4

4.8K 236 4
                                    

Tingggg!

Bel istirahat berbunyi. Seluruh siswa kembali ke kelas. Alvira masih berdiri di bawah tiang bendera, ia menjadi pusat perhatian seluruh siswa yang berlalu lalang di koridor.

"Dia kenapa?"

"Pasti bikin masalah lagi."

"Anak baru juga songong."

"Dasar anak brandal mah susah."

Alvira tidak menanggapi semua ejekan itu, ia hanya fokus pada hukumannya. Valen dan Adit keluar dari kelas untuk ke kantin.

"Len, lo liat deh si Vira," Ucap Adit menepuk bahu Valen, Valen menoleh ke arah Alvira kemudian berdecak, "Gak ada kapoknya tuh anak ck,"

"Tapi kasian gue sama dia," Ucap Adit memasang wajah kasihan. Valen menghela nafasnya.

"Gak usah dikasianin," Balas Valen dengan nada dingin. Adit menatap Valen sinis, selain dingin nih anak juga kejam, Adit membatin.

Pak Afendi gila nyuruh cewek berdiri di bawah tiang bendera sampe pelajaran selesai, setres tuh guru, Valen memaki Pak Afendi dalam hatinya.

Valen dan Adit pun berjalan ke kantin.

Tingggg!

Bel masuk kembali berbunyi. Seluruh siswa kembali ke kelasnya untuk melanjutkan pelajaran. Valen dan Adit yang baru balik dari kantin melihat Alvira masih berdiri dibawah tiang bendera.

"Gila tuh cewek! Masih kuat aja dijemur seharian disitu! Hebat," Ucap Adit memandang takjub Alvira dari jauh. Alvira melirik ke arah mereka hanya sekilas.

"Buruan, ntar dicariin sama Pak Galuh," Ucap Valen mempercepat langkahnya. Walupun Valen bersifat jutek dan dingin, ia sebenarnya tidak tega melihat Alvira dijemur seharian.

Mereka berdua pun memasuki kelas. Dan melanjutkan pelajaran.

☆☆☆☆

Tingggg!

Bel pulang berbunyi. Seluruh siswa berhamburan keluar kelas, Alvira sudah diperbolehkan kembali ke dalam kelas.

X.6

Alvira memasuki ruang kelas yang sudah sepi, tinggal Valen yang masih betah didalam kelas sambil memainkan ponselnya.

Alvira mendengus lemah, wajahnya pucat seperti orang mati. Valen melirik ke arah Alvira yang kusut kemudian menghampirinya.

"Mana buku komik gue?" Tanya Valen dengan nada datar. Alvira memutar kedua bola matanya malas.

"Besok aja, mending lo anter gue pulang," Ucap Alvira sedikit memaksa memasang puppy eye's.

"Ogah. Mana komiknya cepet!" Balas Valen tak kalah memaksa. Alvira mendapatkan ide cemerlang, gue ancem aja biar dia mau nganterin gue, Alvira membatin tersenyum devil.

"Oke kalo gitu. Komik lo bakal gue jual ke toko loak. Itu buku komik favorit lo kan? Lumayan uangnya bisa gue pake buat jajan," Ucap Alvira beranjak dari kursinya. Valen mendengus kesal.

"Eh tunggu. Yaudah ayo, sekali ini aja. Tapi, pas sampe rumah lo, lo harus balikin komik gue. Deal?" Balas Valen sambil mengulurkan tangannya. Alvira membalas uluran tangan itu, "Deal,"

Alvira dan Valen pun berjalan menuruni tangga. Mereka menuju ke parkiran untuk mengambil motor ninja Valen.

Mereka sampai di parkiran. Valen menyalakan mesin motornya, kemudian Alvira naik dibelakangnya.

"Jalan," Ucap Alvira menepuk bahu Valen.

"Lo fikir gue tukang ojek," Balas Valen dengan nada dingin.

Trouble Maker GirlWhere stories live. Discover now