1

10.6K 343 10
                                    

[Author PoV]

Pagi ini sinar matahari begitu terik, hingga cahayanya memasuki celah-celah jendela kamar anak laki-laki, yang masih tidur di kasur berbalut sprai Manchester United.

Valen Putra Dirmaga. Biasa dipanggil Valen. Cowok yang mempunyai sifat jutek, kalem, dan suka membaca komik. Walaupun tidak cerdas-cerdas amat, tapi berkat ketampanan dan sifatnya yang kalem dan jutek ia jadi digandrungi banyak kaum hawa.

"Valen! Bangun udah siang! Mau sampe jam berapa kamu tidur?!" Panggil Leni, Mamanya dari balik pintu kamar Valen sambil mengetoknya.

Sepi. Sunyi. Tidak ada jawaban sama sekali. Leni lagi-lagi mengetuk pintu kamar Valen sambil mengancam, "Valen kalo kamu gak mau bangun juga, Mama bakal potong uang jajan ka-" belum sempat Leni bicara Valen sudah memotong kata-katanya.

"Eh jangan Ma, nih Valen udah bangun," Balas Valen dari balik pintu kemudian beranjak dari tempat tidurnya untuk mandi. Pake ngancem segala si Mama, Valen membatin.

"Mandinya cepetan! Ini udah jam 06.50 nanti kamu telat!" Teriak Leni berjalan meninggalkan kamar Valen. Bawel banget dah si Mama batin Valen.

☆☆☆☆

Valen segera turun ke bawah, kemudian berpamitan kepada Leni sang Mama.

"Ma Valen berangkat, assalamu'alaikum," Ucap Valen sambil berlari keluar mengeluarkan motor ninja miliknya. Leni hanya menganggukkan kepala.

Valen melirik ke arah jam tangan sport yang melingkar di pergelangan sebelah kirinya. Udah jam 07.00? Gawat nih! Gue harus buru-buru, Valen membatin sambil mengendarai motornya dengan kecepatan penuh seperti Valentino Rossi.

☆☆☆☆

Valen sampai di sekolah pukul 07.05, walaupun telatnya cuma 5 menit tapi bagi dirinya itu sudah melanggar aturan. Valen berlari menuju kelasnya yang terletak di lantai tiga.

X.6

Valen masuk ke dalam kelas dengan tergesa-gesa. Untungnya Pak Jojo belum datang. Karna anak-anak sudah menanti Pak Jojo tetapi tidak datang juga.

"Tumben lo telat? Abis boker?" Celetuk Adit tertawa geli. Valen membalasnya dengan seringai ganas.

"Gurunya belom dateng?" Tanya Valen kepada Adit yang duduk disebelahnya. Adit menggeleng cepat.

5 menit kemudian, Pak Jojo masuk bersama anak perempuan yang penampilannya urak-urakkan. Rambut dikuncir acak-acakan, baju dikeluarkan, tangan baju dilipat sampai ke atas. Intinya seperti seorang preman.

"Len murid baru Len, mayan Len cakep," Ucap Adit mengguncang bahu Valen yang sedang membaca salah satu komik koleksinya.

"Terus?" Jawab Valen jutek pandangannya tidak lepas dari komik itu.

"Ya gitu Len cakep Len. Cuma penampilannya kek preman pasar," Ucap Adit lagi pandangannya tak luput dari anak bari itu. Ngomong kemana, mata kemana.

Valen menghela nafasnya panjang, "Apa urusannya sama gue?"

Pak Jojo kemudian menyuruh anak baru itu memperkenalkan diri.

"Silahkan kamu perkenalkan diri kamu," Ucap Pak Jojo berjalan kebelakang anak baru itu.

"Kenalin gue Alvira Putri, biasa dipanggil Vira. Pindahan dari SMA harapan. Salam kenal," Ucap gadis itu singkat dengan bahasa tubuhnya yang tidak bisa diam.

"Hai Vira," Sapa seluruh siswa hanya satu siswa yang tidak menyapanya yaitu Valen. Vira membalas sapaan dengan senyum simpul.

"Silahkan Vira, kamu duduk di sebelah Devin," Perintah Pak Jojo yang dibalas anggukan oleh Vira. Vira pun duduk disamping Devin.

Disetiap kelas pasti ada anak yang menjadi korban bully-an siswa lain. Nah di kelas X.6 ini yang sering menjadi korban adalah Devin Arya Bimo. Anak paling cupu, memakai kacamata besar, dan juga polos.

"Nama lo siapa?" Tanya Vira kepada Devin yang membuat Devin takut.

"D-d-devin," Jawab Devin gelagapan, masalahnya ia tidak tahu kalau yang duduk disebelahnya adalah seorang Trouble maker girl yang suka membuat masalah di sekolah.

"Oke sip," Jawab Vira sambil mengeluarkan buku pekajarannya.

☆☆☆☆

Tinggggg!

Bel istirahat berbunyi, seluruh siswa berhamburan ksluar kelas ntah itu untuk jajan di kantin ataupun hanya sekedar mencari udara.

Valen beranjak dari tempat duduknya untuk ke kantin. Disana Valen dapat membaca komik dengan suasana yang nyaman, Adit temannya selalu menemani Valen kemanapun ia pergi. Udah kek bodiguard aja ye.

"Len mau kemana lo?" Tanya Adit merangkul bahu Valen. Valen lebih tinggi dari Adit jadi kalau mau merangkul Valen ia harus berjinjit agar sampai.

"Kantin," Jawab Valen singkat sambil berjalan, "Udah jangan ngerangkul, gue pegel nunduk terus,"

"Serah lu dah Len, mentang-mentang tinggi belagu. Awas liat aja ntar gue pasti tinggi," Ucap Adit sambil menatap Valen tajam. Valen hanya memasang muka datar.

"Senyum dikit kek," Ucap Adit mencubit kedua pipi Valen agar kelihatan tersenyum. Valen mendengus kesal kemudian pergi ke kantin di ikuti Adit.

Ini cerita pertama saya~(^3^)~
Thank's for reading♡
Maaf kalau belum dapet feelnya:'3 soalnya masih pemula^^
Btw jangan lupa Vommentnya ya hihi~

See you again.

Trouble Maker GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang