Chapter Six

1.7K 141 80
                                    

Saat membuka matanya, obyek yang pertama kali dilihat oleh Soonyoung adalah wajah cerah ceria Chan yang sedang berlarian. Gigi kecilnya berderet dengan apik dan manis. Anak itu tersenyum lebar. Seperti Seokmin yang tersenyum lebar namun dalam versi anak-anak. Soonyoung bangkit dari tempatnya berbaring. Sebuah padang rumput dengan bunga-bungaan musim semi terpampang di depan matanya. Chan ada tidak jauh darinya. Berlarian mengejar kupu-kupu dan melambaikan tangan padanya.

"Eomma! Chan menangkap kupu-kupu!"

Bocah itu berlari menghampiri Soonyoung yang masih tertegun ditempatnya. Matanya mengikuti pergerakan Chan yang semakin dekat padanya. Tapi kurang beberapa meter lagi anak itu berhenti. Membalikkan tubuh kecilnya dan tiba-tiba melompat bahagia pada dua orang yang sangat dikenal Soonyoung. Anak itu memeluk leher keduanya dengan bahagia. Kedua orang tuanya.

"Chan.. J-jangan.."

"Eomma! Chan akan ikut dengan kakek dan nenek! Chan rindu sekali dengan kakek dan nenek!" seru anak itu bahagia.

"Chan jangan!" pekik Soonyoung.

Kedua orang tuanya menghampiri Soonyoung yang menangis. Mengangsurkan anak itu padanya kembali. Ayahnya menyentuh puncak kepalanya sedangkan ibunya mengecup kedua pipinya. Soonyoung mendekap tubuh Chan dengan erat.

"Jangan bawa anakku, Appa, Eomma.. Kumohon.." pinta Soonyoung dengan wajah memerah dan basah air mata.

"Tidak akan, Soonyoung-ah." kata ibunya sambil merengkuh Soonyoung yang sesenggukkan.

"Tapi Chan ingin ikut.." rengek anak itu dengan wajah memelas.

"Chan harus dengan Eomma. Kasihan Eomma sendirian." kali ini ayahnya yang membuka suara.

"Ada Appa.."

Anak itu melepaskan dirinya dari pelukan Soonyoung dan berlari meninggalkan mereka bertiga. Soonyoung memanggil Chan yang semakin jauh. Ia tidak bisa berlari karena kedua orang tuanya menahannya dengan pelukan.

"Dia akan kembali. Tapi tidak sekarang." kata ayah Soonyoung sebelum pemuda itu jatuh pingsan lagi.

.

.

"Soonyoung?" Seokmin bangkit dari duduknya dan mengambil segelas air di meja saat melihat Soonyoung membuka matanya. "Kau baik-baik saja?"

Soonyoung menoleh dan mendapati wajah lelah Seokmin. Pria itu mengelus pipinya dan Soonyoung memejamkan matanya lagi karena kepalanya terasa berdenyut dan berputar. Seokmin mengecup pipinya sekilas dan membuatnya membuka mata lagi.

"Chan.." panggil Soonyoung lirih.

"Belum ditemukan. Polisi sedang mencarinya dan melacak nomor yang meneleponmu seminggu yang lalu."

"Seminggu?"

Seokmin mengangguk. "Kau pingsan selama seminggu. Memang apa yang dikatakan penculik itu hingga kau jatuh pingsan?"

Soonyoung menatap langit-langit. Mencoba mengingat apa yang dikatakan penculik itu seminggu yang lalu.

.

.

Soonyoung meraih ponselnya saat ponsel itu berdering. Joshua serta Minghao melepaskan pelukan mereka dan membiarkan Soonyoung menjawab panggilan itu. Pemuda itu meraih tisu dan membesut hidungnya yang tersumbat. Sebelah tangannya menerima panggilan dari nomor tidak dikenal itu dan mendekatkan layar ponselnya ke telinga.

"Halo, dengan Kwon Soonyoung."

"Selamat pagi, Kwon Soonyoung. Bagaimana harimu pagi ini?" tanya suara berat diseberang sana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 11, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Don't Hate MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang