Kesalahpahaman

2.5K 119 1
                                    

(Rie's POV)

Aku masih dalam keadaan sadar saat kurasakan sesak didadaku karena tekanan air yang semakin lama semakin menarikku ke dasar sungai yang sangat dalam.

Aku mulai kehabisan nafas, membuat dadaku semakin terasa sesak. Aku mungkin belum siap untuk bertemu dengan Tuhan, tapi aku juga tidak siap untuk bertemu dengan Edward, lelaki yang kucintai tapi juga yang menyakitiku.

Kepalaku sudah sangat sakit. Di dalam air, aku melihat siluet seseorang yang semakin lama semakin mendekat. Aku sudah tak kuat lagi. Mataku terpejam dengan badanku terombang ambing semakin dalam.

Dan sebelum kesadaranku menghilang, kurasakan lengan besar menarikku mendekat. Dan setelah itu, aku tak tahu lagi apa yang terjadi selanjutnya.

***

(Author's POV)

"Adakah keluarga dari miss Adams?" Tanya dokter Smith yang menangani Rie.

"Saya, dokter." Edward mendekati dokter Smith yang kemudian mengajak Edward masuk ke ruangannya.

"Bagaimana dengan istri saya, dokter?" tanya Edward tak sabar, begitu sampai didalam ruangan doker Smith.

"Pasien sudah melewati masa kritis. Kami sudah mengeluarkan semua air sungai dari dalam tubuhnya. Akan tetapi daya tahan tubuh pasien yang sedang menurun, menyebabkan pasien terkena hipotermia. Dan untuk bayinya......" dokter Smith berhenti sejenak untuk menarik nafas kemudian menghelanya berat.

"Ada apa dengan bayinya dok?" Edward semakin tak sabar dengan penjelasan dokter yang bertele-tele.

"Kami mohon maaf karena tidak dapat menyelamatkan calon bayi kalian, sir. Selain karena kondisi sang ibu yang mengakibatkan kondisi janin juga menurun, saya lihat sebelumnya janin pernah mengalami trauma belum lama ini. Sehingga tekanan dari air sungai yang deras, semakin memperparah kondisinya. Tim saya sudah berusaha untuk menyelamatkannya, namun sepertinya Tuhan lebih menyayanginya. Sekali lagi saya atas nama tim medis, minta maaf."

***

Edward berjalan gontai saat keluar dari ruangan Dokter Smith. Dia masuk kedalam ruangan tempat Rie dirawat. Disana sudah ada Raj yang duduk di sofa dengan tatapan lurus kearah Rie yang sedang terbaring lemah.

Raj menyadari kehadiran Edward, hingga langsung menghampirinya yang menampakkan wajah pucatnya.

"Ada apa Edward? Darimana saja kau?" Raj menggoyang-goyangkan bahu Edward.

"Aku dari ruangan dokter Smith, dokter yang menangani Rie tadi." Ujar Edward dengan suara yang lirih.

"Lalu, apa kata dokter? Shyla baik-baik saja kan?"

"Rie sudah melewati masa kritisnya. Tapi janinnya.... telah gugur" suara Edward bergetar.

"Apa kau tadi bilang JANIN?" suara berat dan tegas dari arah pintu, mengagetkan Edward dan Raj. Raj yang berdiri menghadap pintu, kontan menegang.

"Paman Yash...." gumam Raj.

Raj sebenarnya tahu bahwa Mr. Narayan Yash Adams pasti akan datang, tapi dia tak menyangka akan secepat ini. Dan lagi saat Edward menyebutkan 'janin' dengan jelas.

Edward perlahan menoleh kebelakang dan melihat kearah mr. Adams. Kemudian menatap Raj dengan ekspresi bingung seolah bertanya 'who-is-he' ada Raj.

"It's her dad" bisik Raj ditelinga Edward. Kontan saja Edward menegang, wajahnya memucat saat memutar tubuhnya berhadapan dengan orangtua dari wanita yang dicintainya. Sedang yang ditatapnya hanya menunjukkan raut muka datar tapi tatapan tajam menusuk hingga ulu hati.

Love And SacrificeWhere stories live. Discover now