Chapter 6 --- You are Mine

80 3 0
                                    

Cedric tiba-tiba ber-apparate setelah menanyakan pertanyaan tertolol tadi kepadaku. Aku tahu ia benar-benar tidak menuntut jawaban seperti biasanya, ia hanya berusaha menggodaku.

"Isabelle!" Heather berlari kearahku, aku melambaikan tangan padanya berusaha melupakan ingatanku tentang kejadian diruangan lembab tadi

"Dari mana kau dapat gaun itu?" Tanya Heather, "Apa yang dilakukan Cedric padamu? Apa dia memaksamu mengganti pakaian dihadapannya?"

Aku menggeleng. Sampai kapanpun kejadian tadi hanya akan menjadi rahasia yang akan aku simpan untukku sendiri

"Gaunku tersangkut tadi." Jawabku berbohong. Heather mengangguk percaya.

"Ayo ikut aku, ada pertandingan seru disebelah sana!" Heather menarik tanganku kesebuah pertandingan pedang antar Valkyrie.

"Para Valkyrie dari klan petarung selalu mengadakan latihan disini," Jelas Heather ia terlihat sangat bersemangat.

Seorang Valkyrie sedang memamerkan pedangnya yang berkilau tajam pada semua pengunjung Club. Aku berkhayal jika aku dapat memiliki pedang itu untuk memenggal kepala Cedric

"Querida, siapa namamu?" Aku terlonjak kaget saat seorang pemuda bermata hijau terang mengulurkan tangannya padaku. Aku menyambut tangannya

"Isabelle," Jawabku

"Nama yang cantik," Komentarnya, "Aku Ibanez, valkyrie petarung" Ia menyibakkan rambut pirangnya yang menutupi separuh matanya. Ia masih sangat muda mungkin sekitar enambelas tahun. Mataku terpaku melihat alat memanah yang sedang digendong Ibanez dibelakang punggungnya

"Kau bisa memanah?" Tanyaku

Ibanez tersenyum,
"Tentu saja" Jawabnya, "Mau ku ajari?"

Bagus.

Aku bisa meminta Ibanez mengajariku memanah supaya aku bisa memanahkan panah perak berapi kearah jantung Cedric malam ini juga.

Aku mengangguk.

"Kita memerlukan tempat yang lebih sepi." Katanya lalu wajahnya memucat menyadari kesalahan dalam ucapannya "Maaf, maksudku, agar kita tidak terganggu dan kau lebih berkonsentrasi" Ujar Ibanez malu

"Tenanglah," Ucapku setengah tertawa "Bagaimana dengan ruangan disudut sana?" Tawarku sambil menunjuk sebuah ruangan terang benderang yang seluruhnya terbuat dari kayu

"Baiklah," Ibanez setuju. Aku berpamitan pada Heather yang menatapku dengan tatapan jangan-cari-masalah-bodoh!

Tetapi aku tidak mempedulikannya. Terserah.

Kebencianku pada Cedric telah mencapai titik didihnya dan aku akan mempelajari segalanya apapun itu yang berhubungan dengan cara membunuh Cedric.
.
.
.
.
.

"Kau harus memfokuskan pikiranmu pada titik merah itu," Jelas Ibanez untuk yang kesekian kalinya sambil menunjuk kearah titik merah kecil di dinding sebrang ruangan. Aku sudah berkali-kali melakukan kesalahan tetapi Ibanez membimbingku dengan sabar.

"Kau tahu, para valkyrie petarung telah dipersiapkan untuk berperang melawan raja vampir paling terkenal si Vladimir itu," Ucap Ibanez tiba-tiba "Pemimpin kami mengerahkan semua klan petarung untuk berperang demi arwah ayah dari Cedric Schiller, vampir yang telah menangkap gadis pemilik darah murni."

Aku menegang. Panah yang sedang aku pegang ikut bergetar

"Dan para valkyrie akan berperang?" Tanyaku ingin tahu. Ibanez mengangguk lalu melepaskan anak panah yang tepat mengenai titik merah

"Ya,"

"Apa Vladimir tahu tentang perang yang akan diadakan?" Tanyaku mengorek informasi lebih jauh

Bloody CovenantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang