Chapter 8

4.3K 120 3
                                    

AUTHOR POV

Jakarta, Februari 2014

07.00 Pagi

Di kediaman Syarief terlihat sepi karena pemilik rumahnya sedang pergi dan kebetulan saat ini sedang kedatangan tamu yang sangat tidak di sukai oleh pihak keluarga, agatha.

" Pada kemana bi ? Kok sepi " Tanya agatha

" Pada pergi nyonya" Balas bik ita.

" Huftt! Percuma datang jauh jauh mending pergi ke mall " Gerutu agatha yang dapat di dengar oleh bik ita dan mang kasim membuat keduanya membatin atas kelakuan istri pertama ali.

" Ya sudah saya pergi " Ujarnya lalu pergi.

" Sombong pisan euy jadi orang " Kata mang kasim saat agatha sudah pergi.

" Ia bikin jengkel " Balas bik ita.

***
09.00 pagi

" Ma, sih prilly berapa lama lagi ? " Tanya arum pada sahabatnya rahma.

" Engga tau, engga ada konfirmasi dari dia " Jawab rahma.

" Rahma " Panggil seseorang yang ternyata kevin.

" Oh, hai kevin "Sapa rahma

" Hm.. ada gue kali " Ujar arum

" Aelah.. Berisik aja lo " Sindir rahma.

" Ya udah gue keruangan aja " Kata arum.

Tapi belum sampai di ruangan seseorang yang sangat tidak diingin di lihat olehnya hadir menimbulkan seribu luka.

" Rum, pliss maafin aku " Mohon iqbaal

" Apa yang perlu di maafin ? " Ketus arum.

" Aku tau semua kesalahan aku susah banget buat kamu maafin tapi tolong beri aku kesempatan kedua " Mohonnya.

" Kaca yang pecah tidak akan bisa kembali utuh " Ujar arum sambil menatap iqbaal dengan tatapan terluka. Sebenarnya arum dan iqbaal masih terikat hubungan pernikahan, karena dari keduanya tidak ada yang melayangkan masalah ini ke pengadilan dan belum ada kata cerai.

" Tapi kaca yang pecah bisa di satukan asal dengan kemauan " Balas iqbaal.

Arum memejamkan matanya menahan sesak di dada mengingat luka yang di torehkan oleh pria yang di depannya ini sangatlah besar.

" Aku tidak mau menjadi tameng kamu kembali " Ujar arum

" Tapi kamu adalah tameng aku dan akan selamanya begitu " Balas iqbaal.

Plak..

" Kalau begitu aku tidak mau " Ketus arum

" Kamu harus mau " Paksa iqbaal.

" Aku tidak akan mau jika kamu hanya menjadikan aku pelampiasan dan tameng! Aku manusia dan wanita! Aku punya perasaan. Kalau di hati kamu masih ada Gracia jangan pernah datang kepadaku kembali dan jangan pernah berharap aku akan memaafkan kamu " Jelas arum dan melangkah pergi berlari sekuat tenaga menuju ruangannya.

***

AUTHOR POV

Amsterdam, Februari 2014

05.00 Pagi

" Ali bangun yuk.. Sholat subuh " Prilly membangunkan ali untuk sholat.

Ali mulai menggeliat dari tidurnya dan membuka matanya secara perlahan.

" Iya " Balas ali.

Mereka menjalankan ibadah sholat subuh bersama dengan ali yang menjadi imamnya.

Diantara Kita {1}Where stories live. Discover now