06. Stupid Decision

Bắt đầu từ đầu
                                    

Dan usaha sebesar apapun tidak akan bisa merubah suatu perasaan cinta jika memang sang empunya tidak di takdirkan untuk mencintainya.

Seulgi sekarang mengerti jika Cinta adalah Takdir. Ia tidak bisa melakukan apa-apa selain merelakannya.


Sementara Krystal hanya bisa berdiri mematung tenggelam dalam ombak kegelapan lautan. Pikirannya melayang kesegala arah tanpa tau kemana akan berujung.

Perasaan aneh bercampur letupan debaran menyergapnya saat ini ketika ia kembali mulai mengarungi titik terdalam pilihan hatinya.

Apakah dia yang selama ini selalu mendengarkan logikanya, untuk menjauhi perasaan hangat dan berseri untuk sahabatnya itu hanyalah sebuah perasaan persahabatan semata.

Suara bisikan hampir tak terdengar itu kini kembali menyelimuti logikanya, yeah suara lembut dari hatinya yang terdalam.


Apakah ia sudah membuat keputusan bodoh dengan membentengi datangnya cinta yang ternyata sudah ia miliki lama sejak sebelum benteng persahabatan itu sendiri di bangun.

is this stupid decision? Yes

lalu untuk apa dinding pembatas ini jika Cinta sudah menjadi rakyat hatinya.

"Aku harus pergi Gi, jaga dirimu baik-baik."

Krystal mulai melangkahkan kakinya linlung meninggalkan tatapan penuh pengampunan Seulgi. Ia bingung sekarang. Dan harus mencari jawaban dari pertanyaan logika dan hatinya.

"Tentu, kau juga Klee. Terima kasih sudah memaafkanku."

Melihat Krystal sudah pergi meninggalkannya kembali sendiri, justru sekarang ia sudah bisa bernafas lega. Lega karena kebohongannya yang telah terlepas dan selama ini telah membuatnya tersiksa. Seulgi akan berusaha menebus kesalahannya dulu dengan menyatukan cinta diantara persahabatan Kai dan Krystal.

.


.


.

"Hai, gadis cantik bermata kucing. Sedang apakah gerangan adinda disini?" Seulgi hanya mampu memutar bola matanya sebal. Ketika sesosok lelaki dengan senyum 1000watt datang membuyarkan nuansa klasik yang baru saja ia dan Krystal rasakan.

"Ck.. Oppa, jangan menggangguku. Sedang apa kau disini!" Tanya Seulgi mencoba tak muntah mendengar rayuan lelaki itu.

"Sepertinya kita selalu berjodoh beberapa kali di pertemukaan di saat waktu yang tak terduga." Jawab lelaki itu santai.

"Hem.." Erang Seulgi malas. Sebenarnya bukan malas karena tidak menyukai lelaki ini, tapi hanya saja rayuannya terkadang membuat Seulgi berdecak geli ingin muntah.

"Seulgi cantik sedang apa sendirian disini. Kenapa tidak memesan makanan? Atau sedang melamunkan Oppa?" Lihatkan lelaki ini, selalu saja menggodanya. Seulgi sejatinya sangat anti dengan lelaki perayu mulut buaya seperti ini. Tapi bagaimana lagi, ia adalah seniornya yang harus ia hormati.
"Aku baru saja bertemu dengan Krystal, dan dia baru saja pergi Oppa." Jelas Seulgi.

"Krystal? Mana? Kenapa tidak mengajakku sih, aku kan juga ingin bertemu dengan beauty ice princess itu setelah kamu tentunya." Cengir lelaki itu makin lebar.

"Oppa jangan membual, aku sudah terlalu lelah dengan hari ini." Desah Seulgi kembali.

"Apa, lelah? Sini, bersandar di dada Oppa biar tidak lelah." Rayu maut lelaki ini masih tak habis batrai.

"Hadeh.." Seulgi mulai lelah dengan sosok ini.

"Chanyeol.. Berhenti merayu gadis-gadis." Seru Sehun yang baru saja datang melihat Chanyeol dan Seulgi.
"Hai Seulgi apa kabar?" Sapa Sehun, dijawab senyum dan anggukan oleh Seulgi.


"Ck.. Kau ini dasar maknae kurang ajar. Jangan lupa tambahkan Hyung jika memanggilku, dasar cadel." Runtuk Chanyeol pada Sehun.

"Yayaya.. H.Y.U.N.G, ayo cepat kita kembali. Yang lain sudah menunggu makanannya." Pinta Sehun sudah hafal jika Chanyeol tidak bisa melihat gadis cantik sendirian. Dan gadis ini adalah Seulgi. Yeah si cantik bermata sipit layaknya lekukan mata kucing. Sangat cantik.
Sehun mulai menggelengkan kepalanya ketika tanpa sadar matanya mulai tak berkedip melihat Kang Seulgi, mantan kekasih sahabatnya yaitu Kai.

"Ya tidak di eja juga kali Hun panggilnya. Hem, kau ini." Chanyeol kembali tersenyum menatap Seulgi. "Maaf ya Seulgi cantik, Oppa pergi dulu. Kamu jangan lama-lama ya duduk di sini sendiri. Nanti di ambil orang, Oppa pasti nangis nanti." Lanjut Chanyeol.


"Tentu aku juga sudah akan pergi. Bye, kalian berdua. Salam buat yang lainnya, khususnya Jongin." Seulgi tersenyum puas meninggalkan sosok tampan itu berdua dengan mulut menganga.

"Yah.. Apa-apa selalu keduluan sama si temsek." Desah Chanyeol.


"Itu karena kau menjijikkan Hyung." Seru Sehun tersenyum puas melihat kekalahan Chanyeol.


"Enak saja kau bilang aku menjijikkan, katakan itu di depan Exo-L, jika kau ingin tau akibatnya." Umpat Chanyeol kesal.


"Exo-L sangat mencintaiku Hyung, tentu mereka akan lebih memilihku dari padamu. Karena aku member yang paling tampan." Jawab Sehun mulai melangkah pergi meninggalkan Chanyeol.

"Yak.. Berhenti kau cadel si mulut pisau. Akan kuambil follower instagrammu suatu saat nanti." Teriak Chanyeol mengejar Sehun yang kini sudah berlari dengan membawa kantung berisi makanan pesanan rekan setimnya.

"Silahkan saja Park Yoda, ambil saja kalau bisa. Kita sudah kalah start dengan temsek. Jadi kita harus berlari sekarang." Ucap Sehun yang masih berlarian seperti anak kecil. Sama dengan halnya Chanyeol yang kini telah berhasil meraih leher Sehun mencoba mencekiknya (hanya bercanda loh ya) dengan melampiaskan segala kekesalannya.

"Dasar cadel mulut pisau, lama-lama aku jahit mulut kamu ya."


***
to be continue...

Hadeh.. Lelah hayati dengan kedua makhluk ini yang tiba-tiba nyempil di episode ini.
Jongin di lawan, Mamas Jongin biarpun temsek tapi udah bikin hati cewe-cewe klepek-klepek. Walau gak ngapa-ngapain itu muka Jongin udah minta di tabok pake bibir. Ups.. Sorry. Hehe
Jongin hanya buat Soojung (ikhlas gak ikhlas).

Regards,

L.ind
Kaistal-Arcadian






Best FriendsNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ