[1]Nasib Hari Ini

1.7K 309 324
                                    

[Vote dulu keyy👌]

Pagi-pagi sekali, tepatnya pukul 05.45 WIB, wanita sekitar setengah paru baya berjalan gagah menelusuri lorong rumah hanya untuk menuju sebuah ruangan yang dilapisi pintu berbahan jati berwarna putih susu. Ruangan yang sering ia masuki setiap pagi untuk membangunkan anak bungsu nya itu dari mimpi indahnya. Begitu sampai ia di depan pintu tersebut, tangannya terulur membuka perlahan kenop pintu tersebut. Dan tampaklah gadis pertengahan remaja cantik tengah terlelap dengan memeluk guling kesayangannya.

Wanita tadi tersenyum simpul saat anak bungsunya itu mengerang dan menguap pelan. Mungkin merasakan seseorang datang, matanya pun terbuka sedikit demi sedikit. Walaupun akhirnya tetap sedikit yang terbuka(?)

"Oya ... bangun, nak. Ini hari pertama kamu sekolah!" seru wanita cantik itu yang diperkirakan berusia 38 tahun membangunkan anak gadisnya.

Gadis yang bernama lengkap Soraya Kim tersebut menggeliatkan badannya. Lalu seperti khas orang bangun tidur, ia mengucek-ngucek mata sipitnya.

"Ayo cepat mandi lalu sarapan bersama." ucap wanita tadi final sebelum akhirnya pergi beranjak dari sana.

Dengan langkah gontai, terpaksa Oya segera mandi walau masih dengan setengah nyawa yang kekumpul.

Tak butuh waktu lama, Oya sudah rapi berpakaian, dia segera menuju ruang makan menemui Mami dan kakaknya. Hanya ada mereka, tidak ada seorang Ayah karena sebuah musibah menyebabkan beliau telah berpulang dan sudah hidup tenang di alamnya.

"Mi, Kak Acha mana?" tanya Oya mencari-cari seseorang.

"Di luar lagi manasin mobil," jawab Aqnis (Maminya) dengan tangan mengoles selai ke roti kemudian memberikannya kepada Oya.

Dengan senang hati Oya menerima roti tersebut dan juga meraih segelas susu yang sudah disiapkan. Setelah itu ia membawa keduanya menuju pintu luar.

"Oya, kebiasaan. Makan di sini!" teriak Maminya.

"Bentar dulu, Oya mau ngomong sama Kak Acha." balasnya juga tak kalah berteriak. Gadis itu baru saja melangkah keluar pintu, namun orang yang ingin ditemuinya malah berjalan santai masuk ke dalam rumah seolah dirinya tak tahu bahwa dirinyalah yang menyebabkan terjadinya teriakan pagi-pagi seperti ini.

"Kak," sapa Oya kini mengikuti Kakaknya dari belakang yang berjalan ke ruang makan. Namun seperti biasa, Kakaknya itu enggan menoleh sedikitpun. Sialan!

"Kak Acha!!!" pekik Oya menahan amarahnya yang hampir menyulut.

"Apaan?!" Acha menoleh ke arahnya dengan tatapan sinisnya.

Selalu begitu dulu.

Oya berdecak sebal dan menghampiri Kakaknya dengan menghentakkan kakinya kesal. "Sekarang kan udah masuk semester dua, jadi perjanjian kita satu mobil boleh dong hari ini?" Oya menatap Acha dengan puppy-eyes nya berusaha meluluhkan hati sang Kakak.

Namun, namanya juga Acha. Sebanyak apapun orang melakukan untuk meluluhkan hatinya, dirinya tentu tak akan terbawa suasana. Apalagi cuma puppy-eyes doang? Eleh, jurus murahan!

"Yang gue tau, yang sepakat sama perjanjian konyol itu cuman lo! Gue nggak ikut campur sebenernya." ucapnya datar.

"Tapi kan--" Ucapan Oya terhenti setengah karena apa kata Kakaknya itu benar adanya. Ia sedikit menengadah menatap Acha yang kini tengah menatapnya menantang. Hah, jadi galau deh.

"Mending lu bareng Pak Slamet dulu, dijamin aman." Acha menyeringai lalu melangkah sombong melewati Oya demi menuju tangga yang ada di belakangnya.

Mischievous Sister [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang