XI. Hunters - Healing The Princess

2K 284 4
                                    

"Ku dengar Putri kerajaan keracunan.
Apa itu pekerjaanmu, Zephyr?" tanya Duval Stella saat menghubungiku pagi ini.

"Ya begitulah. Terkadang kita harus menekan seseorang dengan cara licik agar mereka mengerti."

"Tapi jangan kelewatan. Aku tidak ingin mereka mengendus sesuatu darimu. Berusahalah untuk lebih cepat lagi."

"Ya."

"Kalau begitu aku tutup telfonnya."

•••

Ketika aku mendengar bahwa penyakit Putri Hailey semakin memburuk hari ini, aku memutuskan untuk segera datang dan bersikap heroik.

Untuk menampar wajah kepala pelayan itu sekeras mungkin.

"Apa yang terjadi?" tanyaku pada para pelayan yang tampak panik.

"Putri Hailey mendingin. Akan berbahaya baginya jika tabib tak bisa menyembuhkannya hari ini."

Karena itu aku kemari. Meski aku suka melihatnya menderita lebih lama lagi.

"Benarkah?" tanyaku pura pura khawatir.

Pelayan itu mengangguk. "Aku pergi dulu. Aku harus menyiapkan air untuk Pangeran."

Setelah ia pergi aku bergegas menuju kamar Hailey. Pintu ruang itu amat di jaga. Para pelayan tampak khawatir. Berlebihan.

Aku menyentuh pundak seorang pelayan yang memegang segelas air. "Biar aku saja yang bawa. Kau bisa kembali ke dapur."

Ia mengangguk dan menyerahkannya padaku.

Aku masuk ke kamar Putri Hailey dan membawakan minum itu untuknya.

"Tuan Putri anda harus bertahan. Racun ini tidak lagi menyebar."

Tidak lagi? Pembohong besar.

"Permisi Tuan Putri. Apa anda ingin minum?"

Putri Hailey menoleh. "Kau sudah kembali Elliot?"

"Ya. Maafkan aku. Aku tidak tahu anda sedang sakit, Yang Mulia."

Ia terbatuk. "Aku merasa panas. Tapi mereka bilang aku sedingin es."

"Bolehkah.. bolehkah aku menyentuh anda?"

"Apa maksudmu? Kau tak boleh menyentuh Yang Mulia." tabib itu langsung menyela.

"Tidak apa. Lakukan saja."

Aku menyentuh dahinya. "Mereka benar. Aku punya teknik penyembuhan. Tapi aku tak yakin ini di perbolehkan."

"Kau punya?"

"Ya."

"Coba saja."

"Tapi Yang Mulia!" tabib itu tampak ingin protes tapi Hailey segera mengangkat tangannya.

Aku kembali meletakkan telapak tanganku di dahinya dan menutup mataku. Perlahan ku rasakan suhu tubuhnya berangsur normal.

Saat aku melepaskan tanganku, Putri Hailey jatuh pingsan.

•••

"Yang Mulia!" para pelayan dan tabib itu berteriak.

"Kau akan menanggung akibatnya jika terjadi sesuatu pada Putri Hailey." tabib itu menunjukku dengan tidak sopannya.

Aku merenyitkan dahiku sebelum membungkuk. "Maafkan aku."

Ia memalingkan wajahnya dan segera memasang wajah palsunya. Berpura pura khawatir sementara ia hanya mencemaskan jabatannya. Mungkin ia senang jika ia bisa menyingkirkan orang sepertiku yang ia anggap sok tahu.

Vampire HuntersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang