Chapter 2 : Arti sebuah nama

88 6 7
                                    

© hal yang sering kau lupakan tapi memiliki peran penting dalam kehidupan ©

Setelah memberikan salam perkenalan (dimana aku tampak bodoh sebagai tuan rumah dan terlihat tidak berperasaan),

Aku masuk dan mulai membasuh badanku yang basah terguyur hujan.
enak sekali rasanya (hehe), Sambil mengusap shampoo di rambutku, aku terus berpikir, bagaimana caranya mengembalikan citraku sebagai tuan rumah dan berusaha untuk memperbaiki keadaan ini lalu mulai berkenalan.

"tapi bagaimana bisa aku memulainya ketika aku tidak mengetahui namanya."

hahaha, tentu saja itu hal yang memalakuan ketika seseorang yang tau namamu dan kau sendiri tak tau namanya, apalagi dalam posisi baru bertemu, tapi ketika ku pikir lagi ini pasti mudah bagi sesama cowok, ini masalah sepele!! Apalah arti sebuah nama.?

Kita bisa menanyakan nanti., iya nanti!! *aku menganguk anggukan kepala dan menisyaratkan bahawa yang kupikir itu benar

Cukup lama bagiku untuk mandi, sudah 20 menit lamanya dan aku masih betah dalam ruangan yang kecil ini,
walau tadi kuberpikir mudah untuk menanyakan namanya, ternyata aku belum cukup berani keluar dan masih memikirkan cara terbaik memulai percakapan dan meminta maaf kepadanya, meminta maaf karena aku telah menjadi tuan rumah yang tidak baik.

yah bagi kalian ini tidak menjadi masalah, tapi bagiku ini sebuah masalah, aku tidak suka membuat kesalahan dalam perkenalan, karena saat yang paling di ingat adalah saat kita pertama bertemu,
disitulah dimana kita dapat melihat apakah kita bisa akrab, cocok, atau malah bisa menunjukan kepribadian yang buruk dan membuat orang kurang nyaman dengan kita,

yang jelas saat perkenalan adalah awal mula segalanya..

Ketika aku sedang sikat gigi, hpku berdering~
Ah sial aku lupa hpku tertinggal di meja dekat ruang keluarga ketika mengambil air minum tadi

"langit, ada panggilan untukmu,.?"

Suara itu mengejutkanku, ternyata dia memberitahuku
"ia, sebebbenttaatar~, jjawwab aja, tolong"
apa yang telah kulakukan, memerintah dia yang baru pertama kali datang.? Matilah aku -_-

"ok" dia mulai menjawab panggilan, sementara aku bergegas menyudahi mandiku dia memberitahuku lagi..
"hei, tadi dari pacarmu, key, katanya sebenatar jangan lupa kabarin dia"
wew aku lupa seharian ini aku tak mengabarinya dari pagi, pacar macam apa aku.?

"oke oke thanks ya"

tanpa berpikir panjang aku keluar dari kamar mandi,
dan sontak ketika membuka pintu kamar mandi wajahku hampir berpapasan dengan wjahnya dan sepertinya ini membuatku cukup terkejut

"ia sama sama"
wajahnya sempat kaget dan dia berbalik arah mungkin untuk melanjutkan aktifitasnya seperti biasanya.,

dari belakang ku perhatikan dia lumayan tinggi, yah mungkin karena tinggiku hanya sekitar 166cm dan diasekitar 178cm.

Sejauh ini dia sangat baik dan malah dialah yang ramah terhadapku, inlah kebiasaanku terhadap orang baru, walaupun berapa banyak yang kupikirkan, tetap saja ketika berhadapan semuanya hilang dan gak ada lagi yang bisa terlintas, begitu saja lenyap, ahk aku sangat payah terhadap saat saat seperti ini.

Akhirnya aku sampai di kamar dan ganti pakaian, sekarang telah menunjukan pukul setengah 6 sore, dan perutku mulai lapar
Aku putuskan untuk mencari makan malam diluar,
tak selang beberapa saat telfonku berdering,

"ya kenapa key.?" Yap ternyata itu pacarku key yang menelpon,
"kamu sudah mandi.? Jangan lupa ya, sebentar malam kamu udah janji,"
"ia key, sejak kapan aku tidak menepati janjiku padamu.?"
Aku memberinya janji bahwa malam ini aku akan menelfonya dan menemaninya sampai dia tertidur
"ia selama ini aku belum melihat kau pernah beringkar janji, karena itu aku sayang kamu ♥"

Bestfriend or BoyfriendWhere stories live. Discover now