13 : m a t e

8.5K 699 20
                                    

Summer mengusap wajah nya yang memerah seperti tomat. Ia tersenyum, berteriak dibalik bantal, dan melakukan hal apapun agar jantung nya berhenti berdetak kencang.

Summer kembali memutar kejadian semalam, dimana Jackson mencium nya di bawah gemerlap kota New York, musim semi, dan saat kembang api tengah meletus indah di angkasa.

Kemudian pagi ini, saat Jackson ingin menghadiri rapat. Pemuda itu masih sempat mengunjungi Summer, sekedar mengetahui keadaan sang gadis serta memberikan sebuah kecupan singkat.

"Ayo Summer, berhentilah. Kau bisa gila" Summer bermonolog, menatap pantulan diri pada cermin persegi panjang berukuran besar.

Gadis itu mengenakan Loose shirt pink pastel, dengan rambut coklat di kuncir setengah. Kening nya mengkerut, berfikir hal apa yang akan ia lakukan hari ini.

Jackson memang melarang keras jika Summer keluar sendirian tanpa diri nya, namun Summer tetap lah Summer. Karna dikamus nya :

'Larangan adalah perintah'

Ia menjentikkan jari kala sebuah ide terlintas, Summer akan memetik bunga Rosella di hutan. Kemudian menyeduh nya saat senja bersama Jackson.

Bukankah itu ide bagus?

Gadis itu sekali lagi berputar, memastikan jika semua nya sudah selesai. Ia lantas mengambil tas kecil dan pergi dari kamar.

"Mau kemana?" Sebuah suara menginterupsi pergerakan Summer, ia berbalik. Memasang wajah datar pada lawan bicara nya.

"Ke taman belakang. apa dia juga melarang ku pergi kesana?" Tanya Summer balik, sembari menekankan kata dia yang merujuk pada Jackson.

Ethan menangkat kedua bahu, tidak peduli "Aku tidak tahu jika ia melarang mu pergi, tapi, ketaman bukan hal yang harus di larang"

Pemuda itu menjentikkan jari di depan wajah Summer, kemudian memberikan sebuah kedipan singkat "Selamat bersenang-senang, pecundang!"

Ethan bergegas kabur sebelum Summer sempat memukul nya. Sedangkan Summer hanya bisa menggerutu dan bersumpah akan membunuh Ethan jika ia menemukan pemuda itu lagi.

Kata 'pecundang' benar - benar melekat pada Summer. Ethan selalu mengejeknya karna kalah telak bermain kartu tempo lalu.

Summer menghirup udara segar, sesekali kaki nya menendang batu kerikil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Summer menghirup udara segar, sesekali kaki nya menendang batu kerikil. Berusaha mengusir rasa bosan karna tidak kunjung menemukan benda yang ia cari.

MATE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang