"Bukan. Aku percaya padamu."
"Lalu?"
"Hanya..."
Dia perlahan menghindari tatapan pria itu.
"Kau bahkan tidak bisa menjawabnya. Lalu apa salah jika aku kesal dan marah seperti ini?"
"Tidak."
"Jadi aku bukannya marah tanpa alasan."
Kyuhyun mengulurkan tangan dan menyampirkan anak rambut Hye Soo ke belakang telinga.
"Aku tahu."
"Sekarang apa yang harus kau lakukan?"
"Meminta maaf?"
"Kau sudah melakukannya."
"Berjanji untuk tidak menyembunyikan apa-apa lagi?"
"Baiklah. Lalu?"
"Lalu?"
Dia menatapnya heran.
"Kau tidak ingin memberitahu apa yang kau sembunyikan?"
"Ah, i-itu? Hmm, haruskah?"
Tingkahmu bahkan sudah cukup mencurigakan, Park Hye Soo.
"Entah. Itu terserah padamu. Saranku akan lebih baik jika kau mengatakannya, jika tidak aku tidak menjamin aku akan memaafkanmu."
Kyuhyun berbalik dan menatap kumpulan buku yang berada disampingnya. Menyentuh seakan memilih-milih buku mana yang hendak ia baca.
Terus memilih tanpa memperdulikan sang istri yang tengah menarik-narik kaos bajunya.
"Apa lagi?"
Dia berhenti dan kembali berbalik menghadap wanita itu.
"Jika tidak ada yang ingin kau katakan lagi lebih baik pergilah tidur. Aku ingin sendiri disini."
Hye Soo tidak bergeming. Dengan wajah menunduk dan tangan yang masih memegang ujung kaos Kyuhyun.
"Apa? Jangan diam saja."
"Berhenti marah."
"Tingkahmu yang seperti ini justru semakin membuatku kesal."
Perkataanmu tak cukup kuat untuk membuatnya jera dan menjauh, tuan Cho.
"Baiklah. Aku tidak marah lagi. Sekarang pergilah tidur."
"Tidak sebelum kau makan sesuatu."
Dia menatapnya dengan mata berbinar.
"Aku tidak lapar."
"Kalau begitu aku tidak akan tidur."
"Terserah."
Apa ini?
Usia mereka bahkan melebihi kepala dua tapi tingkah mereka tak lebih dewasa dari anak yang berusia setengah dari usia sepasang suami istri ini.
~
Sama-sama bertahan dengan sifat keras kepala mereka, Kyuhyun tetap fokus pada bukunya.
Sementara sang istri, dengan kepala yang beberapa kali hampir terantuk meja masih setia menunggunya disana.
Tidak peduli jika rasa kantuk yang sangat sudah mendera sedari tadi, hanya ingin memastikan suaminya itu memakan sesuatu karena semenjak kembali tadi dia tidak mendapati pria itu mengisi perutnya dengan makanan apapun.
Beberapa nama makanan yang ditawarkannya sedari tadi pun tidak mendapat respon apa-apa dari Kyuhyun. Pria itu hanya terus menatap dan memandangi kertas berisi tulisan-tulisan di tangannya.
Part 3
Start from the beginning
