Chapter 1 : Awal Mula

186 8 17
                                    


Dung, ding, dong.,

apa yang ingin kudengar akhirnya muncul setelah sekian lama aku menunggunya,
yap!! bel tanda pulang sekolah.

menandakan perang dunia telah berakhir (hahaha).
bukan karena aku tidak suka ke sekolah atau belajar, tapi karena saat ini, saat sedang mendekati ujian semester.
Jujur saja ujian
smester hampir membuatku mati berdiri karena dilaksanakan tepat sebulan sebelum akhir tahun.

Karena itu untuk saat ini, aku membutuhkan istirahat yang banyak untuk memulihkan tenaga, supaya saat ujian nanti aku bisa mengerjakan soal dengan baik :3 (pikiran macam apa coba).

saat ini hujan sedang turun, jadi aku masih duduk dan sedikit mengobrol bersama temanku,

soal temanku, namanya Tira,
Tira adalah anak yang rajin cantik dan sangat aktif.

tapi, dia selalu saja curhat mengenai masalah pribadinya,
apalagi dengan pacaranya yang sudah 2 tahun bersamanya
tapi akhirnya mereka putus,
bukanya aku tidak suka tapi aku mulai lelah menjadi korban dari hal ini.

bayangkan saja, sikapnya sangat keras kepala dan cuek kepada mantan pacarnya itu yang slalu membuatku kesal.

bagaimana tidak dia selalu membicarakan hal itu lagi dan lagi dimana dia masih mencitai pacarnya tapi tidak mau memaafkanya dan mau meminta maaf, begitupun sebaliknya..
yap, ku pikir mereka adalah pasangan yang egois. COCOK! hahahaaha.

saat ini masih banyak siswa yang belum juga pulang,
sama halnya dengan yang kulakukan,
mereka masih menunggu hujan untuk redah, kelasku berada di bagian belakang sekolah
dan tepat di depan kelas terdapat lapangan yang luas yang masih penuh dengan rumput hijau,
sungguh enak sepanjang mata memandang.

selain menunggu hujan redah banyak dari siswa yang masih bermain bola walaupun hujan dan tentu saja merka basah basahan,(mereka gak pikir apa resiko main hujan).
lagi pula udara sejuk dan taman kelas membuat ku betah untuk berlama lama.

Baru saja ku menikmati kedamain ini, terdengar hal yang sedikit mengusikku
"hei nggi, jangan bengong ayok buruan, cepat kita bakal terlambat."
suara yang sangat nge bass itu sangat familiar bagiku,
siapa dia.? yap dia Win.
teman sebangku dan teman animeku :3 (anime.?)
dia putih dan berewok.
lebih tinggi dariku dan memiliki suara yang khas seperti cakra khan, *-* rumahnya cukup jauh, dan bisa di bilang dia adalah cowok sempurna.

karena knpa.? dia adalah vokalis sekolah dan mempunyai banyak fans dari adik kelas,
tunggu, kenapa aku jadi mendeskripsikan dirinya (-_-).

"eh malah bengong, lu lupa atau ngak mau pergi, dasar ngak setia kawan."
sekali lagi dia memukul pundaku.
Dan sontak membuat ku jadi berdiri tanpa berpikir
"oh ia gwa lupa, maaf maaf, let's go."
gwa lupa kalo hari ini temanku lagi berduka, tadi dia gak hadir karena ayahnya baru saja meninggal dunia, (oh jadi ini sebabnya turun hujan sekarang *plak ).
oleh karena itu gwa harus ke rumahnya dan memberikan semangat dan berbela sungkawa.

ttapi.., gwa naik apa? Di balik pertanyaan bodoh ini ada fakta yang berusaha ku sembunyikan, Dan fakta yang mengejutkan itu ialah.... sebenarya aku gak bisa bwa motor (hahaha, silahkan tertawa).

"eh win, gwa boncengan ma lu kan.?"
pertanyaan bodoh apa ini.?
pasti aku di boncengin sama dia.

"ngak, lu jalan kaki, kalo perlu lu ambil sapu dan jadiin sapu terbang."
wew candaan itu sungguh garing.

"oke gwa naik sapu terbang aja!" emang bisa? (dasar gwa basa basi ngak berbobot)

"cepetan Ahoo, kita bakal terlambat, mau naik apa ngak.?" win mulai kesal saat menghidupkan mesin
"ia gomen, gomen kumis sensei." oh iya si win ini memiliki reok dan kumis seperti penyanyi dangdut lagendaris roma irama, tapi dia terlihat lebih modis dan tampan :3

Bestfriend or BoyfriendWhere stories live. Discover now