seperti sepasang sepatu

Start from the beginning
                                    

"aku harus pergi ali. " ucap prilly melepaskan cekalan ali dengan lembut.

"dia alasanya aku kembali, dia alasanya aku bernafas, dia alasanya aku bertahan, aku mencintainya prilly, aku tak bisa hidup tanpanya, aku merindukanya, aku ingin bertunangan dengan nya, aku ingin mempersuntingnya, aku ingin anak-anak ku yang sholeh-sholihah, cantik dan tampan, cerdas dan baik terlahir dari rahimnya prilly... " ucap ali tertahan

Begitu sakitnya yang kini prilly rasakan seperti sebilah pedang samurai yang menyayat hati. Sakit.  begitu tega kah ali kini menyakitinya Tubuhnya lemas seperti tak bertulang air matanya deras mengalir bak sungai yang gemericik berarus deras. Ia sudah tak perduli.. Orang-orang yang kini menatapnya. Baik itu dokter, suster, karyawan rumah sakit, atau bahkan keluarga pasien yang sedang makan di kantin rumah sakit ini. Tapi aku yakin mereka tak tau apa yang sedang prilly bicarakan dengan ali karena sedari tadi prilly dan ali memakai bahasa indonesia agar lebih nyaman.

" dia adalah dokter Velisya prilly magdalena albert. Dia wanita yang aku rindukan, dia wanita yang aku cintai, dia wanita alasan aku kembali, dan dia alasan-alasanku yang tak sanggup aku sebutkan satu persatu karena semua alasan di hidupku adalah dirinya. " ucap ali tulus membuyarkan pandangan kosong prilly dan kini ali membawa prilly kedekapannya.

"kau bercanda ali. " ucap prilly sedikit purau dengan masih menyaman menyandarkan kepalanya di dada pidang dokter tampan itu.

" aku serius prilly. AKU MENYAYANGI MU PRILLY BAHKAN AKU MENCINTAI MU DOKTER PRILLY. Tidak ada alasan ku untuk tidak mencintaimu" ucap ali dengan menegakkan tubuh prilly sedikit menjauh dari dekapannya.

           Ali benar-benar begitu tulus mencintai dokter cantik dihadapannya ini. Terbukti dengan tegasnya ia ungkapan kata cintanya kepada peri kecilnya yang kini berubah menjadi dokter yang sangat cantik.

"AKU JUGA MENCINTAIMU ALI. " ucap prilly dan berhampur kepelukan ali kembali.

          Prilly tahu orang dikantin rumah sakit ini seperti orang-orang stupid saat ini. bagaimana tidak mereka seperti menonton filem drama secara life tetapi tak mengetahui apa yang ada dalam cerita karena tidak mengetahui arti katanya. Mereka hanya melongo dan ikut tersenyum saat prilly dan ali berpelukan. Prilly yakin saat ini dia dan ali menjadi pembicaraan dikalangan keluarga pasien, rekan dokter, suster, dan juga karyawan rumah sakit. Atas tingkah konyol mereka berdua

        Ali menyadari dia tak romantis seperti pria-pria lainya. Bagaimana bisa disebut romantis mengajak pacaran anak orang, seorang dokter terkenal, cantik, dihormati pula seperti ngajak lari maraton sambil memakan bakso yang banyak kuahnya. Bukanya romantis malah jatuhnya seperti maling bakso yang dikejar tukang bakso. Jadian di kantin rumah sakit di tatap puluhan orang terkesan jauh dari kata romantis. Tetapi bukankah cinta itu buta dan tidak sadar? Bukankah cinta tak butuh alasan dan tak butuh penjelasan. Yang ali dan prilly tahu cinta hanya butuh kesetian dan pengorbanan.

SATU LAGI.. Yang sangat penting, cinta sangat membutuhkan MATERI bagaimana bisa tak membutuhkan materi mau makan dengan apa? , mau membiayai pendidikan anak pakai apa? mau hidup bagaimana jika tak ada materi. Dengan cinta? Omong kosong..Jika cinta tak butuh materi.. Ohh.. Ayolah.. berpikirlah rasional. Dengan hati dan logika bukan dengan mata dan emosi. Seseorang pasti membutuhkan materi. Itu kenyataan yang tak bisa diingkari, Tetapi kunci utama adalah bagaimana kita menyikapi diri dengan kesederhanaan tanpa berlebihan dalam mengunakan materi itu. Mereka terlalu berpikir pendek dan terlalu sempit mengartikan kata yang begitu kerapat itu. Kata keramat yang sering disebut banyak orang dengan kata "CINTA"

"Ich liebe dich prilly Arzt . gestern, heute und in Ewigkeit." ucap ali agar semua orang yang berada di kantin mengetahui jika dokter cantik dihadapanya itu miliknya. Milik dokter aliandra arsenio gilbert

"Ich bin mehr, mehr, Liebe Arzt ali . jetzt und für immer ." ucap prilly membalas ucapan cinta ali

Balasan dari prilly itu membuat semua penghuni kantin tersenyum melihat pasangan dokter yang beberapa menit lalu resmi perpacaran atau bertunangan! entahlah mereka tak tahu pasti! . Yang mereka tau kedua dokter itu saling mencintai dan begitu sangat serasi. Setelah melalukan adegan drama yang menguras emosi dan air mata. Kini kedua dokter itu terduduk di kursi yang mereka duduki tadi untuk melanjutkan makan. Yang mereka yakin,  makanan itu telah hambar dikarenakan dingin. Memakan makanan dengan keheningan tanpa kata sedikitpun yang kedua pasangan dokter itu lontarkan hingga.........

" li.. " ucap prilly memecah keheningan di antara mereka setelah menghabiskan makanannya

" ya.. Sweetheart" ucap ali menatap prilly karena sedari tadi fokus memandang kosong entah memikirkan apa.

" cieee... Sekarang panggil nya sweetheart romantis banget sihh.. Pacarnya aku.. " ucap prilly menoel-noel pipi chubby ali

" ciee. .. Yang sekarang ngaku pacarnya aku. Padahal aku engak mengakui kamu pacarku"ucap ali balik mengoda prilly

"Apaan sihh....  Ngak lucu...  Ohh..  Jadi kamu menganggap aku bukan siapa-siapa kamu kang docaph. " ucap prilly sedikit jengah

" ihh.. Kok kang docaph sihh?? aku panggilnya kamu romantis lhoo sweetheart.. Masa kamu panggil aku kang docaph? Engak aku bercanda sayang" ucap ali protes

" iya lah kang docaph... Itu romantis ali KANG DOKTER CAKEP PUJAAN HATI. " ucap prilly dengan tawanya

" ciee.. Dokter cakep pujaan hati ciee... Ngak usah pakai kata kang kali prill sok tau kamu apa artinya kang coba? " ucap ali mengoda prilly

" taulah walaupun aku tinggal di jerman tetapikan omaku asli jawa kang itu sebutan buat kakak laki-laki kan wekkk... Prilly dilawan..," ucapnya sambil menjulurkan lidahnya.

" prill.. "ucap ali

"yaa... Apa kang docaph" ucap prilly tersenyum

" jangan panggil kayak gitu sweetheart" ucap ali menghentak hentakkan kakinya

" ih.. ih... Masak dokter yang terkenal berwibawa. Berkarisma. Dihormati kayak anak kecil gitu.. Hentak- hentakkan kaki" ucap prilly geli

" biarin... " ucap ali memberi jeda

"prill.. "

"yaa... "

"aku ingin kita seperti layaknya sepatu"ucap ali

"kenapa? "tanya prilly

" kamu tau nggak.. "

"enggak kan kamu belum memberitahuku.. " ucap prilly dengan senyum jailnya

" aku serius prill. "

"aku lebih serius kang docaph"

"aku ingin kita seperti sepasang sepatu. Kamu tau kan? Sepatu itu Bentuknya tak persis sama namun serasi. Satu sepatu mengarah ke kanan namun sepatu yang lain mengarah ke kiri. sepatu itu Saat berjalan terlihat tak kompak tapi tujuannya sama. sepatu itu Tak pernah ganti posisi, namun saling melengkapi satu sama lain.  sepatu itu  Selalu sederajat tak ada yang lebih rendah atau tinggi. sepatu itu Bila yang satu hilang maka yang lain tak memiliki arti." ucap ali menatap prilly tajam (sumber: kata kesetiaan sepasang sepatu dari google)

" kita akan Berusaha seperti sepatu li... Apapun keadaanya. " ucap prilly

"yaa.... SEPATU: SEjalan samPAi TUa, hingga maut yang memisahkan." ucap ali dan prilly bersamaan.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Lächeln und TränenWhere stories live. Discover now