CHAPTER 2 : SAKAMAKI'S FAMILY

7.5K 633 192
                                    

Kau di bawa kesebuah ruangan yang berada di dalam mansion. Ruangannya tampak begitu luas di mata mu. Di tengah-tengah ruangan, kau melihat tiga sofa berwarna biru, dua diantaranya di tata saling berhadapan dengan satu meja berwarna coklat yang di tempatkan di tengah sebagai poros.

Tiga sofa dan satu meja, mereka ditata diatas karpet berwarna hijau.

Kau lantas dipersilahkan untuk duduk di salah satu sofa tersebut dan menunggu bersama dua orang lainnya yang kau temui di halaman depan tadi.

Sementara itu, pemuda bernama Sakamaki Reiji tiba-tiba hilang entah kemana, sehingga kau memutuskan untuk diam dan menunggu nya sembari memperhatikan setiap inchi desain ruangan tempat mu sekarang berada.

Kau mengambil tempat duduk di sofa bagian kiri. Kau lantas memperhatikan dua orang yang juga kini berada satu ruangan dengan mu. Gadis pirang itu kini mengambil tempat duduk tepat di sofa yang berada di depan mu.

Tampaknya, gadis itu kini tengah gelisah. Iris matanya bergerak kesana-kemari, jari-jemarinya saling bertaut satu sama lain dan saling meremas. Sesekali ia menoleh kearah mu, dan ketika kedua iris kalian bertemu, kau mencoba untuk tersenyum ramah kepadanya. Namun sayangnya, gadis itu tak menanggapi senyuman mu dan malah segera mengalihkan pandangannya kearah lain.

'Ada apa dengannya?' Kau membatin, ada semacam perasaan aneh yang hinggap di dalam benakmu. Namun, kau memilih untuk tidak mempedulikan hal itu.

Sedangkan pemuda berambut orange kecoklatan yang memakai topi diatas kepalanya, kini sedang berdiri di samping jendela besar yang dibatasi oleh kaca dengan jarak sekitar 5 meter dari tempatmu duduk sekarang . Pemuda itu memandang kearah luar. Entah apa yang tengah difikirkannya saat ini.

Tak mau ambil pusing, kau lantas mengedarkan direksi pandang mu keseluruh ruangan.

Dan kesimpulan yang dapat kau ambil adalah, ruangan itu begitu luas, bahkan ruang tengah rumahmu pun, tak mungkin seluas itu. Direksi pandang mu beralih dari sudut ke sudut untuk meneliti setiap inchi bagian ruangan tersebut.

Dibeberapa bagian, kau bisa menjumpai lukisan-lukisan antik yang di pajang di dinding. Begitu juga dengan almari, kau bisa melihat lebih dari tiga almari diletakkan diruangan tersebut.

Menurutmu, sebenarnya desain rumah ini sangatlah menawan, namun terkesan agak suram. Entah apa yang membuatnya terlihat suram. Kau sendiri belum menemukan jawabannya sedari tadi.

Lama larut dalam pikiranmu sendiri, pemuda yang berada di samping jendela, tiba-tiba bersuara.

"Hoaammmm......" Pemuda itu menguap. "Reiji lama sekali." Jeda sesaat, "Ne, Maid-chan. Bolehkah aku mencicipimu sekarang?" Tanyanya padamu.

Kau yang ditanya seperti itu, hanya bisa memandangnya dengan mengernyitkan dahi, tanda bahwa kau tidak mengerti dengan apa yang dia maksud.

"Me... Apa? ... Apa maksud mu? Aku tidak mengerti." Ucap mu parau. Kau memang benar-benar tidak mengerti dengan apa yang ia maksud.

Lalu, sedetik kemudian pemuda bertopi itu lantas menghilang dari direksi pandang mu. Kau kembali dibuat terkejut olehnya. Lebih terkejut lagi ketika kau mendapati pemuda itu tiba-tiba berada tepat 10cm didepannmu.

Dengan secepat kilat, ia lantas mendorong kedua bahumu dengan keras hingga membuat punggungmu membentur sandaran sofa. Kemudian, pemuda itu menahan tubuhmu dengan kedua tangannya agar kau tak bisa bergerak barang sedikitpun.

Hitam kecoklatan bertemu dengan Hijau emerald.

Ia menatap mu intens. Tatapannya tajam dan sangat berbahaya. Entah kenapa jantung mu tiba-tiba berdetak dengan cepat. Kau tiba-tiba merasa takut pada aura yang ia pancarkan. Ia seperti seekor predator yang ingin menerkam mangsanya. Dan sialnya, kali ini mangsanya adalah dirimu sendiri.

BABY SITTER ( DIABOLIK LOVERS X READER )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang