[12] The Doll (Epilog)

1.5K 154 27
                                    

"Dia tidak terlihat seperti manusia, tapi juga tak seperti manekin,"

Kutatap Nana dengan penuh tanda tanya, satu lagi sosok makhluk muncul diantara ketenangan kami. Sulit untuk menjelaskan, entah aku harus menyebut orang di depanku ini dengan sebutan apa.

"Terus, kalau dia bukan manusia apalagi manekin, lantas dia ini apa?" sahut Nana masih menilik curiga makhluk yang tengah terbaring diatas sofanya.

Aku hanya mampu mengedikkan bahu. Otakku terlalu bodoh untuk hal-hal seperti ini. Contohnya saja makhluk bermata kancing dengan tubuh seperti benang wol, anehnya dia bernapas. Ya, seperti manusia.

Nana mengawasi mata kancing makhluk itu, bagaimana kita bisa tahu kalau makhluk ini sedang tidur atau bangun, jika tak ada kelopak mata disana.

"BOO!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"BOO!!"

Makhluk itu berjingkat bangun, sontak Nana langsung melompat kebelakang. Aku juga sempat terkejut, tapi tak separah Nana.

"Kena kalian!"

A-Apa?! Makhluk ini juga salah satu dari mereka?

BRAK

Semuanya gelap.

-oOo-

Aku terbangun di tempat lain. Untungnya bersama Nana. Gadis itu tengah pingsan, dengan posisi tangan dan kaki yang terantai. Aku tak tahu dimana kita saat ini. Begitu lembab, dan dingin. Seperti sebuah ruangan, atau lebih tepatnya banker.

Tap

Tap

Seseorang muncul dari balik kegelapan. Menyeringai sambil menatap tajam kearahku.

"Lakukan!"

Makhluk itu menyuruhku untuk melakukan sesuatu. Melakukan apa?

Mendengar geraman darinya, tubuhku serasa kaku. Kakiku mulai melangkah mundur, waspada.

"Lakukan! Bunuh dia!"

Apa?!

M-Membunuh Nana?!

"Kau gila ya!" aku menjerit "Tidak mungkin aku akan tega membunuh gadis kecil ini!" aku melirik Nana yang tak sadarkan diri.

Makhluk itu menyeringai lagi. "Ini adalah takdirmu," langkahnya mulai mendekat kearahku "Lihat, kau bahkan sudah membunuh seluruh makhluk yang berada disini!"

Tidak. Itu tak mungkin benar. Aku bukan seorang pembunuh. Aku bukanlah pembunuh. Bukan pembunuh.

BUKAN PEMBUNUH!



Bukan pembunuh...





Aku..


Memang




Pembunuh...



Hiks..






Aku pembunuh..



Hehe





Semua ini tidaklah nyata. Semua imaginasi. Nana, dunia boneka, dan bahkan Ibu. Semua hanya ilusi.





Haha!






Andai diriku ini boneka

Hmm...mungkin sudah kubunuh gadis bernama SHERYL itu

Haha!

***

"Pak? Sampai kapan pasien ini akan sembuh?"

"Entahlah aku tidak yakin. Semoga saja dia bisa jauh dengan benda yang dibawanya itu"

Dua orang dokter sedang berbincang di depan ruang isolasi seorang pasien.

Pasien kecil.

Bernama Sheryl



"Sheryl?"




"Wanna play again?"

JANGAN DIBACA!!!! ✔ [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang