Berawal dari Café itu

4 1 1
                                    

Sesampainya ia dirumah, Rina pun langsung masuk ke kamar. Ia sendirian lagi dirumah, mama papa nya pun masih sibuk dengan kerjaan nya.

"Kenapa kalian sibuk terus? Sepenting apakah pekerjaan kalian? Sampai melupakan anak nya." Keluhan Rina yang sedang menatap langit-langit kamarnya yang berwallpaper flowers berwarna pink dan putih itu.

"Non makan dulu" teriak wanita paruh bayah yang sedang mengetuk pintu kamar Rina.

"Iya nanti dulu Bi Imah, aku ganti baju dulu" jawab Rina yang sama halnya berteriak. Rina pun langsung bergegas berganti pakaian.
Dan langsung menuju meja makan disana sudah ada Bi Imah yang sedang menunggunya.

"Bi mama papa kok belum pulang ya" ujarnya dengan nada lesuh.
"Aku ini sebenernya itu anaknya bukan si Bi?" Lanjutnya.

"Mama mu sibuk dengan kerjaan nya untuk membiayai hidup kamu Non, kamu jangan berpikir kayak begitu mama mu sayang sama kamu." Jawab Bi Imah.

"Kalau sayang kenapa aku di biarin kesepian? Aku selalu sendirian Bi, papa juga semenjak ia bangun Hotel pun melupakan ku, dulu sesibuk apapun papa selalu disamping aku, dia selalu menjadi pendengar setia aku, tapi sekarang aku gaada teman untuk diajak bercerita. Papa beda banget Bi sejak ia udah bangun Hotel ia melupakan ku." Ujar Rina dengan nada sedih, matanya pun sudah mengeluarkan cairan bening.
Bi Imah hanya diam, ia merasakan apa yang dirasakan anak ini, anak majikan nya.

"Yaudahlah non sabar aja masih ada Bi Imah disini, kamu jangan takut kesepian" ujar Bi Imah menyemangati anak itu.
Rina pun membuang nafasnya secara lembut dan menyeka air matanya.

"Iya Bi Imah, makasih udah ngurus aku" sahutnya. Bi Imah hanya tersenyum.

*

Tiba-tiba benda berwarna putih silver dengan gambar apple di belakangnya itu bergetar. Ada sebuah notification yang sudah terpangpang jelas di lockscreen nya. Line dari Gerald.

Gerald: Rin

Rina: Kenapa ger?

Gerald: Makan bareng yuk? udah lama kita gak ketemu pas lulus SD.

Rina: Boleh, dimana? Ohya kok kamu bisa tau ID line aku? Darimana?

Gerald: Dari Lika hehe, di Cafe Himalaya aja. Jam 7 malam nanti gue jemput. Tapi lo harus udah siap.

Rina: Oke aku tunggu dirumah.

Rina pun langsung menuju kamar mandi untuk melakukan ritual sore hari, ya apalagi kalau bukan mandi. Sesudah selesai ia langsung mengambil lotion dan mengusapkan nya kebadan. Segera ia memakai jeans berwarna telor asin dan kaos berwarna putih dengan tulisan i hate alone. Rina segera memakai parfum, dan langsung menyambar tas dikasurnya. Bel rumah nya sudah berbunyi, Gerald sudah datang.

"Iya sebentar" sahut Rina dari kejauhan.
Rina pun segera membukakan pintu sudah terlihat jelas siapa yang ada dihadapan nya kali ini. Ya, teman nya Gerald.

"Yuk langsung aja." Katanya. Ia pun segera menuju motor nya dan Rina pun mengikutinya dari belakang. Ia pun segera menstater motor Ninja merahnya itu, dan segera meluncur bersama Rina.

"Pegangan Rin" Rina pun melingkarkan tangan nya di pinggang Gerald. Gerald tersenyum. Ah modusnya.

Sesampainya di sana, mereka segera menduduki kursi kosong yang mereka pilih. Sementara pelayan sudah datang.
"Ada yang bisa saya bantu?" Kata pelayan itu.

"Rin lo mau apa?" Ujar Gerald.

"Spagetty aja sama yogurt rasa stoberry"

"Oh yaudah, gue nasi goreng sama jus mangga aja"

"Jadi spagetty 1 yogurt 1 nasi goreng 1 jus mangga 1, ada yang mau di tambah?"

"Enggak mba" Jawab Gerald.

Tak lama pelayan itu pergi, ada sosok seorang lelaki menghampiri mereka berdua.
Lelaki itu memukul pundak Gerald.

"Woi ger" ujar lelaki itu.
Gerald kaget dan langsung membalikan badan nya.

"Eh den, ngapain lo disini?"

"Gue bete, jadi gue kesini aja sekalian makan laper" jawab cowok itu.

"Lah yang itu mana?" Tanya gerald.

"Udah lama ral gak sama dia" Jawab nya.
Rina hanya diam memperhatikan kedua cowok itu, sepertinya mereka berteman. Karna sangat akrab.

"Ohiya kenalin, ini temen SD gue namanya Ferina panggil aja Rina, Rin kenalin ini Denisco panggil aja Denis" ujar Gerald yang sedang memperkenalkan kedua teman nya itu.
Mereka langsung menjabat tangan dan menyebutkan namanya masing-masing. Denis jadi ikut gabung di kursi mereka. Sementara Rina hanya diam. Dia hanya memperhatikan kedua lelaki itu yang sedang asyik mengobrol kelihatan nya mereka sudah lama gak ketemu sampai akhirnya Rina dilupakan Gerald gini.
Tepat jam 9 mereka segera meninggalkan tempat itu, dan Gerald akan tetap mengantarkan nya pulang Rina, kan gak mungkin kalau dia jalan nya sama Gerald balik nya Denis.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 27, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Tangisan DisenjaWhere stories live. Discover now