Chapter 2

2.1K 147 6
                                    

Sekumpulan pria paruh baya dengan balutan jas resmi tengah berkumpul mendiskusikan sesuatu yang sepertinya sangat penting. Ah, tidak semuanya bisa disebut sebagai pria paruh baya karena di sudut depan sana seorang pria muda duduk dengan angkuhnya di samping pria paruh baya yang berpengaruh di ruangan itu, Ayahnya. Pria muda tersebut adalah Kyuhyun menyunggingkan senyum sinisnya mendengarkan rencana-rencana licik yang menjadi topik perbincangan di ruangan itu.

“Bagus, dengan kalian yang turut bergabung denganku, rencana ini akan semakin berjalan lancar. Dan bisa dipastikan bahwa lelaki sombong yang sok baik dan bersih dalam dunia bisnis ini akan hancur..” Tuan cho bertepuk tangan diselingi tawa kerasnya yang diikuti oleh rekan-rekan sekutunya. Termasuk juga dengan putra semata wayangnya, Cho Kyuhyun.

“Ide yang sanga brilliant Tuan Cho..” puji salah satu pria paruh baya di sana. “Dengan cara menyabotase pekerjaannya dan menaikkan harga bahan dasar tentu saja akan sangat menyulitkan, dan setelah itu proyek yang dia tangani akan…”

“Bah, tinggal sekali sentilan proyek itu akan kita dapatkan..” Timpal yang lainnya.

Sungguh tipuan yang sangat kotor. Bedebah-bedebah licik berjas resmi yang diliputi keserakahan itu tak pernah peduli mengenai batasan haknya dengan orang lain. Mengambil paksa apa yang menjadi milik orang lain bukanlah hal yang tabu lagi bagi mereka. melakukan hal-hal kotor pun sudah sangat biasa dan terlalu biasa.

“Kyuhyun-iie, apa kau tidak  menemui calon istrimu?” Tuan Cho bertanya kepada putranya dengan sisa tawanya barusan.

“Aku sudah menyuruh Yuri untuk datang ke sini..” Tuan Kwon yang notabene nya adalah ayah Yuri menyela. Kyuhyun yang duduk berhadapan dengan pria paruh baya itu menampilkan senyum manisnya. Ternyata mendapatkan seorang Kwon Yuri tidak sesusah bayangannya. Keinginannya ternyata semakin dipermudah karena ayah dari gadis itu sendiri sangat mendukungnya.

Ketukan pintu mengalihkan pandang setiap orang dari perbincangan masing-masing. Sedetik kemudian pintu coklat tua itu terbuka dengan menampakkan sosok gadis berambut coklat tua yang tergerai indah.

"Annyeonghaseyo..” Gadis itu, Yuri membungkuk sopan kepada sekumpulan pria berjas di dalam ruangan itu.

*****

Yesung dapat lihat secara jelas dari dalam mobil bahwa Nona mudanya pergi bersama dengan Cho Kyuhyun. Yesung tak pernah percaya dengan pria bermarga Cho itu semenjak sekolah. Karena rasa khawatir yang menyambangi dirinya Yesung berniat mengikuti Nona mudanya dengan pria itu. Namun belum selangkah penuh langkahnya sudah tertahan oleh tepukan seseorang di bahunya.

“Dia akan baik-baik saja, Yesung-ah. Kau tak perlu khawatir selama Yuri bersama dengan calon suaminya..” Yesung merasakan tulangnya lepas. Tubuhnya lemas saat majikannya itu menyebut Calon suami Yuri. Sungguh jika dia bisa, Yesung tidak ingin rasa sakit itu tumbuh. Namun kembali lagi pada stratanya di dalam keluarga itu, Yesung mengangguk patuh kepada Tuan Kwon.

“Apa kau sudah mendapatkan informasi tentang siapa yang berada di belakang Hong Kipyo?”

“Nde, Sajangnim. Dari data-data yang saya temukan dan hasil mengikuti Tuan Hong, beliau berada dalam area perlindungan Gubernur Wali kota Seoul. Juga donasi uang yang dia gunakan untuk membangun proyek kereta bawah tanah berasal dari Gubernur Wali Kota.” Yesung katakan semua informasi yang ia dapatkan secara detail kepada Tuan Kwon.

“Kau bekerja dengan sangat keras, Yesung..” Tuan Kwon tersenyum puas atas hasil kerja Yesung yang sangat memuaskan.

Sementara itu Kyuhyun dan Yuri sudah berada di sebuah rumah makan. Keduanya sama-sama terdiam, berkutat dengan pikirannya masing-masing. Ada yang terlihat berbeda di sana, yakni ekspresi Kyuhyun yang sedari tadi mengumbar senyum manisnya. Pria itu sebenarnya tidak bisa mendeskripsikan rasa senangnya dengan kata-kata.

LonelyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang