas itu  sudah dia terangkan pada chief sebelumnya. Tapi, itu lebih terdengar seperti sebuah pernyataan yang dilebih-lebihkan.

***

          "Hey kau, jika kau benar-benar akan menghianati herd ini. Aku akan menghabisimu." ujar Lucas dengan wajah kacau dan nafas yang tidak beraturan.

          "Aku? Berhianat? Justru kau itu yang aku curigai." balas Max tak kalah sengit.

          Kondisi mereka sama-sama parah setelah bertarung habis-habisan. Awalnya Lucas, Max, Abner, Franklin, dan Jason sedang latihan rutin setiap siang menjelang sore. Tapi, saat giliran latihan antara Lucas dan Max, mereka benar-benar menganggap ini serius.

          "Kalian berdua, hentikan sekarang juga!" Khadgar datang karena Jason memanggilnya. Segera saja, dia memisahkan Lucas dan Maxime.

          "Jangan menyakiti saudara satu herdmu sendiri." Khadgar berdiri di antara Max dan Lucas untuk mencegah mereka kembali saling menyerang.

          "Saudara? Apa ini yang namanya saudara?" bantah Max.

          "Aku ini hanya mengingatkanmu saja, agar kau tidak salah langkah." Lucas sedang membela diri.

          "Kalian sama saja. Ayo, cepat bubar!" Abner menarik bahu Lucas dan membawanya menjauh, Jason dan Frank hanya berjalan mengekori mereka berdua. Khadgar pun pergi dan meninggalkan Max sendiri.

          "Keparat itu benar-benar membuatku muak." ujar Max kesal sambil menendang rumput tak bersalah.

          "Yang berbahaya itu dia, bukannya aku. Jika ada seseorang yang harus herd ini waspadai itu, dialah orangnya." Max menyelipkan tanganya ke dalam kantong jaketnya, dan berjalan kembali ke rumahnya.

Eclipse : The TragedyWhere stories live. Discover now