Chapter 4

6.3K 550 15
                                    

"M-maaf aku terlambat"


Tiga kata penuh kegugupan itu membuat Yunho terpaku di depan pintu atap itu. Dia memandang seorang namja yang tengah mengambil nafasnya dengan rakus sembari memegang pegangan disamping tangga.

"Kau... Terlambat"


Yunho mengeluarkan kata - kata itu begitu saja tanpa mendengarkan alasan namja itu atau paling tidak menanyakan kenapa dia begitu berantakan.


"Ya, Lee ssaem  memanggilku untuk mengerjakan ulangan perbaikan" Jawab namja yang sudah bisa mengatur nafasnya itu


Namja itu kemudian mendongakkan kepalanya dan menatap namja bermata musang itu dengan pandangan datar.


"Kau membawa apa yang aku inginkan, Kim Jaejoong?"


Waw,
Pertanyaan itu terdengar angkuh saat Yunho mengatakannya, apa Yunho tidak tahu bahwa namja itu, Jaejoong sudah bersusah payah berlari dari ruang guru menuju atap sekolah membawa sebuah kotak bekal? Menyebalkan!


"Ya, aku membawanya" Jawab Jaejoong menahan kesalnya seraya menggerutu dalam hati kenapa bisa dia mencintai namja di depannya ini


Yunho yang mendengar jawaban Jaejoong memundurkan tubuhnya dan membuka pintu atap lebih lebar, Jaejoong melangkahkan kakinya menuju atap sekolahnya itu dengan perlahan dan melewati Yunho yang berdiri di samping pintu atap itu.


"Duduklah di sana" Ucap Yunho sambil menunjuk sebuah tempat yang teduh


Jaejoong mengangguk dan mereka melangkahkan kaki menuju bagian teduh yang ada dipojok atap gedung sekolah mereka. Jaejoong duduk memangku sebuah tas untuk membawa kotak bekal seperti yang biasa dibawa teman - temannya saat membawa bekal makan siang, Yunho menatap bingung pada benda yang dibawa oleh Jaejoong.

Tadi pagi dia benar - benar tidak melihat Jaejoong membawanya? Atau namja itu menyuruh orang lain untuk membuatkannya?

Srett


Selagi Yunho sibuk dengan pemikirannya, Jaejoong mengeluarkan kotak makan berbentuk gajah tingkat dua kesayangannya dan menaruhnya diantara dia dan Yunho yang duduk berhadapan juga sebuah sumpit.


"Ini..." Jaejoong memberikan sumpit itu pada Yunho


Yunho mengambil sumpit dari tangan Jaejoong dan membuka kotak makan di depannya itu, pada bagian atas kotak itu berisikan nasi dan Yunho mengangguk kecil. Kemudian dia mengangkat tingkat pertama kotak bekal itu dan melihat isi dari bagian bawah kotak bekal namun...


"Pffftt..."


Yunho hampir saja tertawa meliat bentuk aneh telur gulung di depannya. Tidak aneh sih, hanya hancur saja bentuknya.


"Wae? Itu usaha pertamaku untuk memasak makan siang untuk orang lain" Ucap Jaejoong mengepalkan kedua tangan yang ada diatas pangkuannya

Seketika Yunho diam dan menatap Jaejoong, pertama kali memasak? Benarkah?


"Ini pertama kalinya kau memasak?"

"Kedua kalinya aku memberikan jerih payahku pada orang lain. Yang pertama, coklat yang kau buang, kedua telur gulung itu. Karena bentuknya jelek, aku yakin kau akan membuangnya juga"


Yunho menatap tajam Jaejoong, ah... Mengingat insiden coklat itu membuat dada Yunho berdetak cepat. Apa Jaejoong masih mengingatnya dengan jelas? Yunho merasa bahwa dirinya benar - benar namja yang buruk sekarang.


SmileDonde viven las historias. Descúbrelo ahora