Taehyung

280 23 2
                                    

Pagi ini semua pesuruh merapikan pakaian gadis itu. Sementara gadis itu duduk di kursi roda dengan matanya menatap keluar jendela.

"Yoonji, appa hanya bisa menemanimu sampai ke mobil karena ada pekerjaan di kantor" ucap ayahnya.

"Aku tau appa, pergilah jaga dirimu" balas Yoonji tanpa menoleh.

"Aku menyayangimu nak" ucap ayahnya mengecup singkat puncak kepala gadis itu.

Yoonji menoleh ketika ayahnya telah pergi. Dan kembali menatap keluar jendela, kali ini ia menatapnya dengan gusar.

"Eomma, apa ini, aku selalu sendiri" gumam Yoonji.

Yoonji berusaha menahan air matanya, dia tidak suka jika air matanya turun, membuatnya terlihat lemah.

"Sampai kapan kau akan disitu nona?" tanya suara itu.

Yoonji menoleh, didapatinya Yoongi tengah berdiri dengan kedua tangan itu didalam saku celananya.

Dan itu membuat .. err .. ketampanannya semakin bertambah.

Yoonji menggeleng, fikiran macam apa yang baru saja melintas.

Semenjak mengenal pria bernama Yoongi itu, dia menjadi lebih sering berfikir.

"Akhh ... kepalaku" rintih Yoonji saat kepalanya terasa berdenyut.

Yoongi dengan sigap menghampiri Yoonji, lalu menggenggam tangan gadis itu.

"Kau tak apa? janganlah terlalu banyak berfikir, tidak baik untuk proses kesembuhanmu" ucap Yoongi seraya menatap Yoonji yang meringis.

Yoonji membuka matanya, bertemu dengan manik mata Yoongi yang teduh.
Entah sejak kapan, Yoonji pun tak tau kini hatinya selalu teduh ketika menatap manik itu.

Yoongi tersadar lalu melepaskan genggamannya.

"Baiknya kita segera pulang, agar kau bisa beristirahat" ucap Yoongi seraya mendorong kursi roda itu.

"Sudahlah, aku tak ingin istirahat, sampai dirumah temani aku ke taman" perintah Yoonji.

"Mengapa kau tidak minta ditemani oleh nona Ahra, dia pasti mau menemanimu ke taman" balas Yoongi.

"Ahra ada mata kuliah hari ini, jadi dia akan pulang larut dan aku juga ingin kau yang menemaniku" timpal Yoonji lagi.

Percakapan itu menemani perjalanan menuju mobil di parkiran rumah sakit.

Pesuruh membuka kan pintu mobil mempersilahkan Yoonji untuk masuk.

Yoonji berusaha bangkit namun ia tak sanggup karena lemah.

"Yoongi, bantulah nona Yoonji untuk masuk, jangan di paksa nona jika kau belum mampu" ujar sang pesuruh.

"T-tidak aku pasti b-- eh eh eh"

"Kau tidak usah berpura pura terlihat kuat" ucap Yoongi seraya mengangkat tubuh Yoonji.

Yoonji mengulurkan tangannya pada leher Yoongi untuk berpegangan.

Yoongi fokus untuk memindahkan tubuh Yoonji kedalam mobil. Tapi lain dengan Yoonji yang fokus menatap wajah Yoongi.

Di amatinya mata sipit itu, kulit putih pucat, bibir tipis dan bulu mata yang cukup lentik.

Indah pahatan tuhan pada wajah pria ini. Rahang kuat, dan tangan yang terbilang cukup besar dan berotot.

Degub jantung Yoonji berpacu dengan nafasnya yang mulai tercekat. Dia menahan nafas hingga dalam gerak yang cukup lambat, Yoongi mulai menurunkanya untuk duduk di dalam mobil.

Bodyguard Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin