Part 1 [Hari tersial]

44.5K 1.8K 41
                                    

Saat ini aku sedang berada di rumah temanku, Aurora. Kami mengobrol sampai tidak tau waktu, bahkan aku tidak tau kalau ini sudah malam hari.

"Sebaiknya kau menginap disini saja Gea, ini sudah malam tidak baik anak gadis keluar malam-malam." Ucap Aurora mengingatkan,

"Kau sudah seperti nenekku saja." Aku mendengus kesal,

"Gea Charmela Alexis, gadis yang keras kepala. Percuma saja bila sahabatnya menasehatinya, dia pasti akan mengacuhkannya benar begitu?" Ucap kak Dion yang tiba-tiba datang.

Kak Dion itu adalah kakak kandung nya Aurora, tapi dia senior sedangkan aku dan Fara adalah juniornya.
Dia itu sangat tampan, baik, dan tidak sombong. Apalagi dia kapten basket di SMA ku, semua gadis di sekolah mengejar ngejar dia termasuk aku.

Dia itu adalah pria idaman, tapi sayangnya dia sudah mempunyai kekasih, namanya Vina. Kalau tidak salah dia adalah seniorku juga, tapi yang kudengar dari Aurora hubungan kak Dion dan kak Vina agak renggang. kata Aurora kak Vina terlalu manja dan selalu ingin menang sendiri.

Kudoakan saja agar mereka cepat putus lalu aku akan jadi pacar barunya kak Dion, HAHA!

Aurora sudah tau kalau aku menyukai kakaknya yang tampan itu. Aurora juga mendukungku, benar-benar sahabat yang baik, bukan?

Alasan utamaku sering main kerumah Aurora sebenarnya adalah ingin bertemu kak Dion tentu saja,

"Iya tuh kak betul, Gea itu memang keras kepala, mending kakak anterin dia pulang gih," ucap Aurora sambil mengedipkan sebelah matanya padaku.

"Tidak usah Ra, aku bisa pulang sendiri kok," ucapku sambil melotot tajam kearahnya.

"Aurora betul Gea, lebih baik kakak anterin kamu pulang, gak baik cewek cantik pulang sendiri malam malam."
Ucap kak Dion membuat pipiku memerah.

"Kakak genit deh," ucap Aurora mencubit lengan kak Dion. Kak Dion hanya terkekeh menanggapinya,

"Yaudah ayo Gea, kakak anterin pulang sekarang soalnya udah malem nih."

"Kak-- be--- beneran gak usah deh, Gea bisa pulang sendiri kok."

"Mau ajalah Ge, lagipula ini demi keselamatan kamu juga kan." Timpal Aurora sok perhatian. Padahal aku tau kalau dia mau mengerjaiku,

"Yap Aurora benar." Balas kak Dion,

"Tapi—" Sebelum melanjutkan kata kataku kak Dion menarik tanganku.

Kulihat Aurora memberiku senyum jahilnya, awas saja besok di sekolah!

***

Karena tadi kak Dion bersikeras ingin mengantarku pulang, jadi disinilah aku sekarang, berada di mobil sport kak Dion.

"Gea kenapa diam saja daritadi?" Tanya kak Dion memecah keheningan

"Eh uhm k--kenapa k-ak?" Jawabku gugup.

"Kamu kok jadi gugup sih Gea?" Kak Dion tersenyum geli.

"Eh engga kok kak, aku gak gugup, aku cuma gerogi kalo berduaan sama kakak," ucapku reflek. Dasar mulut bodoh!

"Kamu ngomong apa Gea?" Tanya kak Dion, syukurlah mungkin dia tidak mendengar ucapanku tadi. Mungkin karena efek musik yang saat ini di nyalakan terlalu keras.

"Eng... Aku gak ngomong apa-apa kok kak,"

"Oh aku kira ngomong sesuatu."

Aku menghela nafas lega. Syukurlah dia tidak mendengarku

Kringg.

handpone kak Dion berbunyi.

"Halo?"

I LOVE MR VAMPIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang