Chapter 2

490 60 0
                                    

"Jadi info apa yang bisa gue dapetin tentang Park Jimin?" Tanya Seulgi dengan tampang penasaran.

"Hahaha, nggak sabaran amet sih lo Seul."

"Ia buruan kasi tahu, gue sudah traktir lo makanan mahal nih"

"Oke-oke kita mulai, Park Jimin itu adik kelas kita, dia baru semester 1. Dia asalnya dari Busan, jadi kalau ngomong lucu gitu Seul, masih ada satoori nya."

"Terus-terus?"

"Karena dari Busan makanya dia tinggal di dorm, soalnya dia nggak punya kerabat di Seoul."

"Kalau itu mah, gue uda bisa nebak kali."

"Lo motong omongan gue terus, capek nih."

"Iya gue dengerin baik-baik sekarang."

"Dia itu jago banget ngedance, yang gue tau dari Jin oppa body nya Jimin tuh amazing banget, dia punya sixpack, otot-ototnya pas banget ada di badannya, Jin oppa aja bilang dia iri sama six packnya Jimin."

"Sumpah lo Wen? Aduh panas dingin gua ngebayanginnya."

"Hahaha, jangankan elo, gue juga mau ngeliat itu body." tawa Wendy

"Inget Jin subae" jawab Seulgi dengan sinis.

"Ia gue tahu, makanya gue tahan-tahan otak jorok gue, hahahahahaa. Tapi Jimin itu culun banget dulu, waktu dia baru masuk ke kampus, dia pake kacamata terus bajunya juga nggak fashionable, makanya nggak ada yang ngelirik dia."

"Oh gitu, pantesan kita nggak ngeh waktu anak-anak baru pada Masa Orinentasi. Trus kenapa dia bisa berubah gitu?"

"Katanya sih roommatenya siapa ia namanya gue lupa, Tae...? Tae...? Taehyung anak Ekonomi asal Daegu yang ngerubah Jimin."

"Mmm gitu, elo bantuin gue dong deketin Jimin dong, elo bilang sama Jin sunbae juga" pinta Seulgi memelas.

"Ia, ntar gue bilangin sama Jin oppa. Gue aja jarang-jarang ketemu Jin oppa dia sibuk banget semester ini, soalnya ini semester 7 dan semester terakhir sebelum dia praktek di rumah sakit, gue jadi nggak enak ganggu dia Seul."

"Gampang, yang penting bantuin kenalan dulu gue sama Park Jimin berondong imut satu itu, nanti sisanya gue yang atur sendiri, hihihi"

"Oke, yuk balik ke kampus, ntar lagi kelas mau dimulai" ajak Wendy.

***

"Nanti gue kerjain dulu nih bgm, paling gue aransemen dikit aja, mungkin 2-3 hari selesai, Eunji-ssi" kata Yoongi kepada mahasiswi Ilmu Seni jurusan theater tersebut.

"Oke, nanti lo line saja gue kalo bgmnya uda kelar lo kerjain. Nanti biar gue yang nyamperin lo." Jawab Jung Eunji.

"Nggak usa, gue aja yang nyamperin lo, masa cewek nyamperin cowok? Dimana harga diri gue? hahahaha"

"Ia deh, terserah lo saja, yoongi-ssi. Oh ya, lo sudah makan siang?" Tanya Eunji

"Belum, gue barusan langsung kesini abis kelas."

"Makan bareng yuk, gue yang traktir deh, sebagai ucapan makasi gue, gimana?" ajak Eunji.

"Boleh, kebetulan gue laper, hehehe"

"Gue bilang sama anak-anak dulu ia, tungguin gue" Eunji lalu berjalan menghampiri teman-temannya.

Lalu Yoongi mengambil tasnya yang berada di dekat piano. Yoongi memang sudah naksir Eunji, makanya dia mau membantu anak theater mengaransemen bgm pertunjukan akhir tahun yang diadakan Fakultas Ilmu Seni. Lumayan sambil deketin Jung Eunji. Padahal Yoongi adalah cowok yang dingin kepada perempuan, tapi karena suatu insiden, Yoongi terperangkap oleh pesona Jung Eunji.

"Yuk Yoongi-ssi." ajak Eunji.

"Eunji-ssi kita kan seumuran dan cukup kenal lama, sudahlah lupakan formalitas, panggil saja gue Yoongi atau Suga terserah lo" kata Yoongi sambil berjalan menuju kantin.

"Hahaha, baiklah Yoongi-ah." Mereka berdua berjalan hingga masuk ke kantin.

"Eunji-ah lo mau makan apa?" Tanya Yoongi.

"Hmm, kimbap saja. Gue nggak terlalu lapar, kalau lo? Biar gue pesenin, kan gue yang teraktir lo."

"Nggak-nggak masa gue ditraktir cewek, uda lo cari tempat duduk aja. Minumnya lo mau apa?"

"Bener nih nggak ngerepotin, kan gue yang ngajak."

"Sumpah nggak ngerepotin, buruan mau minum apa Eunji-ah?" Tanya Yoongi dengan nada manja, tapi nggak terlalu manja juga ya.

"Iced Ocha deh, gue duduk disitu ia" tunjuk Eunji ke salah satu meja yang kosong.

"Mmm" jawab Yoongi dengan senyum tipis.

Lalu Yoongi memesan 2 kimbap dan tteokbokki serta oden untuk mereka makan, serta 2 iced ocha. Setelah mendapatkan pesanannya, Yoongi segera berjalan ke meja yang sudah ditempati oleh Eunji.

"Pesenan judah datang."

"Gomawo Yoongi-ah, gue nggak enak nih, padahal kan gue yang nawarin lo makan signa."

"Nanti lo bisa traktir gue, pas gue lagi bokek, hahaha." gurau Yoongi.

"Oke, pokoknya lo harus ngabarin gue." jawab Eunji dengan nada mengancam.

"Ampun bu, pasti saya kabarin." jawab Yoongi dengan tatapan ketakutan yang di buat-buat, dan dibalas dengan senyuman oleh Eunji.

Kemudian saat mereka sedang asik-asik mengobrol, tiba-tiba dari kejauhan ada yang memperhatikan mereka.

'Oh jadi Mayat Hidup sudah punya gebetan, pantesan aja dia semangat banget ke belakang, ternyata Jung Eunji toh orangnya, tapi kenapa itu monyet nggak cerita-cerita ke gue ia?' batin Seulgi.

"Yuk Seul ke kelas, nih vanilla latte lo, sebagai tanda makasih gue karena lo uda traktir makan enak, heheehe." kata Wendy.

"Besok-besok lo harus traktir gue makan enak juga!" ancam Seulgi.

"Iyaya, kalo gue ada reject nomplok." jawab asaal oleh Wendy.

"Oh ya, tadi gue liat Yoongi oppa sama Eunji sunbae makan, jadi Yoongi oppa ngincer Eunji sunbae?" Tanya Wendy.

"Nggak tahu gue, dia nggak pernah cerita sama gue. Yuk ke kelas." ajak Seulgi. Dan mereka berjalan menuju ke kelas.

"Tapi mereka cocok ia Seul." ucap Wendy.

"Isshh, kebagusan banget seorang Jung Eunji mau dicari sama Mayat Hidup" ejek Seulgi.

"Mayat hidup kayak Yoongi oppa tuh lumayan Seul. Biarpun orangnya jutek gitu, kan dia lumayan ganteng cocok lah sama Eunji sunbae daripada sama elo" ejek Wendy.

"Atau elo jealous sama Eunji sunbae dideketin sama Yoongi oppa?" ejek Wendy kembali.

"Widih, gue maunya deket sama Park Jimin. Titik!" jawab Seulgi sarkatis.




Silahkan tinggalkan jejak readers semuanya dengan vote dan comment. Makasi

Please (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang