Chapter 5 --- The Fight, The Kiss

99 4 0
                                    

"Isabelle."

Aku memejamkan mataku berpura-pura tidak mendengarnya.

Caleb terus menerus menggedor-gedor pintu yang terbuat dari baja yang diukir di kamarku. Aku merasa sedikit senang saat menyadari Caleb akan kesulitan membukanya.

"Isabelle, buka!" Suara itu terdengar semakin keras, semakin marah.

Aku memejamkan mataku dan menutup telingaku. Sebelum suara kejatuhan yang keras mengagetkanku.

Caleb menghancurkan pintu baja itu dan ia menatapku dengan tatapan seperti singa gunung yang kelaparan.

Cedric sedang pergi mengurus beberapa kesepakatan dengan para Valkyrie yang tahu pernikahanku dan Cedric, para Valkyrie itu menawari Cedric pasukan untuk berperang melawan Vladimir tetapi dengan imbalan berupa persilangan emas.

"Apa yang kau inginkan?" Desisku marah. Caleb menyipitkan matanya kearahku sebelum tertawa

"Apa kau sudah berubah menjadi putri-Isabelle-yang-pemberani sekarang?" Ledeknya

Aku menatapnya sengit, sama sekali tidak beniat menjawab ledekannya yang sama sekali tidak lucu.

"Ikut aku, Isabelle." Caleb menarik tangank udengan kuat sehingga aku yakin akan ada bekas kemerahan disitu.

"Tidak." Sergahku sambil berusaha menarik tanganku dari cengkraman Caleb, "Lepas, Caleb!"

"Aku akan menunjukkanmu banyak hiburan jika kau ikut denganku." Caleb menatapku tajam seolah-olah ia bisa mengulitiku dalam sekali tatapan

"Aku tidak tertarik."

"Jadi, kau lebih tertarik diam disini meratapi nasibmu yang menyedihkan sendirian?"

"Ya"

"Persetan, Isabelle. Aku tidak mahir membujuk wanita!"
Sedetik kemudian Caleb membawaku ber-Apparete menuju tempat yang bahkan tidak ku ketahui.
.

.

.

"Aku bertaruh untuk saru tegukan darah murni Philip Froude!" Caleb melempar dadunya lalu meneguk botol sampanye ke empatnya dengan limbung. Vampir ini sudah terlalu mabuk. Tanganku sudah penuh dengan luka gigitan dan sayatan yang mengaga.

Caleb bodoh mempertaruhkan darahku dalam permainan dadu yang bahkan sama sekali tidak ia kuasai.

Beberapa vampir, valkyrie, werewolf dan makhluk mortal lainnya yang tidak ku ketahui namanya mengangguk setuju dan mereka mengeluarkan harta paling berharga mereka untuk dijadikan taruhan.

"Persetan kau, Ghervakoz," Caleb kembali menenggak botol sampanye. Matanya berkilat marah.

"Hanya satu tegukan" Caleb mengingatkan vampir berwajah menyeramkan dengan gigi taring yang masih meneteskan darah. Ini sudah kali ketiganya ia memenangkan permainan dadu itu.

Aku menutup mataku, mempersiapkan tubuhku menghadapi rasa sakit saat vampir itu mengeluarkan pisau kecil yang sedari tadi ia gunakan untuk menyayat lenganku dan meminum darahku.

1 detik

2 detik

3 detik

Aku tidak merasakan sakit yang harusnya aku rasakan.

"Persetan, Caleb!"

Aku membuka mataku.

Cedric.

Ia sedang menghajar kakaknya dengan beberapa hantaman dikepala yang cukup membuat Caleb terkapar tanpa mampu bangkit. Beberapa makhluk mortal memperhatikan perkelahian itu dengan antusias sama sekali tidak berniat menghentikannya. Vampir yang memenangkan taruhan tadi kembali memasukkan pisaunya kedalam pakaiannya lalu ber-apparate entah kemana.

Bloody CovenantWhere stories live. Discover now