The Propose | SATU

Start from the beginning
                                    

"Sweet dream baby."

Bisik Myungsoo akhirnya sebelum ikut terpejam menjelajahi dunia mimpi bersama wanitanya.

***

Suasana dapur pagi ini tidak terlihat seperti biasa, jika sebelumnya hanya ada kesunyian kini terisi dengan suara-suara khas yang timbul dari bunyi mesin kopi serta suara desisan yang berasal dari wajan penggorengan.

Sooji tersenyum saat mengaduk nasi goreng yang ia buat untuk sarapan pagi ini, terus mengaduk dan mencampur beberapa bumbu dengan lihai sampai merasakan dua tangan kekar melingkari pinggulnya.

"Oh Myungsoo! Kau mengagetkanku." Sooji berjengkit, Myungsoo dibelakangnya hanya tersenyum sembari memberikan kecupan-kecupan kecil dibahu telanjang wanita itu. Baju kaos yang ia kenakan terlihat kebesaran sehingga sedikit terjatuh di bagian bahu dan mengekspos kulit mulusnya, itu membuat Myungsoo semakin tergoda.

"Apa yang kau kenakan hmm?" Tanya Myungsoo dengan kepala yang masih menyeruk diantara leher Sooji.

"Aku tidak menemukan satupun bajuku di sini jadi terpaksa memakai bajumu," jawabnya dengan enteng, sudah sangat terbiasa dengan posisi seperti ini jadi ia melanjutkan masakannya tanpa merasa terganggu dengan kehadiran pria itu.

"Benarkah? kalau begitu kau harus memindahkan beberapa pakaianmu kemari."

"Aku baru saja memikirkan itu tadi-nah sekarang lepaskan aku, kita harus sarapan."

Wanita itu bergerak melepaskan rangkulan Myungsoo dan berbalik menatap pria itu dengan senyum lebar, "aku membuat nasi goreng dan kau harus menghabiskannya," serunya dengan tatapan penuh tuntutan, ia tidak ingin ada penolakan dan Myungsoo dengan senang hati akan melaksanakannya.

"Oh aku sangat lapar," Myungsoo mengusap perutnya seiringan dengan lidahnya yang keluar untuk menjilati bibirnya saat melihat dua piring nasi goreng di tangan Sooji.

"Tunggu apa lagi? Ayo makan."

Mereka berdua kini sudah mengambil tempat masing-masing dimeja makan dan menikmati sarapan pagi tanpa suara, Myungsoo terlihat sangat lahap memakan nasi gorengnya dan itu membuat Sooji puas karena Myungsoo menyukai masakannya.

"Kau tidak ke kantor?" Tanyanya saat Myungsoo selesai menyuap sendok terakhir, pria itu meneguk segelas air mineral hingga tandas lalu mengusap bibirnya yang basah.

"Tidak." Jawab Myungsoo sekenanya, ia beranjak dari kursi lalu meraih piring yang sudah kosong dan menatap Sooji, "kau sudah selesai?" Wanita itu mengangguk lalu menyodorkan piringnya pada Myungsoo.

Inilah yang terjadi setiap mereka makan bersama, jika Sooji yang memasak maka Myungsoo yang akan membersihkan semua peralatan makannya begitupula sebaliknya.

"Kenapa? Ini bukan hari libur Myungsoo," wanita itu ikut beranjak dan berdiri disamping Myungsoo, menatap heran pria yang sedang mencuci piring tersebut.

"Aku tidak akan melewatkan waktuku untuk berduaan denganmu sayang," ujar Myungsoo sembari mengedip genit, membuat wajah Sooji merona merah. Melihat itu Myungsoo berdecak dengan menggelengkan kepalanya tidak percaya.

"Kita sudah bersama lebih dari dua tahun tapi kau masih malu-malu juga denganku eoh?"

Sooji memukul lengan Myungsoo pelan menandakan bahwa ia kesal dengan godaan pria itu, "aku wanita Myungsoo," bela Sooji pada dirinya sendiri membuat Myungsoo tertawa keras.

"Tentu kau wanita! Aku merasakan bagaimana sempitnya kewa-awwhh sakit!" Myungsoo mengaduh keras saat tiba-tiba saja Sooji menampar perutnya dengan keras, wanita itu menatap dengan sengit.

THE PROPOSE [COMPLETED]Where stories live. Discover now