this feel

197 9 4
                                    

Sekarang Aldi mempunyai rutinitas barunya setelah tadarus subuh di masjid. Yaitu duduk tepat di balik tembok yang diduduki oleh Aisha, mendengarkan gadis itu membaca al-qur'an mini miliknya dengan suara halus dan lembut.

Tak dapat di pungkiri,dari hati Aldi yang terdalam,dia sangat tertarik. Tertarik dengan gadis itu. Tertarik dengan gadis bermata hazel yang akhir-akhir ini dia perhatikan. Dari jauh.

Gadis itu selalu membaca al-quran mininya setelah shalat fardhu di masjid. Gadis itu baru akan meninggalkan mesjid setelah dia menyelesaikan sekiranya setengah juz setiap bacanya. Lalu akan pulang dengan berjalan kaki. Setiap kali gadis itu pulang, dia mengikutinya,karna memang rumah mereka searah. Kadang Aldi berjalan didepan,kadang pula di belakang. Gadis itu tak tampak terganggu. Mungkin selama dia tidak berisik,dan mengganggu nya.

Aldi sedang duduk di tangga, yang menghadap pintu masuk perempuan. Pintu yang terbuat dari kaca itu, menampakkan seorang gadis yang sedang tekun dengan al-qur'an mini nya. Dalam hati Aldi, dia memuji gadis itu, dan merelakan nasibnya karna hanya bisa melihat gadis itu dari jauh. Teringat kejadian tadi malam sehabis shalat teraweh, remaja masjid laki-laki berkumpul di tangga.

"Si aisha itu yaa, mashaallah banget" celetuk naufal.

"Iyaa iya behh istri idaman " lanjut Azhar.

Aldi agak terusik saat Azhar berucap.

"Kemaren,gue ajak kenalan bro,,gue udah ngulurin tangan eh dianya begini nih" cerita Dheka sambil memperagakan tangan yg disatukan di depan dada. "Abis itu senyum manis banget,gila....."

"Senyum nya itu bikin orang diabetes deh kayanya" fauzan menopang wajahnya,membayangkan Aisha.

"Woi, lagi Bulan puasa dimesjid lagi. " Aldi menyadarkan para anggotanya yang rata2 lebih muda dari dirinya selain Azhar.

"Bang, elu gak tertarik emang sama si Aisha?" Celetuk naufal.

Aldi menatap naufal. "Enggak ah biasa aja"

Fauzan mencibir. "Alah-.- boong aje lo-.- keliatan kali kalo lo tertarik"

Aldi menatap tajam Fauzan. "Udah ah, tadarus woi tadarus" aldi meninggalkan anggotanya, dia menuju ke ruang RM di lantai 2.
.
Aldi tersadar dari lamunannya ketika ada seseorang yang menepuk nya dari belakang.

"Eh Dik" ucapnya saat mengetahui sosok yang menepuk pundaknya, dan sekarang duduk disampingnya.

"Ngapain lu bang?" Diki menoleh ke arah depan.

"Ho-ohh lu juga suka sama si Aisha?" Diki nyengir iseng.

Aldi melotot. "Enggaklah kan dia punya elu"

Diki terbahak-bahak.

"Ngapa lu? Kok ngakak?" Aldi mengeryit.

"Gue pacar aisha? Lubtau darimane bang? Polos at sih lo-.-"

Aldi menggaruk kepalanya yang gatal. "Terus?"

"Aisha itu sodara gue kali-.- yaa gue anggep adek lah soalnya dia paling muda dirumah"

Aldi manggut-manggut. Hatinya lega.

"Tuh kan, lo tertarik yekan sama si Aisha?"

Aldi nyengir. "Cowo yang gak normal namanya yang ga tertarik sama aisha dik"

Diki tersenyum simpul. "Wkwkwk gue aje kalah tenar sekarang gara2 dia"

Aldi terkekeh.

"Kalo lu mau sama dia. Lu deketin dengan cara yang beda"

Aldi mengeryit. "Cara beda gimana sih?"

"Biar lo deket sama dia, lo ajak dia aktif di mesjid. Misalnya entar pas ada acara2 ramadhan itu lu bisa nyuruh dia buat ngaain gitu kek"

Remaja Masjid Where stories live. Discover now