2

6.1K 562 149
                                    

HALLO, PENULIS AMATIR INI KEMBALI!!! SILAHKAN BACA BAGI YANG UDAH RINDU CERITA NESYA.

MAAF YA INI KALO MAKIN AMBURADUL, MAKLUM AMATIRAN.

HAPPY READING GUYS!

KURASA INI KURANG NGE FEEL.

SOALNYA PART INI TUH AWALNYA KEHAPUS, TAPI AKU KETIK ULANG, ITUPUN LUPA LUPA INGAT.

JADINYA ANEH GINI😢

***

Bohong jika Nesya tak akan menangisi Geraldo lagi ketika tiba di kostannya, yang ada Nesya semakin menangis tersedu sedu, sendirian, tengah malam.

Sakit, sakit sekali ketika tadi Geraldo bersama dengan Khanza, lebih sakit lagi ketika mendengar pernyataan Geraldo-Khanza telah menikah.

Tidakkah ada peluang sedikit saja untuk Nesya bisa bersama dengan Geraldonya itu?

Nesya menangis sesenggukkan, jangankan untuk tidur, matanya terpejam saja enggan.

Kenapa rasanya sakit sekali?

***

Entah sejak kapan Nesya terlelap, meski hanya sekejap, namun itu membuat Nesya merasa lebih baik.

Nesya melirik ke arah jam dingding, jam 2 dini hari?

Nesya berjalan ke toilet sambil membawa piyama tidurnya yang berlengan panjang, pasalnya Nesya belum mengganti bajunya dan belum menghapus make upnya.

Nesya yang telah berganti pakaian dengan piyama warna kuningnya itu, mencuci wajahnya, menghapus sisa sisa makeup tipis nya tadi, lalu mengambil air wudhu.

Nesya berniat untuk sholat Tahajud.

Nesya terus saja ber istighfar ketika selesai menunaikan 2 rakaat sholat tahajud nya itu.

"Ya allah, mungkin dia memang bukan yang terbaik untukku, mungkin dia memang bukan jodohku, lapangkan hati ini untuk mengikhlaskan, melupakan dan memaafkan dia. Aku tidak sepenuhnya benci terhadap dia, karena bagaimanapun dia pernah memberikan pelajaran hal hal yang postif terhadapku. Aku juga tidak mengelak jika aku sedikit kecewa pada dia, tetapi tolong ya allah hapuskan rasa kagum ini terhadap dia. Karena aku sadar, berharap selain kepada-Mu, itu salah, itu menyakitkan. Berharap terhadap manusia sangat menyakitkan, terimakasih telah menimpakan kejadian seperti ini kepadaku, aku menjadi sadar dan belajar, dan semoga aku tak akan berharap lagi selain kepada-Mu, apalagi kepada manusia, tidak akan lagi."

"Aku yakin, kau telah mentakdirkan jodohku, yang lebih baik dari dia, karena kau maha mengetahui mana yang baik dan buruk terhadap umatmu ini."

Nesya mengusap wajahnya yang sudah memerah, syukurlah hatinya berangsur tenang, ada sedikit rasa kelegaan ketika dia bisa mencurahkan isi hatinya kepada sang maha pencipta.

Dia bertekad mulai detik itu juga dia akan mengikhlaskan Geraldo, tidak akan lagi memikirkan apalagi mengharapkan Geraldo.

***

Nesya membalikan badannya ke kanan, lalu ke kiri. Sungguh, demi apapun dia tak bisa tidur.

Lama kelamaan Nesya malah mendengar suara pintunya di ketuk, larut malam seperti ini? Bahkan hampir pagi? Ada yang mengetuk pintu kostannya? Serius?

Siapa? Hanya ada dua opsih, setan atau jin iprit! Nesya semakin menenggelamkan tubuhnya dalam selimut besarnya.

"Nesya.." panggil suara itu pelan sekali.

Found YouWhere stories live. Discover now