Bab 8 Amet Users

184 29 3
                                    

Ada satu cerita yang berkembang di Domus Ascensores dan dipercayai oleh para penghuninya. Cerita mengenai pohon besar yang berada tepat di tepi arena latihan bertempur. Konon katanya, pohon tersebut adalah perwujudan dari salah satu penghuni di sini yang mempunyai hobi memarahi para penghuni tanpa alasan yang jelas. Dan hingga kini sepertinya kenangan tentang penghuni itu tidaklah hilang, menyebabkan hampir semua penghuni yakin bahwa pohon itu telah dipasangkan sesuatu yang berbahaya. Jadi, sebisa mungkin mereka tidak akan pernah mendekati pohon besar itu, sedarurat apa pun keadaannya.

Key duduk di bawah pohon itu untuk beristirahat, setelah selesai berlatih dengan salah satu senior di sini. Sebenarnya ia ingin sekali berlatih dengan Ostium, tetapi pemuda itu tak terlihat sejak pagi. Padahal banyak sekali pertanyaan yang ingin ia ajukan pada Ostium, namun sepertinya pemuda itu mengetahuinya dan memilih untuk menghilang. Dan semenjak kejadian kemarin, rumah mungil Ductor yang nyaman digantikan oleh rumah kayu seadanya.

Duduk seorang diri di bawah pohon ini, bukan berarti Key tak tahu bahwa beberapa penghuni yang sedang berlatih menatapnya dengan aneh. Ia tak mempersalahkan hal itu, berhubung sedang lelah ia malas menanggapinya meskipun dengan tatapan tajam.

"Sedang apa kau?" tanya Grant yang baru saja tiba dan memberikan botol minum pada Key.

Key mengambil botol itu dan meminumnya. "Istirahat, ada apa?"

"Tidak ada. Kau tidak tahu cerita mengenai pohon ini?" Grant menatap Key dengan tatapan menyelidik.

Key balas menatap Grant yang berdiri di hadapannya dengan tatapan heran, memangnya apa urusannya dengan cerita itu dan dirinya. Jika Key tahu cerita itu, ia tak akan peduli. Jadi, Key hanya mengangkat bahunya tanda tak tahu.

"Kau tahu, konon katanya pohon ini adalah perwujudan dari salah satu penghuni yang terkenal hobi memarahi orang semasa hidupnya. Dan ketika menjelang akhir hidupnya, orang itu memutuskan untuk merubah dirinya menjadi pohon ini. Dan tak ketinggalan pula ada banyak mantra jahat di pohon ini," jelas Grant yang masih memilih untuk berdiri di hadapan Key.

"Oh, lalu masalah denganku apa?" tanya Key yang tak mengerti.

"Orang yang berani duduk di bawah pohon ini akan mengalami kesialan sepanjang harinya," ucap Grant mencoba menakuti Key.

"Aku tak peduli," balas Key, lalu meminum airnya dan memberikan botol itu pada Grant. "Terima kasih atas minumnya."

"Tak masalah. Kau masih ingin beristirahat?" Grant mengambil botol itu dari tangan Key.

"Sepertinya, sambil menunggu senior yang tadi berlatih bersamaku." Key menjawab pertayaan Grant. Jujur saja ia merasa senang karena dapat berbicara dengan Grant cukup lama.

"Mau berlatih bersamaku?" tawar Grant. Ia merasa tertarik untuk berlatih dengan Key karena kemarin gadis ini berhasil mengalahkannya. Padahal Key masih terbilang ksatria baru sementara dirinya adalah seorang imperator. Jadi, ia ingin membuktikan apakah yang kemarin itu hanyalah keberuntungan atau tidak.

"Serius? Ayo!" seru Key bersemangat. Siapa juga yang mau menolak berlatih dengan Grant, biasanya pemuda ini hanya melatih ksatria baru atau yang setingkat dengannya. Ia tak akan melewatkan kesempatan ini.

Grant tersenyum tipis melihat Key, jarang sekali ia menemukan gadis unik seperti Key ini. Ditaruhnya botol minum di tepi arena dan segera menyusul Key yang sudah berada di arena bertempur. Dan jujur saja sepertinya ia sedikit tertarik dengannya.

***

Malam sudah tiba, Key berbaring di kamarnya sambil menatap langit-langit. Hari ini sangat berkesan baginya karena dapat berbicara dan berlatih bersama Grant. Ia bahkan mendapat pelajaran-pelajaran baru mengenai teknik menyerang dan bertahan. Hanya saja ia merasa resah, karena tak dapat menemukan Ostium di mana pun. Kepalanya terasa penuh karena pertanyan-pertanyaan yang menanti jawaban, belum lagi ia merasa khawatir dengan keadaan Ostium.

The Pegasus Riders : The Hidden Secrets (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang