Late With Kaerus

8.6K 793 23
                                        

Siapa sangka jika alarm hpnya tidak berbunyi, Keiva sangat lupa untuk menyetel alarm kemarin malam dan alhasil sekarang ia terlambat.

Dengan sangat tergesa-gesa ia berlari setelah memarkirkan motornya di parkiran khusus kelas 11. Keiva terhenti sejenak, melihat guru sudah menutup gerbang kedua dan berjaga di sana bersama beberapa anak yang masih membawa tas, sepertinya mereka terlambat.

Dengan hati-hati Keiva mundur, ia bersembunyi di balik tugu Visi Misi sekolah. Hampir saja guru BK melihatnya. Keiva terdiam, ia melihat sekitar sambil mencari cara agar bisa masuk kedalam tanpa ketahuan guru.

"Coba aja gak bangun siang, sekarang gak perlu sembunyi-sembunyi kaya maling gini." Protes Keiva menyalahkan dirinya.

Setelah memastikan guru BK sibuk dengan murid yang terlambat, Keiva segera berlalu menuju parkiran kelas 10, ia ingat jika di dekat parkiran kelas 10 ada satu kelas yang jendelanya tidak pernah terkunci, jadi ia memutuskan untuk masuk melalui jendela itu.

Kepalanya menoleh sekeliling, memastikan bahwa tidak ada orang yang melihatnya disini. Saat yakin jika tidak ada orang di sekelilingnya, Keiva melemparkan tas kedalam kelas itu lalu mengambil ancang-ancang untuk segera memanjat jendela yang tidak terlalu tinggi itu.

Kedua tangannya sudah memegangi ujung jendela itu, kakinya bersiap siap melompat dan hap, Keiva berhasil menjejakkan kedua kakinya di jendela tersebut. Keiva mengertutkan keningnya merasakan ada tangan yang memegang pinggangnya. Dengan cepat Keiva menoleh ke belakang dan menemukan Kaerus tengah memegang pinggangnya dengan wajah datar.

"Lo-"

"Ssstt." Keiva mengatupkan bibirnya yang hampir saja berteriak.

"Lo gak mau ketauan manjat jendela kelas kan? Yaudah diem, udah gue bantuin juga." Ujar Kaerus.

Keiva hampir saja lupa jika dirinya telat, segera ia turun dan mengambil tasnya yang tergeletak di dekat tembok. 

"Minggir, gue mau lompat." Desis Kerus. Segera Keiva menggeserkan tubuhnya sedikit menjauh dari jendela.

Setelah berhasil melompat masuk ke dalam kelas tanpa hambatan karena kaki Kaerus yang panjang mempermudahkannya melompati jendela yang hanya setinggi pinggang Kaerus dan setinggi dada Keiva, Kaerus merapikan bajunya yang sedikit kusut. Keiva sedikit meringis menyadari jika dirinya pendek.

"Lo ngapain kesini?" Tanya Keiva. Kaerus menoleh lalu menyunggingkan sedikit senyuman.

"Dulu kelas gue di sini waktu kelas 10, jadi kalo telat gue udah biasa lompat lewat jendela ini." Jelas Kaerus. Keiva hanya mengangguk tanpa berminat menyambung percakapan barusan.

Keiva segera berjalan menuju pintu kelas, kepalanya sedikit ia dongakkan keluar pintu, memastikan bawha tidak ada guru atau staff TU yang lewat, bisa gawat jika ia tertangkap disini. Bersama Kaerus pula, bisa-bisa ia dituduh yang bukan-bukan.

"Kalo lo mau ke kelas lo dengan selamat mending ikutin gue, gue udah hapal kalo telat lewat kelas ini." Tawar Kaerus yang entah sejak kapan sudah berdiri di sampingnya sambil menatap sekeliling degan santai.

"Lo gak bohong?" Tanya Keiva memastikan. Bisa saja kan Kaerus menuntunnya menuju perkumpulan guru, bisa berakhir di ruang BK.

"Ngapain gue bohong?" Tanya Kaerus balik. Ia menatap Keiva dengan satu alis yang terangka. Keiva semakin memicingkan matanya, mencoba mencari kebohongan yang mungkin akan nampak di wajah Kaerus.

FS II: I'm UnnormalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang