PROLOG

22 3 2
                                        

"Hati-hati! Jangan lari-lari awas jatuh!" Perintah seorang perempuan paruh baya.

"Hei nak. Pelan-pelan,"

Mereka tak mengindahkan kata-kata orangtua mereka. Mereka terus berlarian. Hingga seorang anak terjatuh.

"Hiks hiks Mama. Sakittt,"

"Rangga! Tolongin adek kamu. Sayang, kamu gak apa-apa?"

"Lutut Lena sakit, Ma,"

"Ayo sini. Bial Lion yang gendong," anak cowok itu menggendong cewek yang tadinya menangis di pundaknya. Sedangkan anak-anak yang lain pun mengejar mereka.

"Ya ampun, Tha. Rion baik banget deh,"

"Biarkan saja. Mereka yang berbuat, mereka juga yang harus berani bertanggung jawab,"

"Sini. Bial Leja bantu obatin,"

"Kamu gak bisa, Ja. Bialin kak Langga, dan kak Vanya yang ngobatin Lena,"

"Huh! Yaudah deh telselah kamu aja!" Reza pun keluar.

Mama Abigail-mamanya Rena pun datang mengobati luka Rena. Rion, Rangga, Dita, dan Vanya mengamati dengan saksama. Reza? Dia sudah keluar dari tadi dan pergi ke orangtua-nya.

"Nah, udah selesai. Kalian jangan lari-larian lagi ya," ingat Abigail.

"Iya, Ma,"

"Iya, Tan," jawab mereka kompak.

---------

Beberapa tahun kemudian....

Para orangtua anak ini adalah sahabat sedari mereka masih duduk di bangku SMA. Di sela-sela kesibukan mereka, mereka biasanya mengadakan acara kumpul-kumpul bersama untuk silaturahmi.

Anak-anak mereka pun berteman baik. Rangga, seusia dengan Vanya--11 tahun. Trio R; alias Rena, Rion, dan Reza, satu tahun di bawah mereka--10 tahun. Sedangkan adek Rion dan Vanya; Dita--7 tahun.

Hari ini weekend. Mereka pun berencana untuk mengadakan acara kumpul-kumpul bersama, berhubung kantor dan anak sekolah juga sudah libur. Mereka berencana untuk berlibur di Bali. Ini adalah ide dan permohonan dari Rion sendiri.

Namun, naas. Pesawat yang mereka tumpangi jatuh, mengalami kecelakaan.

---------

Rion terus-terusan menuduh dirinya. Jikalau saja ia tidak meminta dan memberi ide untuk liburan hidupnya tak akan sekelam ini. Keluarganya tak akan seperti ini. Ia sangat membenci dirinya!

Sifatnya yang childish dulu yang membuat semuanya seperti ini. Ia menyesal. Dan dia selalu menyalahkan dirinya semenjak kecelakaan pesawat itu.


⚫⚫⚫⚫⚫

TBC~

A/n :
Halooo readersss👋 maap ya prolognya cuman segini, yah. cuman baru awalannya doang. Baca chapter selanjutnya yaaaa.

Jangan lupa vote + comment :v *aduh gaya bgt dah😂* thank you semuaaaa. -Author💘

DIVE [If I can't reach]Where stories live. Discover now