Chapter 4.

39.3K 2.5K 97
                                    

NANDO POV

"Kamu kenapa sih yang dari tadi gini terus !"

"Kamu kenapa sih yang gak merhatiin aku !"

"Jangan-jangan kamu suka lagi sama cowok tadi !"

"Jangan ketemu sama dia lagi ya ! Aku gak suka titik !"

Mungkin itu omelan-omelan yang baru saja dilontarkan April barusan sebelum akhirnya ia turun dari mobilku dan masuk kerumahnya.

Dia begitu kesal saat mengetahui jika El ada diMall tadi karna ia berpikir aku lebih merindukan El ketimbang dirinya.

Dulu saat aku masih diKalimantan, aku sudah kenal dengan April. Kami menjalani hubungan kami saat aku masih kelas 2 SMA, tapi kami masih belum ada hubungan atau belum 'pacaran'. Ketika kami mulai pacaran, April harus pindah dan dia pindah ke Jakarta. Jadi terjalinlah sebuah Long Distance Relationship. Dulu aku emang pernah menceritakan mengenai hubungan persahabatanku bersama El, mungkin dia begitu cemburu dengan El karna El sudah aku anggap seperti adikku sendiri.

Ngomong-ngomong tental El, sekarang dia sudah berubah. Dia terlihat lebih imut dari dulu. Postur tubuhnya yang kecil juga membuatnya semakin lucu.

Setelah mengantar April pulang, akupun segera menuju rumahku. Aku memarkirkan mobilku dan segera masuk kedalam rumah.

"Nando pulang," panggilku,

"dari mana Ndo ?" tanya Papa,

"Dari jalan bareng April pah," balasku duduk diatas sofa,

"Kamu udah ketemu El ?" tanya Papa yang ikut duduk bersamaku,

"El ? udah pa kami satu sekolah juga," balasku bingung,

Papa tidak menjawab hanya mengangguk iya,

"Emang kenapa pa ?" tanyaku,

"Gakpapa, papah cuman nanya, dia kan sahabat kamu, bagus dong kalo kalian udah ketemu," jawab Papa,

Setelah itu akupun segera bangkit dan menuju kamarku, dan berganti pakaian.

tiba-tiba hp kupun bunyi menandakan adanya pesan masuk,

"sayang udah sampe rumah ?"

Males rasanya kumembalas pesan April kala itu. Sengaja kutinggalkan hpku dan tidur sejenak. Tak kupungkiri memacari April adalah penyesalanku, jika kutahu dia akan berlagak seperti sekarang mungkin saja aku tidak pernah memacarinya.

---

EL POV

Pagi itu aku terbangun cukup cepat karna hantaman tangan Bunda yang melayang panas dipahaku.

Aku memang sangat susah untuk dibangunkan, maka jangan salah Bunda sampai harus memukulku agarku terbangun,

"El ntar pulang sama Nando lagi yah," sahut Bunda,

"Ih gak ada, masa mau numpang mulu," tolakku,

"Yah, jadikan Bunda gak perlu capek jemput El," balas Bunda,

"Yaudah kalo Bunda gak mau jemput, El naik taksi aja," jawabku kesal,

"Hehehe iya-iya Bunda jemput kok, jangan ngambek dong," pinta bunda,

Love in the Dark [BOYXBOY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang