20 : m a t e

9.7K 700 15
                                    

Summer berbalik, menarik selimut nya sebatas leher. Ia bungkam, tidak ingin berbicara pada Jackson walau sepatah katapun. Pemuda itu benar-benar gila, melarang sepasang adik kakak untuk bersama barang satu malam, bukankah sangat menyebalkan. Toh, Summer tidak akan mengganggu para penghuni rumah Emily, ia juga tidak akan memaksa kakak nya untuk bercengkrama sepanjang malam.

Summer merasakan seseorang menempati sisi kiri kasur nya, ia merengut serta menutup mata serapat mungkin kala mendengar dengusan Jackson  dan jemari pemuda itu mengelus surai coklat nya.

Summer menyanggah tangan Jackson, sembari berucap sarkastik "Pergi sana"

Mendapati perlakuan dingin dari Summer, Jackson lantas menaikkan sebelah alis. Yang benar saja, gadis nya marah hanya karna hal sepele seperti ini.

Tak habis ide, pemuda itu menarik selimut yang membalut tubuh Summer. Terkekeh geli saat Summer membelalakan mata, dan membuka mulut ingin mengumpat "Kau-!"

Lengan kekar Jackson bergegas mengangkat tubuh Summer,  membiarkan gadis itu mengalungkan lengan nya pada leher Jackson. Ia mendudukan Summer dalam pangkuan nya, menatap lamat pada rona merah yang tercetak jelas di kedua pipi Summer.

Menurut Jackson, gadis nya tetap saja terlihat manis bahkan dalam keadaan marah sekalipun.

"Aku sungguh ingin menampar mu" Summer mendesis tajam, masih tetap menyembunyikan wajah nya pada dada bidang Jackson.

Jackson tak gentar sedikit pun pada pernyataan Summer, ia lantas menyeringai dan berkata "Aku sungguh ingin mencium mu"

"Aku benar-benar ingin menampar mu sekarang!"

"Tampar saja, agar aku bisa mencium mu setelah itu"

Summer menatap tajam ke arah Jackson, pemuda gila ini sungguh pintar dalam hal mempermainkan emosi seseorang "Ku pastikan kau mati di tangan ku"

Jackson menjawab santai "Benarkah? Aku tidak sabar menunggu nya"

Summer menghela napas, memalingkan wajah menghindari tatapan Jackson. Terserah, saat ini dia tidak ingin berdebat terlalu jauh.

Melihat ekspresi Summer yang berubah kembali dingin, Jackson mendaratkan kecupan nya di kening sang gadis. Jemari nya dengan lembut merapikan anak rambut Summer, menatap lekat pada sepasang iris coklat yang masih belum mau melirik nya.

"Maaf, kau masih bisa bertemu Emily besok"

Hening, Summer tetap bungkam. Seakan mengerti Jackson kembali melanjutkan perkataan nya "Bagaimana jika kita ajak mereka berwisata ke Broonx Zoo?"

Demi neptunus, Summer enggan menerima ajakan Jackson. Tapi, soal kebun binatang. Ia sangat berwisata ke sana.

Summer melirik sekilas ke arah Jackson, mengangguk dan berdeham.

Jackson tersenyum saat Summer menanggapi ajakan nya, ia mencuri kesempatan untuk mengecup sekilas bibir sang gadis  "Ayo nonton The Orphanage"

Decakan sebal terdengar "Film horror lagi? Yang benar saja!" 

Tidak salah jika Broonx Zoo, mendapat predikat sebagai kebun binatang metropolitan terbesar di Kota New York

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak salah jika Broonx Zoo, mendapat predikat sebagai kebun binatang metropolitan terbesar di Kota New York. Dengan lahan yang sangat luas, serta berbagai macam fauna. Mana mungkin para wisatawan menghabiskan liburan nya di tempat ini dalam sekali waktu.

Setelah Jackson membeli empat tiket masuk, Summer bergegas menarik tangan Emily dan membawa kakak nya melihat jerapah. Mata nya berbinar menyaksikan, bagaimana mungil nya ia saat berhadapan dengan binatang berleher panjang tersebut.

Emily menunjuk ke arah kandang pinguin, dimana ada beberapa spesies pinguin dari gentoos, chinstraps, dan  king pinguin di sana. Gadis itu mendekat bersama, mengambil masing-masing sepotong daging ikan segar yang di beri oleh penjaga kandang.

Summer bersorak, ketika daging ikan itu di lahap pinguin. Ia kembali tersenyum sumringah saat Jackson mengacak puncak kepala Summer gemas.

"Ayo ke kandang anjing laut" Summer menarik lengan Jakson, mengabaikan Emily yang masih sibuk bercengkrama bersama Darren. Ia bertepuk tangan, menyaksikan bagaimana anjing laut itu melakukan atraksi bermain bola dalam air.

"Lihat Jacks! Teman-teman mu, hahah" Summer kembali berlari ke arah kiri, ia tertawa. Menunjuk-nujuk sekumpulan serigala yang sedah berbaring selagi menikmati sinar mentari pagi. Gadis itu tetap tertawa, bahkan saat Jackson merengut tidak suka.

Summer mendekat, tersenyum lebar sembari berkata "Aku mencintai mu" ia berjalan menjauh, melambaikan tangan pada Jackson yang masih linglung. Sepersekon kemudian, pemuda itu tersenyum samar.

"Aku juga" [].

MATE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang