Part 1.Berbalut topeng

18.4K 524 0
                                    

Keyakinan adalah masalah hati.Ketika hati sudah mendapatkan hidayah maka tak seorangpun mampu menahan mu.

Mentari pagi mulai menyeruak dari ufuk timur memberikan kehangatan bagi penduduk bumi Newyork.

Rerumputan masih nampak basah di sisian timur kawasan Central park . Seperti biasanya,warga Manhatan kembali di sibukkan dengan aktivitasnya masing - masing.

Beberapa orang tengah asik menyesap minuman yang masih mengepulkan asap, seraya membaca surat kabar harian di tangan mereka. Beberapa orang tengah menenteng tas berisi berisi berkas menuju kantor masing - masing untuk bekerja.

Begitu juga dengan gadis berambut pirang yang baru saja keluar dari lobi 15 Central park West, apartemen mewah di kawasan Manhattan . Sebuah ferrari putih  berhenti tepat di depan gadis itu berdiri. Pria paruh baya berpakaian rapi keluar dari mobil itu, kemudian menyerahkan sebuah kunci pada gadis yang tidak lain adalah majikannya . Gadis itu kemudian bergegas masuk kedalam mobil, menghidupkan mesin, kemudian meninggalkan parkiran gedung dengan cepat.

Ferarri itu terus melaju melawati jalan ibu kota yang masih nampak lenggang. Kendaraan sport dengan kuda jingkrak berhenti di depan sebuah gedung pencakar langit. Seorang keluar dari mobil kemudian mempercepat langkahnya memasuki lift dan menekan tombol angka 20 yang menempel di dinding . Gadis itu bergegas keluar dan memasuki sebuah ruangan yang cukup besar. Beberapa orang wanita menyambutnya hangat.

"Silahkan keruang ganti nona."

ujar seorang wanita yang melihat Jezlyn memasuki studio foto.
Gadis itu tersenyum kemudian bergegas memasuki ruang ganti untuk melakukan sesi pemotretan di hari itu.

****

Nyaris tidak ada hal di dunia ini yang lebih mengembangkan kesombongan dan gengsi saat ia berada di depan kamera.

"Seperti biasa kau selalu tampak sempurna Jezy."

Puji Jimi foto grafer salah satu majalah terkenal yang memakai jasa Jezlyn.

"Terima kasih."

Gadis itu tersenyum simpul.
Tak nampak sedikitpun guratan lelah yang tersirat di wajahnya.

"Kenapa wajahmu kusut begitu ? Apa kau sakit ?" ujar Jen khawatir.
"I'm ok." Lirihnya.

Jezlyn tahu bahwa pekerjaan yang ia lakukan sedikit demi sedikit membangun perasaan ketidak nyamanan pada dirinya.

Namun kenyataannya ia harus berpura - pura bahwa karirnya memberikannya rasa nyaman.
Ibarat memakai sebuah topeng di depan orang lain.

"Hallo ..Jezy ?" Jawab Emely di seberang telepon.

"Apa kau sibuk malam ini ?"

" Tidak juga ,memangnya kenapa ?"

"Temui aku di tempat biasa !"

"Oh,baik lah ." ujar Emely seraya mengakhiri panggilannya.

****

Musik berdentam - dentam memenuhi seluruh ruangan.
Suara riuh pengunjung club tengah bersorai - sorai seraya menikmati irama musik yang di mainkan DJ di lantai dansa. Di sudut bar nampak Jezlyn duduk sendirian seraya meneguk segelas Vodca di hadapannya.

SYAHADAT CINTA DI NEGERI DUA BENUA ( TELAH TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang