twö

57 4 1
                                    

Calum P.O.V

'Calum?!' teriak gadis itu yang bernama Hanna.

Aku tidak menggubrisnya dikarenakan aku sedang menahan ke horny-anku.

'Calum Fucking Hood?! What are you fucking doing?' bentak Hanna.

Omfg.. aku tidak sadar apa yang baru aku lakukan. Aku meremas paha Hanna. Oh my god, mati lah aku dan turun lah harga diriku.

'hmm uhmm,maafkan aku.. eh.. aku uhmm terlalu terbawa s.. suasana' jelasku terbata-bata.

Ah, bisa-bisa aku dimarah-marahi habis-habisan oleh Hanna, mengingat Hanna perempuan yang sering ngomel-ngomel, bisa dipanggil 'Angry Girl'.

Tidak kusangka, Hanna merespon ucapanku jauh dari yang aku pikirkan.

'its okay. yayayaya maklum lah pria.. wanita juga kadang bisa terbawa suasana jika menonton film seperti tadi' ucap Hanna.

Wow, apa maksud dari ucapannya tadi? Apakah dia sering horny dan terbawa suasana jika menonton film yang ada adegan ML nya?
Ternyata dia juga gadis yang mesum.

Aku menyeringai ke arahnya seperti tatapan 'kau mengaku juga'. Dan dia membalas dengan tatapan 'awas saja kau'

***

Menunggu waktu yang lama, akhirnya sepupuku, Bryanna pulang juga.

'Bry! Kau ini lama sekali sih' omelku.

'kau tidak tahu ya jika orang pacaran?' ucap Bry dengan nada meledek.

' yayayyaa I know Bry I know. Whatever you want to say' balasku dengan malas.

Tidak lama kemudian, Hanna datang dan terkejut melihat Bry.

'apakah kau yang bernama Bry? Omg terima kasih banyak karena sudah menolongku Bry. Maafkan aku karena sudah merepotkanmu. I'm so lucky if i have friend like you' ucap Hanna sambil memeluk Bry terharu.

Ayolah sudah. Asal kalian tahu, mereka seperti lesbian. Pelukannya seperti erat sekali.

'hei sudahlah kalian jangan berpelukan seperti ini' ucapku.

Hanna dan Bry menatapku malas-malasan.

'Bry kau sangatlah baik, tapi mengapa sepupu nya sangat menjengjelkan ya?' tanya Hanna ke Bry namun aku tahu dia menyindirku.

'apa-apaan? Aku juga baik. Hanya saja kau' belum tahu sisi baikku. Aku akan menunjukkan sisi baikku ke orang yang benar-benar aku percayakan' jelasku.

Bryanna hanya terkekeh dan Hanna hanya menatapku seperti tatapan 'dasar gila'.

'oiya Bry asal kau tahu, ketika aku memasukki apartement mu, aku dipukul oleh tongkat baseball oleh gadis ini' ucapku seraya menunjuk si Hanna.

'hah? Yang benar? Kenapa memang?' Tanya Bry sambil menahan tawanya.

'iyaa. Dia memukuliku dengan tongkat baseball--'

'tapi aku tidak sengaja Calum! Kirain aku kau itu pencuri, memang mukamu seperti pelaku kriminal' ucap Hanna seenaknya.

'dasar kau,' ucapku sambil menarik rambutnya yang dikuncir itu.

'aw sakit tahu' ucap Hanna sambil menjambak rambutku.

Ya kami berdua terlibat jambak-jambakan seperti anak kecil yang sedang berkelahi karena rebutan mainan.

• sTrAnGeR • c.t.hWhere stories live. Discover now