Setelah sholat subuh. ali mengajak prilly untuk menemaninya bermain playstation dengan posisi ali memeluk prilly dari belakang di sofa.

" Ali.. aku bosan, aku mau masak aja " Rengek prilly yang membuat ali terkekeh.

" Ya sudah sana masak " Kata ali ssesudah mencium bukan bukan bahkan mengiggit sedikit pipi prilly.

" Sakit tau " Protes prilly lalu membalas menggigit pipi ali kencang.

" Aww...kamu curang, aku kan engga kencang kamu kenapa gigitnya kencang banget sih " Protes ali.

" Biarin wleee " Balas prilly

" Kalau mau gigit nanti aja kalau kita lagi menghangatkan ranjang " Ali sudah berani menggoda prilly.

" Alii.. kamu nih mesum banget! Ya allah nak nanti kalau kamu lahir semoga engga kayak daddy kamu " Kata prilly seraya mengelus perut ratanya.

" Gak bisa gitu dong, dia kan anak aku pasti mirip aku lah " Protes ali.

" Mirip sama mommy nya aja " Balas prilly tak mau kalah.

" Daddy nya sayang " Ali pun tak mau kalah.

" Mommy nya " Kata prilly

" Ya udah yang adil, kakak nya mirip aku nanti kita buat anak lagi jadi nanti adiknya mirip kamu. kan adil " Jabar ali yang membuat prilly melebarkan mata.

" Emang kamu kira buatnya gampang " Kata prilly kesal.

" Gampang kok, tinggal goyang " Canda ali.

" Auah gelap. Mending aku masak " Prilly mulai lelah berdebat dengan ali.

***

" Sayang bunga nya indah kan ? " Tanya ali pada prilly. bahkan sekarang ali sudah berani memanggil prilly ' sayang '

" Iya indah sekali " Balas prilly.

Tanpa prilly sadari ali mengambil foto candid dirinya.

" Li.. ali aku mau es krim itu " Kata prilly seraya menunjuk sebuah kedai es krim.

" Ohh anak daddy membuat mommy nya ngidam " Ali bicara pada anaknya di perut prilly.

" Let's go " Ajak ali sambil menggenggam tangan prilly.

Kini prilly merasa menjadi wanita yang sangat di cintai dan di hargai. Boleh kan dia bahagia ? meskipun sesaat tapi ini sangat membahagiakan.

" Li aku mau rasa vanilla " Pinta prilly.

" Siap bu boss " Ali benar benar menjalani perannya sebagai suami dengan baik. Bisakah ini di bilang nyata atau tulus dari hati ali jika bukan di sebut peran.

Biarlah keduanya menjalani dan menikmati peran keduanya masing masing, bukankah ini membahagiakan.

Tak lama ali datang dengan membawa dua es krim dan yang rasa vanilla ia berikan pada prilly.

Mungkin orang yang melihatnya berpikir, mereka adalah pasangan yang paling beruntung tanpa mereka tau kehidupan sebelumnya dan akan yang terjadi nantinya.

***

AUTHOR POV

Jakarta, februari 2014

12.00 siang

" Jadi tadi dia dateng rum ? " Tanya rahma pada sahabatnya.

" Iya.. Dan lo tau, dia nemuin gue cuman mau jadiin gue tameng nya lagi.. Sakitt ma.. sakit, hati gue sakit " Lirih arum, dia sangat rapuh saat ini.

Rahma memejamkan mata, sakit melihat seorang sahabatnya menangis meraung seperti saat ini.

" Brengsek! " Desis rahma sambil mengepalkan tangannya..

" Semua sudah terjadi..Jalan yang harus gue pilih kayaknya adalah perpisahan.. Hati ini akan semakin sakit jika tetap mempertahankan sebuah pecahan kaca yang sudah terlanjur tertancap " Dengan mata yang berkaca kaca dia menatap rahma, menunjukan betapa rapuh dirinya saat ini.

" Sabar ya rum.. Gue yakin suatu saat nanti lo bakal dapet pria yang bener bener sayang sama lo dan menghapus kenangan pahit ini " Ujar rahma Sambil menghela nafas dan menahan tangisan sekuat tenaga.

Brukk

" GAK AKAN AKU BIARKAN KAMU PERGI DARI DUNIA KITA RUM..Kamu miliku " Tiba tiba pintu terbuka dengan keras dan langsung menampilkan sosok pria yang sangatlah kacau, mata yang memerah, baju lusuh, rambut acak acakan.

Kedua wanita yang berada di ruangan sangat terkejut.

" Untuk apa mempertahankan suatu dunia yang sudah hancur ? Untuk apa mempertahankan jika salah satu merasa tersakiti ? RASA CINTA YANG DULU TELAH BERUBAH MENJADI RASA BENCI " Arum hanya dapat memejamkan matanya berharap bisa meredakan rasa sakit dan bencinya untuk pria yang berada di hadapannya saat ini.

" Kamu adalah miliku dan akan selamanya begitu " Suara ale sudah mulai melemah.

" Brengsek!! Pergi lo bajingan keparat!! " Usir rahma kasar.

" Baik " Bukannya pergi ale malah semakin melangkah mendekat ke arum dan rahma mencoba berdiri tepat di depan arum.

Tapi lengan arum sudah terlanjur di pegang ale dan dengan sekali tarikan arum sudah tertarik ke dalam pelukan ale. Arum berusaha berontak dan melepas pelukan yang dulu sangat dia sukai.

" Hiks.. Lepasin aku " Arum sudah tak kuat menahan tangis nya.

" Gue bakal pergi membawa istri gue " Seuntai senyum licik terukir dari bibir ale.

" GUE GAK MAU " Bantah arum.

" Lepasin sahabat gue Keparat! " Bengis rahma mencoba menarik arum.

" Kamu gak mau kan repotasi kamu turun sayang ? Hapus air mata kamu karena di depan ada banyak wartawan yang mau melihat kemesraan kita " Ujar ale membuat arum mendesah kesal! Ale mulai menggunakan kekuasaannya sebagai aktor papan atas untuk membuatnya bimbang.

" Sialan kamu! Apa mau kamu hah? Gak cukup semua yang kamu lakuin ke aku hah ? " Bentak arum kesal.

Arum gak mungkin menurunkan harga dirinya sebagai dokter ternama dan istri dari seorang aktor papan atas dengan hanya terlihat bertengkar dengan ale.

" Aku mau kamu kembali ke aku " Balas ale. Rahma menarik arum menjauh dari iqbaal.

" Silahkan pergi dari rumah sakit ini.. Anda tidak mau kan wartawan mencium pertengkaran di sini ? " Senyum licik terukir di wajah rahma.

" Engga akan sebelum arum ikut bersama ku " Jawab ale.

" Mimpi " Balas arum sinis.

" Engga.. Kamu cinta aku kan ? ayolah sayang kita kembali ke rumah " Sepertinya seorang iqbaal sudah mulai lelah. Sebenarnya dia juga merasa bersalah dengan semua yang terjadi.

" Kata siapa dia mencintai anda ? dokter cantik ini kekasih saya " Sahut seorang pria dari ambang pintu, siregar.

" GAK MUNGKIN! " Ale menggeleng kuat mencoba menulikan telinganya.. karena dia gak akan percaya istri nya memiliki kekasih.

" Engga ini benar " Dusta arum.

" Kamu akan selamanya menjadi miliku! Dan suatu hari nanti cepat atau lambat kamu akan kembali sama aku arum " Ujar iqbaal seraya melangkah pergi membawa emosi yang memuncak.

Arum memeluk rahma dan menangis.. menumpahkan seluruh perasaannya yang terasa teriris dan sangat menyakitkan ini.

" Makasi ya siregar " Ujar rahma.

" Iya " Balas siregar.

' Ya tuhan, mengapa kau menguji sahabat ku dengan begitu menyakitkannya ? Belum lagi prilly yang pasti cepat atau lambat masalah akan segera menghampirinya ' Batin rahma

Rahma mengelus bahu arum. Dia juga merasa sakit, bukankah masalah sahabat juga masalahnya ? sakit sahabat juga adalah sakitnya..

Diantara Kita {1}Where stories live. Discover now