"Oh, ayolah. Nuna bahkan tahu jika kau lebih genit dariku. Benarkan, nuna?"

"Setidaknya dia lebih baik darimu, Kyu."

"Wah Kau sekarang lebih membelanya dariku?"

Min Ae hanya terkekeh dan mengamit lengan suaminya.

"Dia istriku, Kyu. Apa yang kau harapkan?"

"Ah. Aku mengerti. Salahku berfikir kalian memiliki sifat yang berbeda."

"Kau sudah tahu jika suamimu ini kekanakan kan, Hye Soo-ssi?"

Donghae yang tidak berniat menanggapi Kyuhyun kembali melihat Hye Soo yang menepuk pelan dada suaminya.

"Hm. Aku sudah mengetahuinya."

"Kau kenapa jadi ikut memihak mereka?"

Kyuhyun berbisik dan memberikan tatapan kesal pada sang istri.

"Lihatlah! Dia akan memiliki dua kepribadian di saat-saat tertentu."

"Siapa yang menyangka tuan muda Cho Kyuhyun yang terkenal dingin dan cuek ini memiliki sikap manja dan kekanakan."

Donghae menampilkan ekspresi puas begitu mendapat lirikan maut dari Kyuhyun.

"Setidaknya dia hanya menampilkan sisi kekanakannya itu di hadapan istrinya, oppa."

"Baiklah. Terima kasih atas pujian kalian. Aku akan menjauh sebelum kalian memenuhi kepala istriku dengan hal-hal negatif."

"Aku kan hanya mengatakan yang sebenarnya."

"Aku pergi dulu, nuna. Sampai jumpa."

Kyuhyun menarik tangan Hye Soo setelah wanita itu mengucapkan salam pada Min Ae dan Donghae dengan cepat.

"Kau tidak sopan sekali."

Hye Soo masih sempat menggerutu ketika sang suami menggandengnya keluar gedung.

"Mereka sudah terbiasa dengan sikapku. Tenang saja."

"Sekarang lebih baik kita pulang."

~

Entah sadar atau tidak dia sedari tadi terus menirukan suara karakter yang ada di dalam game yang ia mainkan sekarang.

Sedikit keributan yang akhirnya mengusik tidur nyenyak sang istri.

"Pagi."

"Pagi, Kyu. Kau bangun lebih awal."

Suaranya masih serak dan terdengar lirih.

"Tentu saja. Aku bangun beberapa jam lebih awal darimu."

"Beberapa jam? Bukankah kita baru tidur empat jam yang lalu?"

"Itu benar."

"Katakan saja jika kau tidak tidur sedari tadi."

"Kau pintar, sayang."

Tangan Kyuhyun menarik pelan selimut yang tersingkap dan menampilkan tubuh sang istri.

"Kau lapar?"

"Sangat. Kau sudah menguras habis tenagaku."

"Berhenti memutar balikkan fakta."

"Aku hanya berkata jujur."

"Ya ya ya. Apa katamu saja."

Hye Soo menggerak-gerakkan tangan ke meja di samping ranjang; mencari sesuatu.

"Apa?"

"Ponselku."

Karena tidak berhasil menemukan benda itu, dia bangun dan menjelaskan indra penglihatannya guna mencari lebih jelas.

Time Machine #EDITED#Donde viven las historias. Descúbrelo ahora