Prolog

2 2 0
                                    

Ferina Allena aku biasa dipanggil Rina banyak teman ku memanggil ku Fee tapi aku tidak suka, menurutku itu bagus tapi aku tidak tertarik ketika aku dipanggil dengan sebutan itu. Langsung saja ku perkenalkan sosok diriku ini.
Aku memiliki fisik yang setidaknya bisa dibilang tidak sempurna. Aku memiliki rambut lurus yang sangat alami berwarna hitam tetapi warna hitam legam itu berubah menjadi kecoklatan, Coklatnya coklat muda, ketika dulu ketika SD aku suka bermain disiang hari, kenapa? Karena itu mengasyikan ketika aku main disiang hari itu, mengingatkan ku pada aku SD ketika itu aku hanya tau kaki ku sakit ketika jatuh saat bermain dan menangis saat tidak diberi uang jajan saat ada tukang mainan keliling lewat, tapi sekarang beda semenjak aku kenal apa itu Cinta. Cinta yang selalu membuat hatiku sakit ketika jatuh bukan kaki lagi, Cinta juga membuatku menangis disaat Cinta itu mengkhianatiku. memang SD aku tidak begitu kenal apa itu cinta, yang aku tau cinta orangtua kepada anaknya. Lanjut, aku memiliki postur tubuh langsing padahal aku sangat ingin gemuk, aku bosan kurus tapi keturunan nya Kecil dan Mungil mau diapain lagi. Tapi, aku masih bisa dibilang tinggi hehe kulit ku putih langsat Itu dari keturunan mama ku, iya mama ku katanya ada keturunan China nya makanya aku agak sipit tapi gak sipit-sipit banget ya. Dan aku anak Tunggal aku tidak memiliki saudara, makanya kadang aku suka merasa kesepian. Aku jarang bergaul dengan teman disekitar sekolah ya karna teman di sekolah ku itu memandang fisik dan tahta, aku malas mending aku menjadi pendiam tidak apa-apa aku tidak mempunyai teman. Keluargaku bisa dibilang kaya tapi aku tidak pernah pamer atau riya dengan harta orangtua ku, untuk apa pamer harta orangtua? Kecuali hasil jerih payah sendiri. Papa ku mempunyai Hotel di Bali Mama ku seorang Designer dan dia membuka Butik sendiri makanya kadang aku suka merasa kesepian, aku selalu sendiri dirumah tapi ada pembantu setiaku yang sudah 5 tahun bekerja dirumah dari aku kecil, dia aku anggap nenek sendiri walaupun itu pembantuku tapi dia pendengar setiaku baik keluhnya hidupku dan soal percintaan ku. Aku masih SMP kelas 9 di SMP HILARYS SCHOOL, sekolah ku memang elit, sama halnya dengan Siswa yang sekolah disana tak jarang mereka memilih-memilih teman yang pantas dan sebanding. Tapi, aku lebih baik tidak punya teman daripada harus mempunyai teman yang sifatnya aneh. Dari sinilah aku mulai mengenal apa itu Cinta walaupun itu sakit, walaupun aku harus jatuh kelubang yang sama. Toh, tak apa memang cinta itu harus ada perjuangan, kalau tak ada perjuangan berati itu bukan cinta. Walaupun aku kadang harus berjuang sendiri, selalu diacuhkan, didustakan tetapi aku tidak nyerah dan walaupun nyerah setidaknya aku sudah pernah berjuang demi sebuah hubungan.

Tangisan DisenjaWhere stories live. Discover now