Chapter 4

381 51 2
                                    


"Gue ke perpus dulu ia Wen, mau balikin buku. Lo duluan aja kalo mau ngantin, gue nggak laper-laper banget jugaan." Ucap Seulgi sambil mengikat rambutnya.

"Ga napa nih Seul, gue duluan ngantin?"

"Gue juga males kalo ke kantin ujung-ujungnya ngelihat lo sama Jin sunbae yang elo belum liat berhari-hari, mesra-mesraan di depan gue."

"Hahaha, abis Seul sudah seminggu lebih gue nggak ketemu dia, abisan dia sibuk nyiapin ilmiah sebelum coass."

"Inget iya lo tanyain ke Jin sunbae tentang Jimin. Nanti klo uda kelar ngembaliin buku, gue samperin lo di kantin."

"Iya sudah sana lo ke perpus." Lalu Wendy berjalan ke lantai dasar dan Seulgi ke lantai 5 lokasi dimana perpustakaan berada. Saat masuk ke perpustakaan, terlihat suasana perpustakaan yang cukup sepi dan hanya diisi oleh beberapa mahasiswa saja. Seulgi setelah absen di komputer, dia lalu berjalan menuju meja bagian peminjaman dan pengembalian buku.

"Pagi bu Sunny" sapa Seulgi.

"Pagi Seul, mau ngembaliin buku?" Tanya Bu Sunny.

"Iya bu, mumpung sudah kelar bikin tugasnya dokter Yunho. Lumayan ga perlu nenteng ni buku berat satu ini, hehehe" ucap Seulgi. Namun disaat yang bersamaan, seorang pria berdiri di samping Seulgi. Dan pria tersebut adalah Jimin. Park Jimin!

"Bu, saya pinjem buku yang ini sama yang ini ia." Ujar Jimin.

"Ia Jimin, dibawa saja dulu. Nggak kenapa kok." Jawab Bu Sunny sambil tersenyum. Kang Seulgi yang tiba-tiba kaget dengan kehadiran Park Jimin, dia langsung tidak bisa melepaskan tatapannya ke Jimin. Merasa diperhatikan, Jimin kemudian berbalik badan dan dilihatnya perempuan yang pernah di tolongnya beberapa hari yang lalu.

"Hmm, sunbae? Apa ada yang aneh dari muka saya?" Tanya Jimin dengan sopan.

Seulgi kemudian baru tersadar dari lamunannya, saat Jimin bertanya. 'Sumpah malu banget gue' batin Seulgi.

"Ng.. nggak kok" jawab Seulgi terbata-bata. 'Aduh kenapa harus gagap gini sih gue didepan Jimin?' batin Seulgi.

"Jimin, ini-ni senior kamu pinter lho! Kamu kan masih mahasiswa baru, kalau kamu ada yang ditanya-tanya bisa nanya ke Seulgi" ucap Bu Sunny.

"Oh ya? Kenalan sunbae, aku Park Jimin masih semester 1" ucap Jimin sambil mengulurkan tangannya.

"Gue Kang Seulgi, semester 3. Dan jangan percaya Bu Sunny, gue nggak pinter-pinter amet kok" jawab Seulgi sambil menerima uluran tangan Jimin.

"Seulgi sunbae, aku percaya sama Bu Sunny. Bu Sunny nggak mungkin bohong. Jadi sunbae harus membantuku kalau aku kesulitan dalam pelajaran ia"

"Hahaha, baru kenalan lo uda minta tolong aja ke gue. Oh ia, nggak usah aku-aku segala. Gue elo aja biar akrab"

"Ia sunbae" jawab Jimin sambil menggaruk garuk tengkuknya.

"Oke Jim, gue duluan ia. Sudah ditunggu temen gue di kantin"

"Tunggu sunbae, bareng aja jalan ke kantinnya. Kebetulan gue juga mau kesana." Ajak Jimin. Seulgi yang mendengar ajakan Jimin, benar-benar tidak dapat menutupi rasa senangnya. Pipinya terlihat merah merona.

'Ini anak kayaknya kepincut juga sama gue' batin Seulgi.

"Bu Sunny cantik kita permisi dulu ia, ini bukunya saya pinjem dulu" goda Jimin.

"Hahaha, ia Bu. Saya duluan iya." Timpalku.

"Iya-iya, sana sana pdkt dulu." Goda Bu Sunny. Seulgi yang mendengar perkataan Bu Sunny hanya bisa menahan malu, sedangkan Park Jimin sudah membukakan pintu perpustakan untuk Seulgi.

Please (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang