Case 1 - Three Finger Prints

562 24 0
                                    

"Baek! Gawat!" Suho menghampiriku dengan nafasnya yang tergesa-gesa. Aku pun langsung berdiri dan menatapnya intens ketika ia memberitahuku bahwa terjadi pembunuhan di Blok A dekat Cafe langganan ku.

Ah maafkan aku dengan lancang tidak memperkenalkan diri. Aku adalah byun baekhyun, seorang detektif swasta yang terkenal berhati dingin dan tak tau diri. Yeah kasarnya seperti itu tetapi percayalah aku adalah penyayang. Hanya wajahku saja yang terlihat cuek tak peduli. Tetapi itu kulakukan agar semua orang tak menyukaiku. Aku tak ingin mendapati banyak penggemar. Lebih baik seperti ini

Dumbass byun baekhyun kau dingin saja sudah memiliki banyak penggemar. Perkenalkan ini batinku. Ia selalu muncul jika aku sedang berdebat dalam pikiranku. Semoga batin ku ini tidak mengganggu nantinya

Dan yang tadi itu detektif junmyeon tapi aku lebih akrab memanggilnya dengan suho. Ia adalah kawan semasa aku menginjak an kaki di sma favorit seoul waktu itu. Semasa sma kita sama-sama senang membaca buku koleksi sherlock holmes, victoria iphigenia, james bond dan masih banyak lagi. Setelah kami dewasa pun kami bekerja sama menyelesaikan kasus

"Baiklah kita akan segera ke tkp. Suho-ssi nyalakan mobil nya" aku memakai jaket parca berwarna coklat dan topi hitam seakan aku adalah penjahat yang sedang mengamati seseorang. Aku menutupi identitasku di publik agar aku tak menjawab pertanyaan dari para netizen yang selalu menghampiri ku dan waktu itu dilontarkan beratus kali di pesan SNS ku yang bertuliskan

"Kapan kau akan memiliki kekasih baekhyun-ssi?"

--------------------

Aku sampai di depan Cafe yang ramai dengan mobil polisi. Garis kuring bertuliskan dilarang masuk terlilit diantara pepohonan dekat cafe. Aku dan suho perlahan masuk dan menatap petugas jongin yang sedang menatap intens catatan yang ia pegang. Petugas jongin adalah favoritku. Ia sangat terlatih dan teliti dalam pekerjaannya. Tapi sayang saat aku ingin mengajaknya untuk menjadi detektif ia menolaknya

"Hai jongin"

"Akhirnya kau datang baek" ia bernafas lega dan tersenyum kearahku. Aku menjawabnya dengan senyuman kecil dan menatap dua tersangka di depanku

"Yang memakai baju biru berlengan pendek bermotif awan adalah Taehyung. Dan disebelahnya yang berambut hitam adalah Yoongi atau sering disebut suga da-"

"Tunggu, suga?" aku menatap jongin bingung. Ia mengangguk dan menjelaskan suga yang berarti 'sugar' didapati yoongi dari temannya yang kini tewas, yaitu dahyun. Bisa kusimpulkan ia mendapat nama suga karena ia menyukai manisan atau wajahnya yang memang manis.

"Akan kujelaskan waktu dan sketsa kejadian nya. Tepat jam 09.00 mereka tiba di cafe ini. Maksudku, taehyung yoongi dan dahyun tiba di sini. Mereka berbincang hingga jam 09.15 dan pesanan mereka datang. Tiba-tiba dahyun mati setelah berjalan 2 meter dari bangku mereka. Yoongi mengatakan bahwa dahyun mati sambil memegang perutnya" aku mengangguk paham. Aku pun menghampiri taehyung yang tampak cemas. Ia selalu menggenggam kedua tangannya dan menatap ketiga gelas itu. Sesekali membuang nafasnya pasrah dan memejamkan matanya.

"Boleh aku bertanya padamu?" ia mengangguk dan aku duduk dihadapannya.

Ketika aku hendak bertanya aku dikagetkan dengan satu gelas yang terbalik diantara ketiganya. Aku termenung menatap gelas itu.

"Itu milik dahyun" taehyung bersuara. Aku berpikir keras saat itu juga. Mengapa hanya milik dahyun? Haha dengarlah batinku ikut menggeram. Suho berbisik kepadaku bahwa terdapat tiga sidik jari di gelas dahyun. Itu milik taehyung, yoongi dan dahyun. Tetapi mengapa mereka menyentuh gelas dahyun? Terdapat vanyak sekali sidik jari Yoongi disana

ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang